ARCA pov 27

221 24 1
                                    

Happy reading :)















Keadaan kelas 11 Ips 2 ketika tidak ada guru memang berbeda, untung saja kelas mereka berada di pojok dan jauh dari ruang guru.

Sebagian dari mereka ada yang tidur di pojokan, mengobrol dan bahkan membuat lelucon yang konyol yang membuat semua anak kelas tertawa.







Hening terjadi ketika pintu kelas mereka di buka oleh seseorang dari luar kelas.

Saat tahu siapa pelakunya mereka semua bersorak, " Huuuu, Fahmiiiii" seru seisi kelas.

"Opo sih!" balas Fahmi sang ketua kelas 11 Ips 2 yang merupakan suku jawa.

Fahmi berjalan ke arah meja guru, "Mohon perhatiannya!" pinta Fahmi.

"Ciee minta di perhatiin"

"Kurbel kamu miii"

"Fahmi caper woiii!!"

Begitulah kurang lebih lelucon anak kelas Ips 2. Namun fahmi sudah paham dengan kelakuan mereka jadi tidak memperdulikannya.

"Bu Farida gak masuk, di suruh ngerjain LKS halaman 95 pilihan ganda plus esainya, di kumpul." seru Fahmi.

"Dan gak boleh ribut." sambung Fahmi sambil pergi ke arah tempat duduknya.

Meskipun terkenal dengan kelas tukang ribut saat jam kosong, 11 Ips 2 bukan termasuk kategori dengan murid malas.

Jika diberi tugas mereka selalu mengerjakannya, kalau tugasnya sudah selesai mereka akan kembali ke aktifitas awal mereka, ya ribut lagi.

"Caa?" panggil Puspa sambil menyenggol bahu Ica di sampingnya.

"Apaan?" tanya Ica.

"Emang Ica udah ngerjain tugas dari bu Farida tadi? Kok dari tadi malah main hp aja gak di buka bukunya?"

"Udah" balas Ica sambil mengalihkan pandangannya ke arah Arya yang sedang serius mengerjakan tugasnya.

"Sok-sok an sih lo, kan lo yang rugi. Coba semalem lo ikut ngerjain pasti sekarang bisa nyantai" batin Ica.

Ica berdiri dari bangkunya, "Ca mau kemana?" tanya Puspa.

"Ke perpus, lagian tugas gue udah kelar juga" jawab Ica sambil melangkah pergi meninggalkan kelas.

Arya yang melihat Ica pergi hanya memandangnya datar, "Si Ica enak banget udah ngerjain" ucap Izar disamping Arya.

Arya kembali fokus dengan bukunya tanpa memperdulikan ucapan Izar, sedangkan Izar sudah biasa jika ucapannya hanya dianggap angin lalu oleh Arya.











Ica masuk ke dalam perpustakan sambil menyimpan hpnya di saku rok agar tidak ketahuan.








"Heh itu kamu?" seru bu Heni penjaga perpus.

"Saya?" tanya Ica sambil menunjuk dirinya.

"Iya lah siapa lagi, ini absen dulu" ujar bu Heni sambil menyodorkan kertas daftar pengunjung perpus.

"Oh" Ica langsung berjalan ke arah meja bu Heni kemudian menuliskan namanya dan memilih tujuannya untuk datang ke perpus.

"Kamu kok ke sini memang gak ada guru di kelas?" tanya bu Heni.

"Gak ada, bu Farida gak masuk" jawab Ica.

"Memang gak di kasih tugas?" tanya bu Heni lagi.

Ica menghembuskan nafas, "Di kasih bu, karena saya udah selesaiin tugasnya jadi saya gak ada kerjaan lagi di kelas, saya ke perpus buat baca buku biar tambah pinter. Bolehkan bu?" tanya Ica penuh penekanan.

ARCA pov  [End]Where stories live. Discover now