Chapter 32 - Calm

2.1K 176 2
                                    

"Hai, Nana. Are you okay?" Sammy langsung bertanya begitu aku duduk bergabung di meja kantin langganan SWAG.

Semua perhatian teman - teman langsung tertuju padaku. Mereka menatap dengan penuh concern. Menyemangati dan turut prihatin atas huru - hara dari gosip yang menghebohkan jagat Indonesia selama weekend kemarin. Untungnya klarifikasi yang dilakukan Kris di IG pribadinya sangat membantu. Postingan tetang Kris dan Stefany oleh lambe lemes langsung di-takedown.

"I'm okay, guys. Makasih ya buat semua support-nya," Aku tersenyum lebar sambil memandangi wajah teman - temanku satu per satu.

"Gue lega banget setelah Kak Kris klarifikasi kalo pacarnya itu bukan Stefany," Hanna tergelak sendiri.

Elsa dan Krystal juga ikut tertawa bersama Hanna. Aku melirik Theo yang duduk beda dua kursi dariku. Bagaimanapun yang disebut Hanna tadi adalah kakak kandungnya. Aku memberi kode pada Hanna, Elsa dan Krystal untuk berhenti karena merasa tidak enak pada Theo. Untung ketiganya langsung mengerti dan diam.

"Kalau Kris sampe gak ngelakukin sesuatu, mau gue hajar tuh bocah! Jangan sampe pengorbanan gue ngelepasin Nana jadi sia - sia," Lukas nyeletuk sambil menggebrak meja.

Sebuah tangan besar hinggap di telinga kanan Lukas lalu menjewernya dengan keras.

"ARGH!!!" Lukas menjerit kesakitan dan sontak menoleh ke belakang.

Kris, si pelaku penjeweran, sedang berdiri di belakang Lukas dengan kedua tangan bersedekap di depan dada. Kedua alisnya terangkat. Lukas yang tadinya ingin marah langsung mengurungkan niat. Hal tersebut sontak mengundang tawa dari kami semua.

"Sok jagoan lo. Giliran ada orangnya kicep," Sindir Vino.

Lukas hanya mencebik. Tidak menggubris ledekan Vino atau membalas Kris. Kris juga langsung mengambil kursi kosong di sebelahku.

"Kenapa sih mukanya Mbak Nana gak ditunjukin full, Kak?" Tembak Krystal begitu Kris sudah duduk.

"Kenapa ya?" Tanya Kris sambil menoleh padaku.

Aku juga menoleh padanya. Kami bertatapan selama beberapa detik.

"Diliatin sebagian aja udah heboh, apalagi full. Gue takut banyak yang ikut terpesona sama pacar gue ini. Biarlah untuk beberapa waktu, cukup gue aja yang jatuh pada pesonanya," Kris menaikturunkan alisnya padaku.

'HOEKK'

'EWWW'

'ASTAGHFIRULLAH!'

Berbagai jenis suara dan kalimat seruan keluar dari bibir teman - teman kami sebagai bentuk ketidaksetujuan atas pernyataan Kris barusan.

"Wah, lo mesti tanggung jawab, Na. Ini bukan Kris yang dulu gue kenal. Kenapa sekarang lo bikin jadi bucin gini?" Tuding Billy sambil menunjukku dengan jari telunjuknya.

Aku terkikik geli. "Dia sendiri yang mau jadi bucin kok,"

"Dah lah Bil. Jomblo fisabilillah kayak kita diem aja deh," Lukas menepuk bahu Billy.

Kris menepuk tangannya meminta perhatian. "Anyway, terlepas dari semua masalah yang baru gue dan Nana lewati. Gue mau minta tolong sedikit sama kalian," Kris mengedarkan pandangannya ke wajah teman - teman kami.

"Selama ini gue gak tahu kalau ada akun yang memposting kegiatan sehari - hari gue hingga mengusik orang terdekat gue, terutama Nana. Artinya selama ini ada orang yang menguntit kita. Nah, gue mau minta tolong ke kalian untuk bantu jagain Nana kalau misalnya gue lagi absen. Boleh?" Pinta Kris.

GEORGINAHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin