CHAPTER - 25. Are you okay?

94 9 10
                                    

Happy Reading🐠!

Happy Reading🐠!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Hal yang paling tidak Aruna sukai adalah pelajaran Olahraga, selain melelahkan itu juga sangat membuat mood nya hancur.

Aruna tidak pandai satu pun dalam bidang Olahraga ntah itu Basket, Voli dan lain nya.

Aruna sangat membenci olahraga.

Aruna dan ke empat teman nya diam memandang malas lapangan sepak bola yang sangat luas.

Prittttt......

Pritt......

Prit..........

Suara peluit di bunyikan kencang pertanda bahwa semua siswa harus berlari ke arah tengah lapangan.

Aruna menarik napasnya dan membuang nya dengan kasar, semoga pelajaran ini cepat berakhir.

"Oke. Sekarang kalian pemanasan dulu, Razan pimpin!" Tunjuk Pak Adi Guru olahraga yang sangat tampan.

Bahkan Via dan Sisil tidak henti-henti nya senyum-senyum semangat ke Arah Pak Adi.

"Ko Razan sih pak?" Protes Razan kesal.

Cowok itu malas jika menjadi pemimpin, sangat melelahkan.

"Kamu Kan KM!" Ungkap Pak Guru muda itu.

Razan pasrah, cowok itu maju berdiri paling depan sebagai pemimpin.

Sial nya, sekarang Aruna semakin dekat dengan Razan. Menyebalkan.

"Berhitung!" Perintah Pak Adi.

Razan mendengus tak suka, guru muda itu selalu saja menyuruh nya seenak jidat.

"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam tujuh, delapan"

Pritttt.......

Suara Pruitt kembali lagi berbunyi.

"Kita coba berlatih kecepatan, ketangkasan dan kecerdasan dengan cara kalian berlari memutari lapangan bola ini"

"Lihat jari saya, jika saya meniup peluit kalian harus mencari teman sesuai arahan Jari saya!" Jelas pak Adi panjang lebar.

Lagi-lagi Aruna mendumel kesal dalam hati nya, pelajaran yang sangat melelahkan.

"Konsekuensi nya, jika lambat atau tidak mendapatkan teman. Kalian harus Bending!!" Tegas nya lagi.

Pak Adi adalah guru paling tegas dan di segani di sekolah nya. Pantas saja ia sampai saat ini masih jomblo.

"Ck dasar guru kurang ajar" umpat Aruna dalam hati.

Aruna semakin kesal, menyupah serapahi guru nya ini di dalam hati, meskipun percuma tidak akan ada mendengar nya.

Priittttt.........

ARUZAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang