13

3.9K 373 7
                                    

Jaemin yang berada di jalan hanya terus melajukan mobilnya tanpa ada niat untuk ngerem. Dia terlalu lihat dalam membawa mobil. Mungkin, ditambah hatinya yang merasa gak terima melihat pria mungil yang berhasil memporak-porandakan hatinya tersenyum dengan pria lain. Dia benar-benar sangat kesal saat ini.

Dia hanya terus menyetir membelah jalan seoul yang sangat padat sembari menghubungi seseorang.

"Ya tuan?" Jawab seseorang diseberang.

"Saya akan segera pergi Sidney pemberangkatan siang ini. Saya harap kamu sudah menyiapkan semua berkas dan juga masalah yang terjadi dengan perusahaan asisten Huang. Mengerti?" Ucap jaemin ketus.

"Baik tuan Jung. Saya mengerti. Saya akan segera melakukannya." Ucap pria yang ternyata bernama Huang Guan Heng atau lebih dikenal dengan nama hendery, sekretaris jaemin.

"Oh iya. Saya tau kau sedang berkencan. Untuk sementara jangan berkencan dan tetap berada dikantor. Kau tau sendiri pekerjaan sangat banyak bukan?" Ucap jaemin ketus dengan hati yang masih kesal karena renjun yang tersenyum pada pria itu terus berputar di kepalanya layaknya sebuah kaset.

"Baik tuan saya mengerti." Ucap hendery.

Lalu panggilan berakhir begitu saja dan membuat jaemin semakin melajukan mobilnya lebih laju hingga memasuki bandara dan meletakkan mobilnya pada parkiran menginap.

Saat jaemin keluar dari mobilnya, semua staf bandara khususnya staf yang merupakan staf pesawat yang bekerja pada pesawat khusus milik keluarganya. Sampai seorang pilot menghampirinya dan membungkuk bersama dengan beberapa pramugara dan pramugari.

"Tuan jaemin. Selamata datang. Sekarang kau ingin pergi kemana?" Ucap sang pilot yang bernama Huang min Hyun dan kang Daniel bersamaan.

"Sidney." Ucap jaemin ketus.

"Baik tuan. Tapi, kalau boleh tau kau akan pergi berapa lama? Agar kami bisa menjemputmu tepat waktu." Ucap kang Daniel.

"Seminggu lagi. Sekarang apa kita bisa pergi? Perusahaan sedang dalam keadaan gawat." Ucap jaemin ketus dan terkesan sangat dingin hingga mampu membekukan bandara tersebut.

"Baik tuan jaemin. Silahkan." Ucap Huang min Hyun mempersilahkan jaemin untuk jalan lebih dulu diikuti oleh mereka semua.

••••

Renjun yang berada di jalan bersama dengan Seungmin terus terdiam memandangi keluar jendela. Jujur ini sangat mirip saat dia membawa renjun tujuh tahun yang lalu berjalan-jalan bedanya sekarang dia uring-uringan begini bukan karena traumanya tapi karena seorang pria dominan.

Samuel hanya tersenyum sepanjang jalan melihat kelakuan adiknya itu. Tapi, dia belum berniat untuk membuka pembicaraan. Dia ingin memberikan waktu untuk adiknya itu.

"Gege?" Ucap renjun yang telah menatap kearahnya.

"Ya?" Ucap Samuel sedikit kaget tapi tetap tersenyum dengan sangat manis.

"Kenapa Gege bisa tiba-tiba menjadi mahasiswa di universitas ku? Bukannya Gege sudah lulus?" Ucap renjun bingung. Karena seingatnya, gegenya ini pintar makanya bisa lulus lebih cepat. Dia mungkin bisa sama dengan gegenya ini tapi karena sebuah trauma dia tidak bisa menyusulnya sama sekali.

"Karena Gege yang mau. Lagian, Gege mau menjaga ketiga adik Gege yang sangat spesial." Ucap Samuel dengan senyuman yang mulai terpatri.

"Aaaa."

"Injuni? Siapa laki-laki yang pergi tadi? Apa kau dekat dengannya?" Ucap Samuel.

"Anio. Aku baru saja bertemu dengannya 2 hari yang lalu. Dia anak dari teman otusan dan Mama. Dan otusan menyetujui permintaan temannya agar aku selalu bersama dengannya." Ucap renjun menjawab apa adanya.

My Sweety {Renjun X Jaemin) END✔Where stories live. Discover now