ARCA pov 14

261 25 1
                                    


Happy reading :)














Malam ini Arya dan anggota Groves lainnya berkumpul untuk membahas rencana kunjungan mereka yang sempat tertunda beberapa waktu lalu.

"Kenapa lo gak hubungin kita orang juga?" tanya Orca setelah mendengar cerita dari Izar bahwa dia hampir dikeroyok geng OXY.

"Di hp gue nama Arya paling atas jadi langsung aja gue hubungin Arya, lagian gue juga sambil lari susah kalo mau ngehubungin lo orang semua." jawab Izar.

"Tapi kalian gak papa kan bang?" tanya Aldi salah satu anggota Groves.

"Arya sih gak papa dia mah jago, kalo gue nih bibir seksi gue jadi korbannya." jawab Izar sambil menunjukan sudut bibirnya yang terkena pukulan.

"Seksi pala lo peyang." sahut Hamal sambil menoyor jidat Izar.

"Udah, masalah ini kita bahas nanti."

"Sekarang soal kunjungan kita ke panti jompo itu gimana persiapannya?" tanya Arya.

"Semua yang dibutuhin udah lengkap Ar tinggal kita nentuin kapan ke pantinya?" balas Orca.

"Besok hari jum'at setelah pulang sekolah kita langsung ke sana, gimana?" tanya Arya meminta pendapat dari anggotanya.

"Kita sih setuju aja, ya gak?" tanya Hamal pada yang lain.

"Iya bang" jawab mereka semua.

"Bagus juga tuh, lagian hari jum'at sekolah pulang awal kan jadi lumayan waktunya banyak." kata Hamal memberi pendapat.

"Soal geng OXY, gue cuma mau bilang kalian hati-hati karena kemungkinan mereka gak akan tinggal diam. Bisa aja mereka nyerang kalian sebagai balas dendam atas apa yang gue lakuin ke mereka." ucap Arya

"Kalo terjadi sesuatu kalian harus hubungin Arya, Izar, Hamal, ataupun gue, jangan bertindak gegabah." sambung Orca.

"Oke kalo gitu udah malem juga, semua udah kita bahas. Sekarang kalian semua boleh balik." seru Arya saat melihat jam tangannya menunjukan pukul 23:45 WIB.

Inilah alasannya mengapa Groves selalu disukai banyak orang karena mereka tidak pernah melakukan hal-hal negatif atau pun berkumpul sampai larut pagi. Karena anggota Groves masih bersekolah dan Arya tidak mau mereka meninggalkan pendidikan hanya karena Groves.







Padahal sudah larut malam tapi mata Ica masih belum mengantuk. Ica hanya berbaring di tempat tidurnya sambil merubah posisinya ke kanan dan ke kiri dengan gelisah.

"Apa gue besok gak usah sekolah aja ya?" gumam Ica.

"Ah enggak-enggak" keluh Ica sambil menggelengkan kepalanya.

"Okee tenang Ca, lo pasti bisa hadapin ini semua." ucap Ica sambil menarik selimutnya.






Ceklek ..







Tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke kamar Ica secara diam-diam dan langsung mengecek hp Ica yang dia letakkan di meja belajarnya.

"Untung gak dikasih pola hpnya." sambil membuka aplikasi kontak di hp Ica.

"Ah elah mana sih namanya, nah ini dia, makasih kak." ucap Lio sambil meletakkan hp Ica kembali dan keluar dari kamar Ica.

"Huhh untung gak ketahuan, kalo sampe ketahuan abis gue sama dia." sambil melihat ke arah pintu kamar Ica.






"Kamu lagi ngapain?" tanya bunda.








"Astaga bunda, ngagetin aja sih" balas Lio sambil memegang dadanya.

"Kamu ngapain hah? inget Lio kamu sudah janji buat gak jailin kak Ica lagi kan?" tegas bunda sambil menatap anak laki-lakinya itu.

"Lio tadi itu ... h--haus iya haus terus Lio kebelakang pas balik Lio ngelihat pintu kamar kak Ica kebuka terus Lio berinisiatif untuk menutupnya. Enggak Lio gak jailin kak Ica beneran." jelas Lio sambil mengacungkan dua jarinya ke atas.

"Yaudah sana ke kamar kamu tidur, ini udah malem besok kamu kan sekolah." balas bunda.

"Siap komandan, selamat malam bunda." ucap Lio sambil mencium pipi bundanya dan langsung pergi ke kamarnya.

Kini Lio sudah berada di kamarnya dan langsung mengambil hpnya, "huh .. gak ketahuan orangnya ketahuan bunda, untung gue pinter cari alesan."

"Nah ini dia, gue wa sekarang apa besok aja ya?"

"Ah kelamaan nunggu besok, sekarang ajalah" ucap Lio sambil mengetikan sesuatu di hpnya.



Ting !





Satu notifikasi masuk ke hp Arya dari nomor yang tidak dikenal, "siapa Ar?" tanya Orca saat melihat hp Arya yang menampilkan notifikasi.

Arya mengambil hpnya dan membuka notifikasi itu, "ohhhh" ucap Arya sambil mengetikan sesuatu untuk membalas pesan tersebut.

"Adeknya Ica." jawab Arya sambil meletakan hpnya.

"Ngapain dia wa lo?" tanya Orca kepo.

"Katanya dia mau ketemu sama gue?"

"Cewek apa cowok?"

"Cowok." jawab Arya malas, kenapa Orca tiba-tiba jadi banyak tanya.

"Gue lebih setuju lo sama kakaknya dari pada sama adeknya?" tambah Orca.

"Maksud lo?" tanya Arya sambil mengerutkan keningnya.

"Iya gue lebih setuju kalo lo sama Ica."

"Anjir, lo kira adeknya Ica suka sama gue, gila lo!" sentak Arya sambil meneguk minuman kalengnya.

"Lo suka kan sama Ica?" tanya Orca.

"Gak, sejak kapan lo jadi peramal?" tanya Arya heran.

"Gue tau lo Ar, kita temenan udah lama." jawab Orca.

"Kayak nya lo udah mulai buka hati lo." timpal Orca.

"Apaan sih lo! udah gue mau balik. Awas jangan lupa kunci basecamp, Zar, Mal, gue balik duluan ya." ucap Arya sambil memakai helm.

Arya, Orca, Hamal, dan Izar memang masih di basecamp sedangkan anggota Groves yang lain setelah Arya perintah untuk pulang mereka semua langsung pergi meninggalkan basecamp Groves.

"Oke hati-hati Ar." balas Izar dan Hamal berbarengan sambil sibuk bermain game di handphone masing-masing.

"Ish ngapain lo ikut-ikut gue ngomong?" tanya Izar pada Hamal sambil mengedikkan bahunya.

"Lo Izar yang ngikutin gue ngomong." balas Hamal.

"Game mulu lo berdua, gue mau balik. Lo berdua mau gue kunciin disini?" tanya Orca sambil memakai jaketnya.

"Tega banget sih lo Or, nanggung nih gamenya bentar lagi menang." jawab Izar, Hamal hanya menggangguk saja tanda setuju dengan Izar.

"Oke gue kunci." ucap Orca sambil berjalan ke arah pintu dan menutupnya dengan kuat.


Brak !



"Woi Orca gila ya lo, buka pintunya woii!" teriak Izar dan Hamal sambil berlari ke arah pintu dan menggedor-gedor pintunya.














To be continue

Orca mulai aktif ya bund :)

ARCA pov  [End]Where stories live. Discover now