twenty two

787 63 5
                                    

Happy reading

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AGATHA meremas roknya gugup. Seperti yang Bara katakan, lelaki itu memang benar menunggunya.

Sekarang, mereka tengah berada di danau yang tak lain adalah tempat favoritenya Bara.

Bara berdeham, menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Sori buang-buang waktu lo, mending kita pulang aja"

Agatha mengernyit. "Bukannya ada sesuatu yang pengen Kak Bara omongin?"

Agatha tiba-tiba merutuki dirinya, takut bahwa Bara akan salah paham dengan ucapannya. Agatha tidak ada maksud apapun, awalnya dia memang kegeeran, namun sampai disini dia dapat berpikir logis. Mungkin saja Bara ingin membicarakan sesuatu penting yang lain.

Dia menggeleng, "Nggak jadi."

"Kenapa?"

"Gak papa. Gue cuma nggak mau ngusik privasi "

"Apa tentang Alinza?" Agatha bertanya hati-hati.

Bara menoleh, melihat Agatha dengan pandangan sukar didefinisikan lalu ia mengangguk.

Agatha hanya menarik senyum simpul.

***

Sepulang sekolah, Alin pulang kerumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang sekolah, Alin pulang kerumahnya. Melihat Mamanya yang tampak buru-buru.

"Mau keluar kota lagi?" Tanya Alin dengan nada tidak sopan. Bukan mencoba menjadi anak durhaka, hanya saja dia juga ingin diperhatikan. Rana—Mamanya—sangat sibuk dengan pekerjaannya. Papanya? Jangan tanyakan pada Alin tentang papanya, bahkan untuk nama saja Alin tidak pernah tau.

"Mama mau ke luar negeri sepekan mendatang. Mama udah transfer uang direkening kamu lumayan banyak untuk kebutuhan kamu selama mama nggak ada." Ucap Rana sibuk mempersiapkan barangnya.

"Yang aku butuhkan bukan hanya uang, aku butuh Mama juga. Tapi mama nggak pernah ada untuk aku, Mama selalu sibuk sama bisnis yang Mama jalani." Alin menatap Rana tajam, padahal baru saja Rana pulang dari luar kota kemarin dan sekarang dia ingin keluar negeri untuk melakukan perjalanan bisnisnya.

Harmony ; family relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang