thirty five

380 57 7
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA

HAPPY READING

***

BARA baru pulang sekolah saat melihat kedua orang tuanya sedang bernostalgia dengan album foto semasa putih abu mereka.

Orang tuanya itu tertawa sambil menunjukkan salah satu foto dialbum. Mereka baru menoleh saat suara langkah kaki Bara terdengar.

"Eh, abang sini, Sayang" Queen sambil tersenyum, menyuruhnya untuk bergabung dengan mereka.

Bara menghela napas panjang lalu mendekat. Duduk disebelah Mommy sambil ikut melihat foto-foto itu. Mommy yang terlalu banyak tertawa melihat foto itu sambil mengenang masa lalunya yang begitu menyenangkan. Sementara Daddy yang hanya tersenyum menimpali Mommy. Dirinya sendiri bahkan tidak tertarik apapun untuk sekedar berekspresi.

Sampai pada akhirnya, kerutan tipis didahinya terlihat. Menahan tangan Mommy yang hendak membalikkan album foto tersebut. Mommy sontak menoleh padanya dengan kedua alis terangkat.

Bara mempertajam penglihatannya, namun dia tidak salah lihat. "Ini...."

Queen melihat siapa yang ditunjuk oleh Bara. Perempuan itu tidak sengaja tertangkap dalam foto dan tampak perempuan itu juga terlihat sangat jelas sekali disana.

"Dia anak satu sekolahan sama Mommy juga. Ya, walaupun Mommy jarang akur sama dia." Queen terkekeh saat bernostalgia dengan masa lalu dimana dirinya yang masih labil dan kekanakan. "Leysi namanya."

Kerutan didahi Bara terlihat semakin jelas, "Leysi?"

Queen mengangguk, agak bingung. "Kamu pernah ketemu dia?"

"Dia kan Mamanya Alin." jujur Bara.

"Alin?" tanya ulang Queen. "Masa sih?"

"... nggak mirip tapi lho." lanjut Queen dengan alis tertaut.

"Mirip Papanya kali" ujar Bara.

"Bisa jadi." Queen mengangguk, lalu teringat sesuatu. "Berarti Alin saudaraan dong sama cewe yang ngejer kamu?"

Bara semakin bingung, "hah? siapa?"

"Ituloh, yang Beltran bilang. Aduh Mommy lupa namanya. Pokoknya dia seangkatan sama kamu terus suka kamu juga katanya." ujar Queen berusaha mengingat anak yang pernah dia temui diminimarket bersama Leysi.

Bara mendengus. Beltran begitu senang membongkar kehidupannya.

"Angel?"

"Nah, iya. Itu kayaknya yang dibilang Beltran. Nah, dia saudaraan sama Alin?"

Bara menggeleng. "Alin cuma berdua sama Mamanya. Papanya juga nggak tahu kemana."

Giliran Queen yang mengernyit, "hah? jadi yang ketemu sama Mommy siapa dong?"

Queen terdiam sebentar. Perasaannya tiba-tiba menjadi aneh dan tidak karuan. Teringat kalimat Leysi ketika terakhir mereka bertemu.

" Aku nggak pantas berteman sama kamu, Queen. Aku terlalu jahat untuk dijadikan teman."

Apa maksud dari kata terlalu jahat?

Harmony ; family relationshipWhere stories live. Discover now