twenty three

609 49 7
                                    

"UDAH lama ya nggak ngumpul gini, kangen banget."

Caitlin mengangguk menyetujui ucapan Alisya. "Iya, walaupun gue sama Queen sama Michelle tetanggaan tapi gak ada lo kek ada yang kurang gitu."

"Bener banget." Ujar Queen.

Malam ini mereka berkumpul dirumah Alisya. Arisan sekaligus reuni SMA karena rata-rata pemain arisan adalah alumni LHS satu angkatan dengan mereka.

By the way, Bryan juga disini. Setelah mengantar Queen kesini, sebenarnya ingin langsung pulang tetapi saat tahu bahwa tiga teman dekatnya yakni Askara, Zalfan, dan Harvy ditambah Regan sebagai pemilik rumah sedang duduk berkumpul di gazebo depan, dia ikut bergabung.

Sementara didalam rumah, Queen dan lainnya tertawa renyah. Banyak hal yang diceritakan, bernostalgia dengan masa lalu, mengutuk betapa bodohnya seorang Queen yang rela mengemis cinta dari lelaki sedingin Bryan, Caitlin dan Harvy yang putus nyambung semenjak kuliah diuniversitas berbeda,  Pertunangan Michelle dan Zalfan yang terlalu awal, atau Alisya yang kehilangan Rangga dan menemukan pengganti baru, Regan.

Pahit manisnya hidup telah mereka lalui semenjak berumah tangga, mereka lebih tau bagaimana caranya untuk kuat dan terus bertahan, bersikap dewasa dan lebih berwibawa.

"Perasaan terakhir kita kumpul baru dua minggu kemarin tapi rasanya kek udah lama banget ga sih?"

"Iya banget."

"Eh, btw kok Gavin sama Cassie nggak keliatan?" Caitlin mencari-cari anak Alisya.

"Biasalah. Anak seumuran mereka paling males kalo rumah kedatangan banyak tamu makanya pada kabur semua. Paling juga Gama mainnya kerumah Daren atau Beltran. Kalo Cassie sih biasanya kalo nggak kerumah Gaisa, ya dirumah temennya satu lagi si Ricella."

"Dirumah Ricella deh kayaknya, soalnya Gaisa bilangnya sih gitu."

"Loh? Gaisa dirumah temennya? Kalo gitu yang jagain Ishy siapa?" Tanya Michelle, sebab anaknya—Daren—bilang adiknya akan dijaga oleh Gaisa malam ini sementara dia akan pergi main.

"Dibawa sama dia. Tadi Daren yang anter mereka, pulangnya juga Daren yang jemput." Kata Caitlin.

"Kalo Bara apa kabar Queen?" Alisya bertanya.

"Baik kok, cuma ya gitu. Sifat bapak nurun ke anaknya, ya meskipun nggak parah-parah amat kayak bapaknya."

Alisya terkekeh. " Bisa aja lo"

***

"Sayaaang!" Beltran datang tiba-tiba dengan tangan lelaki itu yang langsung tersampir dibahunya, juga senyuman bak anak baik hati meluluhkan hati Binasha dipagi hari ini.

Tersadar dari pesona Beltran yang seakan menghipnotisnya, dia berdeham. Mencoba memberi sedikit jarak antara dirinya dengan Beltran.

Namun, lelaki itu malah kembali merangkulnya erat.

"Beltran, lepasin. Gue ga enak diliatin cewe satu sekolahan." Binasha berbicara, hampir berbisik.

"Kenawhy? Kan lo pacar gue. Orang-orang juga udah pada tau. Lo juga sekarang udah jatuh cinta dan ngakuin kalo gue pacar lo, so, kenapa lagi?"

"Ih, gue gapernah bilang cinta ya." Wajah Nasha memerah, sebisa mungkin menutupi wajahnya dari Beltran.

"Iya, emang. Tapi mata lo udah ngungkapin semuanya, udahlah sayang nggak usah ditutup-tutupin lagi deh. Itu nggak akan ngubah fakta kalo lo beneran suka gue."

"Dih, geer!" Cetus Nasha mendorong lengan Beltran sementara lelaki itu hanya tertawa.

Tapi ya bener sih emang, lanjut Nasha dalam hati.

***

"Gue yakin Reon nggak kayak gitu, dia udah tobat. Nanti coba gue bicara lagi deh sama dia." Alinza mencoba menenangkan Adara. Saat ini, hubungan Adara dengan Reon sedang bermasalah. Ditambah kehadiran sesosok perempuan berkulit putih pucat, tinggi, bermata biru yang diduga sebagai mantan kekasih Reon dari Belanda semakin merunyamkan masalah diantara mereka.

"Gue takut Reon pergi dari gue, Lin. Gue udah terlanjur sayang dia."

"Lo jangan nethink dulu coba, bisa kan? Percaya aja dulu sama Reon."

"Alin bener, Dar. Bicarain baik-baik masalah kalian, jangan menduga-duga dulu, nggak baik." Agatha menambahi.

"Gue tau perasaan lo gimana, tapi sama seperti yang Alin dan Agatha bilang, lo percaya aja dulu sama Reon. Reon nggak mungkin balik lagi sama mantannya, orang cantikan lo kok. Lo lupa ya kalo lo itu juga orang asli eropa, gue aja iri sama mata biru lo. Nah, kalo semisalnya, Reon ngehianatin lo, kita maju deh." Alexa mengelus bahu Adara.

Adara memeluk teman-temannya. "Thanks guys, atas semuanya. Thank you so much."

***

Agatha membaca novel yang dia pegang sambil duduk bersandar pada bangku taman sekolah. Dia menguap lebar, matanya tiba-tiba terasa kantuk.

Pada akhirnya memilih untuk tidur sebentar sebelum bel masuk berbunyi. Meski sebenarnya masih kurang, namun lebih baik daripada ketiduran dikelas apalagi biasanya ketika guru menerangkan materi adalah waktu-waktu dimana rasa kantuk menyerang 2 kali lipat lebih hebat.

Tidak butuh waktu lama, dia sudah terlelap dialam mimpi. Sementara seseorang yang memperhatikannya dari kejauhan mengulas senyum.

Memilih untuk menghampiri. Sesampai tepat dihadapan Agatha, lelaki itu memperhatikan wajah Agatha yang tertidur. Tetap cantik.

Kemudian lelaki itu—yang tak lain ialah Bara—memilih duduk disamping Agatha. Menuntun kepala Agatha untuk bersandar dibahunya.

Aneh. Bara tidak pernah merasakan suasana hati yang sehepi ini.

Suasana hati yang baru pertama kali ia rasakan ini membuatnya candu dan ingin selalu merasa seperti ini.

***

"Ih, Bara kerasukan apa sih?! Kemaren Alin sekarang Agatha, nggak mungkin dia mau berubah jadi pakboi kayak Reon kan? Sumpah deh." Kesal Angel melihat semua yang terjadi ditaman.

"Ya, makanya lo ganti crush dong. Entah Elvano kek, Gavin kek, atau berondong kayak Beltran, Daren, Gama  terserah lah, selama orang itu bukan Reon nggak masalah." Ceplos Leorina.

Kinaya mengangguk setuju. "Siapa aja boleh asal jangan Reon."

"Sumpah ya, lo berdua masih ngarep sama cowo kayak Reon? Gila sih, kuat amat hati lo berdua. Kemaren aja gue liat dia peluk-pelukan cium-ciuman sama cewek didepan gerbang. Nggak mikir pacarnya apa ya, lagian pacarnya  bego, mau-mau aja sama dia. Menang tampang doang, otaknya nggak ada" Cetus Angel membuat Leorina dan Kinaya tak terima, tapi tak bisa berkata apa-apa.

***

TBC

Guys, ramein lapak sebelah dong.

ReonAdara : Changed & Different.

•Secretkiller.

Published April 23, 2021.

Harmony ; family relationshipWhere stories live. Discover now