GEORGINA

Chapter 50 - Soon

Kalian baca cerita ini sampai bawah sekali gak?

Aku suka buat post-credit ala ala postingan Instagram gitu. Isinya suka mengandung spoiler lho.

Anyway, jangan lupa bintangnya ya ⭐⭐⭐
Tiada kesan tanpa bintang dan komentarmu ❤😘

🌼🌼🌼🌼🌼

Hari ini adalah harinya Mbak Vina! Setelah hampir 4 tahun melalui up and down pacaran, Mbak Vina dan Kak Chandra akhirnya menikah. Bapak Gibran Izaldi dan Ibu Carissa Gunawan akhirnya mantu juga. Aku dan Gio akhirnya punya ipar. Hip hip hurray!

Kak Chandra melamar Mbak Vina tepat di hari Valentine saat dinner date di salah satu restoran fine dining terkenal di Jakarta. Terkenal punya waiting list terpanjang! Worth-it sih, karena makanannya beneran enak dan romantic vibes-nya sangat kental. Dibantu Kris dan Dion, Kak Chandra berhasil booking table seminggu sebelum Hari H.

Sebetulnya sejak awal tahun sudah ada pembicaraan antara Kak Chandra dan Mbak Vina untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Hanya saja Kak Chandra mengambil momen Valentine saat meminta secara resmi kepada Mbak Vina untuk menjadi istrinya. Sebelumnya, Kak Chandra juga sudah meminta izin ke Ayah dan Bunda tanpa sepengetahuan Mbak Vina. Dia juga mengajakku dan Gio untuk kongkalikong tentang project wedding proposal-nya itu. Kris dan Dion terpaksa kuseret ikut karena mereka berdua kenal dengan owner restoran yang menjadi tempat incaran Kak Chandra untuk melamar. Saat-saat seperti inilah kadang the power of orang dalam boleh digunakan.

Mbak Vina heboh setelah mendapat kejutan wedding proposal itu. She definitely said YES! Seminggu setelah itu, barulah Kak Chandra membawa keluarga inti dan tetua di keluarga besarnya ke rumah untuk meminang Mbak Vina secara resmi kepada orang tua kami. Untuk membicarakan tentang pernikahan mulai dari tanggal, venue, permintaan mahar, budget, seserahan dan tetek bengek lainnya. Acaranya sederhana sih, hanya makan siang bersama keluarga.

Setelah keputusan sudah dapat, persiapan pernikahan pun dimulai. Sejak bulan Februari dimana Mbak Vina resmi dilamar hingga hari H pernikahan mereka di bulan September ini, Mbak Vina jadi sangat moody-an. Istilahnya jadi Bridezilla. Dia jadi sering menangis dan marah mungkin karena tekanan persiapan pernikahan. Sebagai maid of honor yang baik, aku berusaha semaksimal mungkin membantu. Stok sabar jadi lebih banyak.

Dan... fuih! Hari pernikahan yang telah ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Acara pernikahan Mbak Vina diadakan di Hotel Raffles Jakarta. Akad diadakan pada sabtu pagi lanjut resepsi diadakan pada sabtu malamnya. Semua keluarga besar Kak Chandra dan kami sendiri, baik dari sisi Ayah maupun Bunda, sudah berkumpul sejak H-3 acara. Semua keluarga diakomodasi menginap disana.

Sejak subuh, semua keluarga sudah disibukkan dengan persiapan acara. Badanku rasanya ingin rontok karena sibuk bantu urus ini itu. Aku bersama teman-teman Mbak Vina & Kak Chandra lumayan kerja rodi untuk memastikan kenyamanan bride dan groom hingga kelancaran acara bersama panitia. Untungnya teman-teman Mbak Vina dan Kak Chandra sangat bisa diandalkan semua.

Jadi maid of honor, bridesmaid, bestman dan groomsmen itu susah sis. Punya tanggung jawab kepada pengantin. Well, meskipun kebanyakan yang kulihat suka petantang petenteng saja. Cuma sebatas datang, pakai seragam, foto bersama, lalu pulang. Luckily, Mbak Vina dan Kak Chandra punya maid of honor, bridesmaid, bestman dan groomsmen yang gak gabut.

Alhamdulillah hingga acara resepsi malam ini semua berjalan lancar. Saat akad tadi, sang pengantin memakai attire adat Sunda. Mbak Vina sangat cantik dengan siger Sunda dan kebaya putihnya. Resepsi ini mereka memakai attire adat minang karena keluarga Kak Chandra memiliki darah Padang. Suntiang Gadang yang dipakai Mbak Vina tampak sangat berat. Gaun modern berwarna merah yang dikenakannya juga terlihat sama berat, apalagi ekornya lumayan panjang. Tapi itulah yang menambah kesan cantik dan megah. Beauty is pain, right? Gak apa-apa deh sekali seumur hidup juga dipakai.