ARCA pov 22

241 24 1
                                    

Happy reading :)

Semua murid SMA Trinity sudah berhamburan keluar kelas setelah mendengar bel berbunyi tanda semua pelajar hari ini telah selesai. Ada yang langsung berlari ke depan gerbabg sekolah karena sudah di jemput, ada yang ke arah parkiran dan ada juga sebagian yang berjalan menuju halte.

"Ca serius gak mau bareng?" tanya Puspa sambil memegang pintu mobil jemputannya.

"Udah sana lo cepet masuk, gue nanti naik bus. Tuh lo udah di tungguin bokap lo di dalem mobil" ujar Ica sambil mendorong pelan tubuh Puspa.

"Yaudah deh, kamu hati-hati ya Ca. Byee Caa" balas Puspa sambil melambaikan tangannya pada Ica.

Setelah Puspa pergi, baru lah Ica melangkahkan kakinya ke arah halte namun tanpa Ica sadari ada seseorang yang sedang mengikutinya.

"Gue nunggu di pos satpam ya Or" ujar Arya sambil menepuk pundak Orca.

"Gue juga ya Zar?" sambung Hamal.

"Lo gak sakit bego, ayo ikut gue. Siapa tau lo di butuhin buat pindahin motor yang ngalangin jalan motor kita, ya gak Or?" balas Izar sambil menarik tas Hamal.

Orca hanya mengangguk tanda menyetujui dan langsung berjalan ke arah parkiran bersama Hamal dan Izar.

Setelah ketiga temannya pergi, Arya melihat ke arah gerbang sekolah dan tak sengaja melihat Ica sedang berdiri dengan Puspa di samping sebuah mobil berwarna hitam. Namun pandangan Arya beralih ketika ada yang membunyikan klakson mobil tepat di depannya.

Tinnn

"Ar kok kamu berdiri disitu?"

"Kamu di tinggal Orca ya? Ya udah ikut sama aku aja nanti aku anterin sampe rumah kamu. Mau kan?" ajak Aura sambil membuka kaca mobilnya.

"Gak usah sok tau! gue lagi nungguin Orca ambil motor di parkiran" balas Arya.

"Udah sana lo, Mobil lo ngalangin motor mereka orang yang mau lewat" suruh Arya sambil kembali melihat ke arah Ica.

Aura yang memperhatikan gerak-gerik Arya langsung mengikuti arah pandangan Arya.

Aura megerutkan dahinya, "Hah ,, cewek itu lagi!" batin Aura sambil menutup kaca mobilnya dan pergi dari sana dengan kecepatan tinggi.

Arya tak memperdulikan Aura, dia masih fokus melihat ke arah Ica sampai Ica berjalan sendirian yang Arya tahu bahwa Ica akan menuju halte.

Mata Arya sedikit menyipit ketika melihat seseorang sepertinya mengikuti Ica dari belakang.

"Ar? Lo ngeliatin apa?" tanya Orca saat datang dari arah parkiran.

"Nanti pas depan Halte, lo pelan-pelan aja bawanya" pinta Arya pada Orca.

"Emang kenapa?"

"Gue gak mau kecelakaan dua kali." ujar Arya cuek sambil memakai helmnya dan naik ke belakang motor Orca.

Orca menatap Arya melalui spion motornya dengan ekspresi wajah bingung, 'perasaan tadi pagi waktu berangkat bareng gak ada tuh omongan kayak gitu'. Kemudian mereka pun meninggalkan sekolah.

ARCA pov  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang