ARCA pov 43

180 18 1
                                    

Hayy, apa kabar all??

Jangan lupa vote sama komen setiap partnya ya :)

Thank you all 💚❤💚❤💚

Happy reading :)





Shaula berlari dengan tergesa-gesa setelah turun dari taksi yang mengantarnya ke rumah sakit sekarang.






Saat sampai di ruang kamar yang ia tuju, Shaula bertemu dengan dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu.

"Dok! Gimana keadaan ibu saya dok?" tanya Shaula panik.

"Pasien harus segera di operasi, karena keadaannya semakin mengkhawatirkan" jelas dokter.

"Operasi dok?"

Dokter menganggukkan kepalanya, "Sel kanker yang ada di dalam tubuh ibu kamu, semakin lama semakin menjalar ke seluruh bagian lain di tubuhnya dan satu-satunya cara agar tidak semakin menggerogoti tubuh pasien adalah dengan melakukan operasi"

Shaula mengacak rambutnya sambil meneteskan air mata, "Kalo begitu saya permisi dulu" ujar dokter sambil pergi meninggalkan Shaula.

"Hiks! Hiks! Hiks!" rintih Shaula di depan ruangan itu.


"Sha?" panggil seseorang dari belakangnya.


Shaula berbalik dan saat melihat orang itu adalah Haikal, Shaula langsung memeluk tubuh Haikal.

"Kal? Aku takut Kal! Aku takut ibu ninggalin aku sendirian! Hiks!" ujar Shaula saat berada di pelukan Haikal.

Haikal mencoba mengelus punggung Shaula untuk menenangkannya, "Ibu gak akan ninggalin kamu" balas Haikal.

Shaula melepaskan pelukannya dan menatap Haikal, "Hiks! Dokter bilang ibu harus di operasi karna sel kanker ibu makin menjalar Kal" jelas Shaula dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.

Haikal menatap mata Shaula tanpa ragu tangannya terangkat untuk mengusap air mata di pipi Shaula, "Jangan nangis, Ibu gak akan ninggalin kamu"

"Besok ibu operasi" ucap Haikal.

Shaula menggelengkan kepalanya dengan lemah, "Enggak Kal, aku gak mau ngerepotin kamu lagi. Kamu udah terlalu banyak bantu aku sama ibu".

"Sha!"

"Uang yang aku pinjem buat biaya ibu selama ini aja belum bisa aku ganti! Apalagi untuk biaya operasi itu pasti bukan uang yang sedikit Kal" jelas Shaula.

"Kamu gak usah mikirin itu, sekarang yang terpenting itu ibu kamu, Sha!" ujar Haikal meyakinkan.

Shaula kembali melihat ibunya yang terbaring lemah melalui kaca pintu ruangan, "Okee, semua terserah kamu! Kalo kamu berubah pikiran, kamu bisa bilang sama aku" ucap Haikal.

Haikal memutuskan untuk meninggalkan Shaula sendirian di rumah sakit. Haikal pikir Shaula butuh waktu untuk sendiri dulu.

"Bu? Jangan tinggalin Shaula, hiks! Shaula gak punya siapa-siapa lagi bu! Hiks! Hiks! Hiks!" gumam Shaula.

ARCA pov  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang