CHAPTER - 45. Beautiful moments together with you

127 7 1
                                    

Happy Reading 🐠!

Happy Reading 🐠!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Bunyi bel yang Aruna tunggu selalu terdengar merdu di gendang telinga nya. Tak henti-henti nya gadis itu tersenyum mengingat hari ini dia akan pulang dan langsung rebahan memainkan Kalimba pemberian dari Denka.

Mengenai Denka cowok itu hari ini sedang piket terlebih dahulu, jadi Aruna menunggu di parkiran saja.

"Run!!"

Seseorang memanggil nya, Aruna menoleh ke belakang menemukan manusia yang tak manusiawi ciptaan Tuhan yang paling indah.

Tak lain dan tak bukan Adalah Razan, bahkan sudah sejauh ini Aruna mengenal Razan jantung nya tetap berdetak kencang ketika berhadapan dengan nya.

"Razan" beo nya tanpa sadar.

Razan tersenyum, tangan nya terulur menyentuk kedua pundak Aruna.

Sial. Aruna benci manusia seperti Razan, sudah tau love language Aruna tuh semua nya ia borong jika berhadapan dengan Razan.

"Gue mau minta tolong!" Katanya mantap.

Aruna melipat kedua alisnya penasaran, "apa?"tanya nya.

"Anter gue beli hadiah buat Ciyil. Dia dapet lomba mewarnai di sekolahnya" jelas nya.

Aruna tersenyum senang, tentu akan ia lakukan dengan senang hati. Apalagi menyangkut Sheryl. Ah ia rindu Sheryl.

"Harus mau, gue maksa!!" Tutur nya.

"Hm.. yaudah oke"

"Aruna!!" Teriak Denka.

Razan dan Aruna menengok ke arah suara, di sana terdapat Denka yang menghampiri kedua nya.

"Ayo pulang!" Ajak nya.

"Dia pulang sama gue!" Potong Razan cepat.

"Gak. Run lo pulang sama gue!" Ucap Denka Kekeuh.

Razan menatap Denka tajam, menyebalkan sekali cowok ini. Ah ntah kenapa Razan jadi emosi.

"Dia pulang sama gue, lo mending sana pergi!" Usir nya.

Aruna menatap keduanya, gadis itu heran melihat Denka dan juga Razan yang tak pernah Akur jika saling bertemu.

"Run?"

"Leo maaf, gue harus nganter Razan beli sesuatu buat adik nya. Soalnya adik nya juga deket sama gue, maafin gue ya Leo!" Jelas Aruna tak enak.

Denka mengumpat dalam hati, sial sekali dia anak tunggal. Jika punya adik atau Kakak akan Denka kenalkan Aruna dengan keluarga nya.

"Gapapa kan Leo?" Tanya nya.

"Gapapa. Hati-hati ya, Gue pulang duluan" jawab nya mengelus puncak kepala Aruna lembut.

ARUZAN (COMPLETED)Where stories live. Discover now