ARCA pov 62 End

307 22 4
                                    

Haiii, apa kabar???

Jangan lupa vote dan komen.

Sebelumnya aku mau bilang makasih bangettttzzzzz, yang udah mau baca ARCA sampe bab terakhir :'(.

Dan aku minta maaf untuk penulisan dalam cerita aku yang banyak salah, typo bertebaran dimana-mana, kadang feelnya gak dapet dan buat semuaaanya pokoknya.

Aku itu penulis amatiran, yang bener-bener bermodal imajinasi pikiran aku doang. Jadi aku beruntung banget cerita aku ada yang baca padahal sempet kepikiran ada yang mau baca gak ya gitu.

Sekarang, harus ngucapin selamat tinggal sama para pembaca ARCA pov. Sedihh bangett.

Happy reading :)

.

.

.


"LO GILA?!"

Orca terpaksa menaikkan nada suaranya untuk berbicara dengan Arya saat ini.

"Gue percaya sama lo Or. Gue janji ini terakhir kalinya lo bantu gue" ucap Arya.

"Ar?!! Lo yang bilang sendiri tadi, minggu depan Ar, bukan malam ini. Lagian lo juga belum ada persiapan apa-apakan?" tanya Orca.

"Gue udah siap malam ini"

"Lo pasti lagi ada masalahkan?!" tanya Orca yang tahu akan gelagat Arya yang aneh malam ini.

"Please lah Ar! Jangan kayak gini. Mending lo cerita sama gue"

Arya terdiam dan hanya memandang Orca, "Kalo lo gak mau bantuin gue, oke gak papa. Gue pergi!" ucap Arya sambil melangkah keluar dari rumah Orca.

Orca hanya terdiam, tidak ada niatan untuknya mencegah Arya atau sekedar memanggilnya.

Sekarang Orca hanya bisa memikirkan dan bertanya tanpa tahu jawabannya. Apa yang sebenarnya terjadi pada Arya?. Hampir tengah malam begini Arya menemuinya dan sekarang pergi begitu saja setelah Orca enggan membantunya.

Sedangkan Arya, dia sudah melaju dengan motornya.

Malam ini hanya satu yang ada dipikiran Arya yaitu Ica. Saat Arya melewati toko boneka yang sedang akan tutup, Arya berhenti dan memarkirkan motor miliknya.

"Maaf mas, toko kami sudah tutup. Mas bisa kembali lagi besok" ujar karyawan yang sedang membawa boneka satu per satu ke dalam.

"Saya mau boneka yang ditangan mas. Berapa?" tanya Arya to the point.

Karyawan tersebut langsung mengangkat tangan kanannya dan menunjukkan pada Arya, "Yang ini mas?" tanyanya meyakinkan.

Arya mengangguk sambil membuka dompet miliknya, "350.000 mas" jawab karyawan tersebut.

Arya memberikan uangnya lalu mengambil boneka dari tangan karyawan tersebut yang sudah menyodorkannya pada Arya.

"Terima kasih ya mas"

Arya hanya mengangguk lalu berjalan membawa boneka tersebut ke atas motornya. Boneka itu memang tidak terlalu besar, jadi Arya tidak perlu repot memikirkan bagaimana cara membawanya.

ARCA pov  [End]Where stories live. Discover now