ARCA pov 21

236 24 1
                                    

Happy reading :)








Ica keluar dari kamarnya menggunakan seragam lengkap sambil menggendong tas warna toska kesayangannya.

"Pagii ayah, bunda" sapa Ica sambil sambil menarik kursi di tempat meja makan.

"Pagi Ca" jawab ayah dan bunda Ica berbarengan.

"Cieee bareng jawabnya, so sweet" balas Ica sambil mengolesi rotinya dengan selai coklat kesukaannya.

"Pagi eperibadehhh" tiba-tiba suara Lio menggema di ruang makan.

"Ish berisik!" bentak Ica pada Lio.

Lio duduk di kursi disamping Ica, "Ciee yang semalem diapelin cowok, hahaha" ledek Lio pada Ica.

"Apaan sih lo"

"Lo beneran gak inget apa pura-pura lupa?" tanya Lio.

"Pura-pura apa coba? Semalem itu gue belajar terus gue pusing gue cari cemilan ditempat biasa gak ada, terus gue beli ke supermarket abis itu g--gue pulang, iya gue pulang" cerocos Ica sambil mengingat-ingat sesuatu.

"Terus ada bang Arya main ke rumah karena mati lampu, dan lo takut sendirian jadi lo minta bang Arya buat nungguin lo?" sambung Lio menirukan Ica berbicara.

Ica menepuk jidatnya, gimana dia bisa lupa kalo semalem Arya ada di rumahnya dan saat mati lampu Ica tertidur. "I---itu tuh gak gitu ceritanya, jadi gini .." jelas Ica sambil melihat ke arah ayah dan bundanya.

"Arya udah cerita semuanya, ayah sama bunda gak marah kok" sambung bunda sambil memberikan segelas kopi kepada ayah.

Ica menghembuskan napas lega saat mendengar itu jadi dia tidak perlu repot-repot menjelaskan. "Cepat habiskan sarapan kalian ayah tunggu di mobil." ucap ayah sambil pergi dari meja makan di ikuti oleh bunda.

Ada yang mengganjal di pikiran Ica saat ini, "Lio semalem gue kan tidur tuh waktu gue di luar, terus yang bawa ke kamar gue siapa?" tanya Ica seperti orang bisik-bisik.

Lio mengangkat kepalanya menatap Ica, "Oh semalem lo tidur di luar, jadi ..." ucap Lio menggantung sambil menganggukkan kepalanya cepat.

"Kalo gue kasih tau lo jangan teriak ya?" balas Lio.

Ica menganggukkan kepalanya sambil mendekat ke arah Lio,"Bang Arya." ucap Lio penuh penekanan.

Ica menutup mulutnya dengan tangan karena kaget, "lo bo'ongkan?" tanya Ica meyakinkan.

"Yaudah kalo lo gak percaya, soalnya waktu kita orang pulang lo udah ada di kamar lo." balas Lio santai sambil pergi membawa tasnya.

Ica menggelengkan kepalanya tak percaya, mana mungkin ayah nya biasa saja tidak marah, "Apa mungkin ayah gak tau?" gumam Ica.

"Ca? Kamu belum selesai? Ditungguin ayah sama Lio itu" ucap bunda saat di meja makan.

"hah .. Udah kok bund, kalo gitu Ica berangkat dulu ya bund, byee bunda" sambil berlari keluar rumah.









ARCA pov  [End]Where stories live. Discover now