two

1.9K 142 5
                                    

Happy Reading

"Mama Queena!" Seseorang gadis berumur tiga tahunan, berlarian masuk ke dalam rumahnya.

Queen yang didapur kaget ketika mendapatkan pelukan tiba-tiba dikakinya.

Queen berjongkok, menyesuaikan tingginya pada gadis kecil itu. "Iya, ada apa Ishy?"

"Kak Gaisa mau culik Ishy. Katanya pengen masukin Ishy dalem karung, terus dibuang ke sungai. Ishy nggak mau Mama!" Daishy, gadis kecil itu merengek.

"ISHY MANA LO? GUE UDAH SIAPIN KARUNG BESAR NIH!" Pekik seseorang membuat Daishy beralih untuk bersembunyi dibelakang Queen.

"Nah, ketemu kan!" Gaisa tertawa keras bagaikan tokoh antagonis dalam serial drama televisi untuk menakut-nakuti Daishy.

"Mamaa! Gendong!" Kedua tangan Daishy terangkat kearah Queen. Queen menggeleng kepalanya pelan, lalu mengangkat Ishy kedalam gendongannya.

"Udah, Kak. Kasian loh, udah mau nangis dianya." Ujar Queen pada Gaisa membuat cewek itu meringis.

Daishy masih sempat menjulurkan lidahnya ketika Queen mencoba untuk menghentikan Gaisa.

Mata Gaisa memelotot kearahnya, menunjukan sebuah karung yang berada ditangannya. Sontak Daishy memeluk leher Queen dengan erat, takut jika Gaisa akan menariknya dan memasukannya ke dalam karung itu.

***

Lampu warna-warni dipadu dengan musik keras yang menggema diseluruh ruangan. Bau alkohol menyeruak diseisi tempat.

Lima orang bersulang sebelum menegak habis alkoholnya. Masing-masing kembali menyodorkan gelas meminta dituangi kembali setelah menghabiskan yang pertama.

"Nikmati aja pelan-pelan, jangan terlalu banyak minum. Lo semua mabuk, bisa gawat, tolol!" Gavin mendengus, serta untuk berjaga-jaga agar mereka tidak kebanyakan minum.

"Eh, kemaren-kemaren ngapain lo pada kagak dateng? Gue kek orang gila celingak-celinguk sendirian, njing." Ujar Elvano sebab kemarin, mereka sudah berjanjian namun tiba-tiba dibatalkan sedangkan Elvano sudah terlanjur datang.

"Tapi kalian nyangka nggak sih, gue bisa ketemu Alin disini?" Elvano menambahi, dengan alis berkerut serta tatapan yang sulit diartikan.

Bara kini langsung menoleh kepada Elvano dengan alis terangkat.

"Alin mana? Alinza bebep gue ya?" Tanya Reon yang langsung mendapat geplakan dari Gavin.

"Yang namanya Alin disekolah kita siapa lagi selain Alinza?"

Reon menyengir. "Kali aja ada yang lain kan"

"C'mon, can anyone tell me who is alin?" Seseorang mengangkat salah satu alisnya.

Timothy Calvin Smith, salah satu teman SMP Bara dan Gavin yang sekarang bersekolah di Garuda Smart School, sekolah elite terbaik setelah Laudree High School. Dia memiliki tampang tampan yang manly. Namun terkadang dia terlihat sangar dan galak sehingga kebanyakan orang-orang terlihat ragu untuk memuji ketampanannya.

" Adik kelas kita. Cakep sih orangnya, cuma keliatan rada polos gitu makanya nggak nyangka kalo bisa ketemu dia disini. Denger-denger gosipnya sih, punya secret relationship sama Bara. " Elvano melirik Bara sementara yang dilirik hanya berdeham.

Harmony ; family relationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang