CHAPTER - 24. Janggal

92 7 10
                                    

Happy Reading🐠!

Happy Reading🐠!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••••

Hari ini mentari tersenyum cerah memancarkan sinar nya. Sama hal nya dengan senyuman Aruna yang tidak pernah hilang dari wajah nya.

"Arunaaaa" Teriak Sisil kala dirinya baru saja duduk di kursinya.

"Apa Sisilll Ku?"

"Hehe kangen" ucap Sisil dramatis.

Aruna memutar bola matanya malas, padahal libur sekolah hanya dua hari tapi Sisil sudah seperti pisah dengan Aruna berpuluh-puluh hari.

"Baru juga dua hari Sil" ledek Aruna.

Sisil mengerucutkan bibir nya sebal, di sini mungkin yang mengerti perasaan Sisil hanya Aruna.

"Iyah apalagi ntar,kita bakal pisah kelas" Jelas Papay mengingatkan.

Senyum Aruna pudar, bagaimana jika nanti dia tidak satu kelas lagi dengan Razan.

Apa Aruna bisa terus dekat bersama Razan, atau mungkin sebalik nya.

"Bisa ga sih jangan di pisah gini aja" tambah Ify ikut kesal.

Sudah nyaman dengan keadaan seperti ini tapi dipaksa keluar dari Zona nyaman.

"Nanti siapa yang ngeledekin gue lagi" ucap Via menahan tangis.

Aruna tersenyum, dia juga khawatir tapi ini semua bukan lah Akhir dari segalanya.

"Kita cuma pisah kelas guys. Bukan pisah Alam" timpal Aruna.

"Iya juga yah. Ko dramatis banget!"

"Noh si Via!" Tunjuk Papay tidak mau di salahkan.

Via mengerucutkan bibir nya sebal, padahal Papay yang duluan memulai.

"Anak kecil ngalah aja ya" ledek Papay bangga.

"Hahaha"

Semua orang menertawakan Kelakuan Via yang selalu kena imbasnya.

Razan datang menghampiri Aruna. Cewek itu tersenyum mencoba menormalkan detak jantung nya.

"Hai Run" sapa Razan.

"Hai" Sapa balik Aruna.

"Fy istirahat temuin gue di lapangan basket" ucap Razan pada Ify.

Ify memandang Aruna sebentar. "Mau ngapapain?" Tanya Ify penasaran.

Tidak biasanya seorang Razan mengajak nya bertemu, biasanya cowok itu selalu mengajak nya bertengkar.

"Temuin gue kalo lo penasaran" Bisik Razan di telinga Ify.

Cowok itu pergi ke kursi nya kembali, meninggalkan Aruna yang penasaran dengan apa yang Razan bisikan kepada Ify.

ARUZAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang