Extra - Anniversary

2.5K 158 8
                                    

Dor!!!
Ada yang kangen sama pasangan Kris-Na?
Jangan lupa bagi bintangnya ya ⭐️⭐️⭐️

🌼🌼🌼🌼🌼

Waktu terasa begitu cepat berlalu. Tak terasa sudah hampir satu tahun usia pernikahanku dengan Kris. Tidak ada sekali pun aku merasa tidak bahagia setelah menikah. Work-life balanced dan hubungan antar keluarga juga terjaga dengan baik. Meskipun terlihat seperti semuanya sempurna, tapi ada sesuatu yang masih kurang. Hingga saat ini kami belum diberi kepercayaan untuk memiliki seorang anak.

Kris sih lempeng saja. Dia selalu bilang kalau kami masih disuruh pacaran lebih lama lagi, menghabiskan waktu berdua terlebih dahulu. Kedua orangtua dan mertuaku pun juga tidak menuntut supaya segera diberi cucu oleh kami berdua. Meski Bunda dan Mommy kadang memberiku tips-tips gaya hidup sampai gaya bercinta untuk menstimulus kehamilan. Mereka juga kadang memasakkan makanan sehat untuk kami berdua.

Mbak Vina juga paling senang kalau sudah nimbrung memberi tips berfaedah 21+ itu padaku. Kakak perempuanku itu sedang hamil anak kedua. Hari ini bertepatan dengan tasyakuran empat bulanan kehamilannya yang diadakan di rumahnya daerah Puri Indah.

Begitu juga dengan Elsa. Setelah menikah dengan Kevin enam bulan yang lalu, saat ini Elsa juga sedang hamil. Kata orang, ucapan adalah sebagian dari doa. Dulu Kevin pernah berkata bahwa Kris yang pertama menikah, tapi dia yang punya anak duluan, dan tampaknya ucapannya itu akan menjadi kenyataan.

Oleh karena itu, bulan lalu aku dan Kris menyempatkan untuk kontrol ke dokter Obgyn. Takut ada masalah pada kami berdua, apalagi aku kalau haid kadang datangnya telat. Plus sejak gadis dulu kalau mens aku sering merasa nyeri dan keram yang menyakitkan. Takutnya ini berpengaruh ke fertilitas.

Kebetulan Kak Chakra, kakaknya Kak Chandra, adalah seorang dokter spesialis Obgyn konsultan fertilitas endokrinologi reproduksi yang cukup terkenal. Jadi kami konsul ke Kak Chakra saja. Namun setelah dicek, hasilnya kami berdua dinyatakan sehat dan sangat siap untuk membuahi dan dibuahi. Tidak ada kelainan apapun. Jadi mungkin memang belum rezeki saja bagi kami berdua untuk segera diberi buah hati.

Hanya saja Kris disarankan untuk mengurangi rokoknya. Ya wajar sih, di setiap bungkus rokok kan ada warning yang mengatakan bahwa salah satu efek merokok dapat menyebabkan impoten. Kesibukan Kris sebagai GM Martin Corp. membuatnya melampiaskan stress salah satunya dengan cara merokok. Aku pun juga diberi vitamin. Kami juga melakukan diet makanan sehat. Yang penting kami berdua sudah berusaha dan ikhtiar, sisanya tinggal rezeki dari Allah.

Keluargaku dan keluarga Kris sangat suportif dan tidak judgemental. Tidak memburu-buru kami berdua untuk segera memiliki anak. Kris sebagai suami juga sangat kooperatif. Mau melakukan saran-saran yang diberikan bersama. Nah yang jadi masalahnya itu kadang orang di luar keluarga inti. Ya kalian tahu sendirilah ya siapa? Tante-tante nyinyir dari keluarga Ayah. Kalau dari keluarga Bunda, Mommy dan Daddy semuanya cool sih.

Percayalah, teror tante-tante nyinyir padaku masih saja menghantui sampai aku menikah sekarang. Pertanyaannya saja yang berubah dan berkembang. Dulu pertanyaannya seputar 'Kuliah dimana?'. Lalu berlanjut jadi 'Pacarnya mana?' atau 'Kok gak bawa pacar?'. Terus lanjut ke 'Kerja dimana?' atau 'Kok Kris belum ngajak nikah?'. Setelah menikah lanjut lagi dong ke 'Kapan hamil?'. Tidak ada habisnya deh.

"Eh ada Nana," Saat aku sedang duduk bersama Hanna, Krystal dan Elsa yang diundang ke acara ini, Tante Ana lewat dan menyapa.

"Halo, Tante. Apa kabar?" Masih ingat sopan santun, aku menyalami tangan Tante Ana. Ketiga temanku pun ikut salam.

"Kabar Tante baik dong," Tante Ana memperhatikan Elsa dengan seksama. "Ini temennya Nana yang tempo hari nikah itu? Udah isi ya sekarang?" Tanyanya sambil melirikku dengan julid.

GEORGINAWhere stories live. Discover now