Chapter 41 - Revelation

2.4K 195 12
                                    

Halo guys...

Jadi hari ini, tepat di tanggal 13 Juli, adalah hari ulang tahun eke yang ke-17 🤪

Boleh gak aku minta kalian semua yang baca cerita ini untuk pencet bintangnya sebagai kado ulang tahun buat aku 🥺🤗

Kalo berkenan juga boleh kasih komen dong. Terserah mau komen saran, kritikan (yang membangun) atau mau sekedar nyapa aja.

Dan kalo boleh dishare juga, supaya banyak yang kenal sama Kris & Nana 😆

Thanks before 😘
Tiada kesan tanpa kehadiranmu 💓

Love, K

🌼🌼🌼🌼🌼

Hari ini adalah hari yang sudah lama kutunggu. Hari dimana gips kakiku dibuka. Wuhuuu... akhirnya hari ini datang juga! Sejujurnya aku sudah lama ingin terbebas dari gips dan kruk. Aku juga sudah merasa kakiku sudah baikan sejak seminggu yang lalu. Malah aku sudah mulai tidak memakai bantuan kruk sejak tiga hari lalu.

---

Disukai oleh krismartin dan 1

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disukai oleh krismartin dan 1.673 lainnya
georginadwiizaldi Goodbye for good 🥳
Lihat semua 834 komentar
krismartin 💃💃💃
krismartinlovers Kenapa kakinya kak Nana?
avengers.fans bantu jawab, cedera ditendang kuda @krismartinlovers
niadanissaa Get well soon kak Nana

---

Aku sempat mengupload foto di Instagram untuk kenangan. Teman – teman SWAG juga sempat membubuhkan tanda tangan di-gipsku sebelum dilepas. Siang itu, aku diantar Sandi ke rumah sakit karena Kris sedang ada bimbingan skripsi. Rasanya senang sekali begitu dokter melepas gips di kakiku. Saat disuruh coba jalan dengan pelan – pelan, pengen rasanya langsung lari atau break dance saja.

"Langsung ke Capital, Mbak?" Tanya Sandi menyebut nama beken apartemen Kris sesaat setelah kami meninggalkan kawasan rumah sakit.

Aku mengangguk. "Iya, Mas. Tapi sebelum kesana mampir ke restoran sama bakery dulu ya. Saya mau traktir makan dalam rangka kaki saya udah sembuh dan dibuka gipsnya,"

"Siap, Mbak,"

Aku cukup akrab dengan Sandi sekarang. Personal assistant Kris ini sangat bisa diandalkan. Kalau perlu bantuan tentang urusan pekerjaan ataupun pribadi, Sandi selalu bisa menghandel. Wajar kalau Kris sudah menjadikannya sebagai tangan kanan dan menganggapnya sebagai orang terdekat.

Setelah membeli takeaway makanan dan membeli kue untuk dessert, Sandi mengantarkanku ke apartemen Kris. Kami sudah janjian bertemu di sana begitu semua urusan beres. Kris akan menyetir sendiri pulang ke apartemen selesai bimbingan, sedangkan aku bersama Sandi ke rumah sakit. Entah siapa yang datang duluan di antara kami, yang pasti aku sudah menyiapkan makanan dalam rangka 'selamatan' kakiku yang sudah sembuh.

GEORGINAWhere stories live. Discover now