ARCA pov 10

284 31 1
                                    


Happy reading :)












Kini Ica dan Puspa masih dimejanya meski bel tanda istirahat telah berbunyi.

Karena hari ini kantin ditutup akibat pembersihan rutin di area kantin agar kantin terjaga kebersihannya.










"Ca tadi aku liat kamu kok pucet banget waktu pelajaran Sejarah, apalagi waktu bu Farida tanya pendapat kamu." tanya Puspa.

"Kamu masih suka kebayang masa lalu kamu itu ya?" sambung Puspa

Puspa memang tahu sedikit masalah yang dulu sempat Ica alami. Mereka berteman sejak SMP jadi Puspa paham jika terjadi sesuatu pada Ica.

Ica hanya memandang kosong kedepan, "Ternyata gak semudah yang gue kira Pus buat hapus itu semua." balas Ica sambil berdiri dari kursinya.

"Ica mau kemana? Ica marah ya? maaf caaa, Puspa gak bermaksud apa-apa kok." ujar Puspa sambil memegangi tangan Ica.

"Siapa yang marah? gue mau ke toilet." sahut Ica sambil pergi keluar kelas.

Saat Ica berdiri didepan kaca di toilet, ada beberapa siswi lain disampingnya yang Ica tau dari badge mereka kelas 11 sama dengan Ica sedang mengobrol.

"Eh katanya ada anak baru ganteng, bener gak sih?" tanya cewek berponi.

"Iya ada tapi sayang dia masuk kelas 11 Ipa 3. Padahal mau gue deketin tapi beda kelas ternyata." jawab cewek disampingnya.

"Kata temen gue yang di kelas itu sih, namanya Haikal."

Tiba-tiba Ica merasa jantungnya berdegup mendengar nama itu, "H--Haikal." batinnya dan Ica langsung mengingat kejadian 2 hari yang lalu di depan ruang kepala sekolah.

"Gak mungkin, Haikal kan gak ada disini" gumam Ica sambil menggelengkan kepalanya dan pergi dari sana.




Ketika Arya dan teman-temannya sedang berkumpul di depan teras kelas 11 Ips 2 untuk menghabiskan waktu istirahat, tiba-tiba Aura and the genk datang menghampiri mereka.




"Hayy Arr" sapa Aura.

"Hmm" balas Arya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Ngapain loh Aur?" tanya Izar sewot.

"Apaan sih loh Izat ikut-ikut aja!" sahut Vela sewot.

"Anjir Izat hahahah." kata Hamal sambil tertawa puas di depan muka Izar.

"I.Z.A.R." kata Izar penuh penekanan.

"Bodo amat gue gak perduli!" sahut Vela.

"Udah-udah apaan sih kalian, oh iya ini Ar aku kesini mau nganterin ini buat kamu." sambil memberikan kue brownisnya kepada Arya.

"Wih enak nih kayaknya, tau aja lo kalo kita lagi laper karena kantin tutup." sahut Izar sambil mengambil kuenya dari tangan Aura.

"Kok lo yang ngambil sih itukan buat si Arya?!!" sahut Vela.

"Heh Arya itu temen gue, lagian Arya juga gak keberatan. Ya gak Ar?" tanya Izar meyakinkan sambil menyenggol tangan Arya.

Arya hanya diam tidak menghiraukan Aura and the genk maupun teman-temannya. Sekarang perhatiannya hanya pada Ica di ujung sana.



Saat Ica sudah keluar dari toilet tiba-tiba tangannya di cekal oleh seseorang.


"Ica." tanya seseorang.




Ica yang merasa tangannya dipegang, "apaan sih lo!" sentak Ica sambil melepaskan tangannya dengan paksa.

"H--Haikal." jawab Ica terbata-bata.

"Ca please jangan pergi dulu, aku mau ngomong." ujar Haikal memohon.

"Sorry, gue gak bisa." sahut Ica sambil meninggalkan Haikal.

Setelah itu beberapa cewek yang tadi bersama Ica di dala keluar dari toilet.

"Eh barusan juga diomongin, panjang umur." ujar cewek berponi.

"Kenapa gak di kelas gue aja sih." tanya teman disebelahnya.

"Sumpah emang ganteng banget woii" gumam ketiga cewek tersebut.

"Icaaaaaaa!!" teriak Haikal tanpa memperdulikan mereka semua.

Ica tidak menghiraukan panggilan Haikal. Ica terus melanjutkan langkahnya untuk kembali ke kelas.

Saat Ica akan masuk ke dalam kelas tak sengaja mata Ica bertemu dengan mata dinginnya Arya dan Ica langsung masuk ke dalam kelas tidak menghiraukan hal itu.

Dan tidak lama Ica langsung keluar dari kelas sambil menggendong tas miliknya.

"ICAAAAAA" panggil Puspa sambil berlari keluar kelas tapi tidak mendapat sahutan dari Ica.

"Woii kenapa temen lo?" tanya Izar pada Puspa.

"Aku juga gak tau." jawab Puspa.

Setelah 5 menit tiba-tiba Arya berdiri dan langsung pergi begitu saja meninggalkan teman-temannya dan Aura and the genk.

"Woii Ar lo mau kemana?" tanya Orca.

"Aryaaaaa" panggil Aura sambil melihat Arya pergi dengan tatapan kesal.

"Ar gue abisin ya kuenya?" teraik Izar.

"Enak aja, ini tuh buat Arya bukan buat lo!" sahut Aura sambil mengambil kuenya dari tangan Izar dan pergi dari sana.

"Mampus, emang enak Izat .. Izat" sahut Vela sambil pergi mengikuti Aura.

"HEH VEL VEL-AN AWAS YA LO!" teriak Izar.

Orca dan Hamal pun kembali ke kelas mereka karena bel tanda berakhirnya waktu Istirahat telah selesai sudah berbunyi, meninggalkan Izar sendirian.














To be continue

Haikal ... Haikal kamu kenapa sih ?

ARCA pov  [End]Kde žijí příběhy. Začni objevovat