ARCA pov [End]

ARCA pov 60

Haiii,, apa kabar???

Jangan lupa vote dan komen

Happy reading :)

.
.
.

Sebaik apapun menutup bangkai, baunya pasti tercium juga. Meski bukan sebuah kejahatan, tapi keputusan Ica untuk menutupi hubungannya dengan Arya pasti tidak akan lama.

Setelah video yang tersebar di akun fake salah satu pengguna instagram tersebut, semua orang jadi tahu kalau Ica dan Arya adalah sepasang kekasih.

Padahal Ica cuma mau ketenangan dalam menjalani kesehariannya.

"Caa??" panggil Arya.

Ica tidak menjawab panggilan Arya.

Entah karena tidak terdengar atau memang sengaja. Saat ini mereka sedang berada di toko buku.

Setelah pulang sekolah tadi Ica meminta Arya untuk mengantarnya mencari buku untuk persiapan ujian kelulusan nanti.

Sadar tidak ada jawaban dari Ica, Arya langsung medekatkan tubuhnya pada Ica dan tiba-tiba Arya langsung mencium pipi sebelah kanan Ica.

Cup

Tanpa jeda Ica langsung memukul lengan Arya menggunakan buku tebal yang ada ditangannya.

Bugh

Bugh

"Awww! Sakit Ca!" keluh Arya.

"Lagian kamu ngapain sih?" bisik Ica agar tidak didengar pengunjung lain.

"Kamu aku panggil diem aja, ya udah aku --"

"Shutttt!! Awas aja kalo gitu lagi!!" potong Ica. "Tapi muka kamu kok merah Ca?" ujar Arya.

"Malu Ar!! Ini tuh tempat umum! Mana masih pake seragam!"

"Gak ada yang liat juga"

"Kalo tadi sampe ada yang liat gimana?"

"Biarin" balas Arya.

Tidak ingin memperpanjang perdebatan dengan Arya, Ica langsung berpindah ke rak yang lain untuk mencari beberapa buku lagi.

Melihat Ica yang sedang mode kesal, Arya memutuskan untuk pergi sebentar.

"Kamu masih lama?" tanya Arya hati-hati.

"Bentar lagi" balas Ica. "Aku ke toilet dulu, nanti kita ketemu di tempat makan depan aja" ujar Arya.

"Iya" balas Ica tanpa mengalihkan pandangan dari buku didepannya.

Arya meninggalkan Ica sendirian.

Setelah selesai, Arya langsung keluar dari toilet. Tapi langkahnya sempat terhenti saat seseorang mengajaknya berbicara.

"Ar??" panggil orang tersebut. "Bisa kasih waktu gue sebentar buat ngomong sama lo?" tanya wanita tersebut.

Arya terdiam untuk memperhatikannya, sampai kemudian Arya mengangguk lalu berjalan diikuti wanita tersebut.