S2:29

1.3K 139 1
                                    

Jaemin dan renjun yang masih berada didalam kamarnya akhirnya terbangun. Sebenarnya hanya jaemin yang terbangun karena ponselnya berbunyi lalu diapun melihat pesan yang muncul di ponselnya yaitu pesan dari bomin.

Bomin

Jaemin? Kau tau sesuatu bukan? Sepertinya kau sangat curiga dengan Mark Hyung.

Iya, itu memang kenyataannya. Aku sangat curiga pada Mark Hyung. Itulah kenapa aku tidak bisa percaya dengannya sangat cepat. Apalagi tindakan Mark Hyung benar-benar mencurigakan.

Jaemin aku mohon, jika ini sangat berbahaya. Tolong libatkan aku juga.

Hmm. Aku pasti akan melibatkanmu. Yang pasti sekarang keselamatan renjun dan anak-anakku adalah yang paling penting.

Ingat juga keselamatanmu.

Pasti. Kau tenang saja.

Setelah mengirim pesan terakhir pada bomin diapun meletakkan kembali ponselnya di nakas lalu berbalik melihat renjun yang tertidur dalam keadaan telentang setelah menangis beberapa menit yang lalu. Jaeminpun tersenyum melihat renjun tertidur dengan sangat nyenyak, dan diapun mengelus perut renjun.

"Aku tau kau bisa merasakan kecurigaan ku dan juga keamanan kita. Tapi, kali ini aku berjanji padamu injunie. Nana tidak akan kenapa-napa, aku akan selalu menjaga diri. Yang terpenting adalah keselamatanmu dan anak-anak kita juga calon anak kita ini. Itu sudah lebih cukup bagiku." Monolog jaemin lalu diapun melihat pergerakan dari istri mungilnya itu lalu mata bak rubah itupun terbuka dan menatap jaemin. Jaemin yang ditatap langsung tersenyum.

"Sudah bangun?" Ucap jaemin.

"Nana?" Ucap renjun dengan airmata yang kembali akan meluncur dari mata rubah itu.

"Hei. Iya ini Nana. Jangan menangis lagi. Aku tidak akan kemana-mana. Tenang." Ucap jaemin sembari menghapus airmata yang akan menetes itu.

"Nana janji tidak akan meninggalkan injunie bukan?" Ucap renjun kembali. Dan jaemin langsung tersenyum dengan sangat lebar lalu mendekatkan wajahnya pada wajah istrinya itu lalu mencium bibir merekah milik renjun tersebut. Hanya mencium tanpa adanya nafsu sama sekali. Renjun yang menerima ciuman itu hanya berharap kalau dia tidak akan kehilangan jaemin. Tidak sekarang, nanti atau selamanya. Jika jaemin memang harus meninggalkan semuanya maka dia harus ikut dengan jaemin. Itulah harapannya.

"Apa itu menjawab pertanyaan mu?" Ucap jaemin tersenyum setelah melepas ciuman itu. Dan renjun hanya mengangguk lalu memeluk jaemin dalam posisi mereka yang masih berbaring.

"Sudah. Sekarang kau harus mandi dulu. Aku akan menunggu disini. Sekarang mandilah." Ucap jaemin melepaskan pelukan renjun.

"Aku ingin bersama Nana." Ucap renjun.

"Baiklah. Ayo." Ucap jaemin lalu turun lebih dulu dari tempat tidur itu lalu menggendong renjun ala koala dan mandi bersama. Ingat hanya mandi bersama tidak lebih.








___________








Disinilah sekarang mereka semua berada di meja makan untuk makan malam bersama. Shotaro juga menepati janjinya untuk memasakkan makanan yang sangat lezat bagi mereka semua. Yang berbeda hanya renjun tidak ingin duduk sendiri hingga berada di pangkuan jaemin begitu pula dengan haechan. Hanya kedua ibu hamil itu saja yang tiba-tiba berubah dan semakin menempel pada suami mereka masing-masing.

"Injunie. Duduk di kursi dong." Ucap winwin. Dan renjun hanya menggeleng tanda dia tidak mau sama sekali.

"Haechan. Ayo duduk didekat mommy." Ucap ten. Tapi, haechan juga tidak mau dan bergeleng.

"Biarkan saja Mama. Gak apa." Ucap jaemin.

"Iya biarkan saja seperti ini mommy ten." Ucap jeno.

"Apa kalian tidak akan kesulitan untuk makan?" Ucap jaehyun melihat kedua anak kembarnya itu.

"Tidak Daddy." Ucap jeno dan jaemin bersamaan.

"Oh iya injunie. Dejun ge sama Dery ge juga Guan xiao akan pindah kemari. Dan tinggal bersama kita." Ucap winwin.

"Tiba-tiba sekali Mama? Dery ge tidak mengatakan apapun pada jaemin." Ucap jaemin kaget.

"Sebenarnya otusan yang menyuruhnya karena perusahaan otusan lagi sedikit bermasalah. Otusan juga meminta bantuan pada Yuto ojisan dan Samuel. Mereka akan tiba besok disini juga dengan istri dan anak mereka. Otusan juga sudah menyuruh orang kepercayaan otusan untuk memindahkan sekolah ketiga anak mereka." Ucap yuta berbohong.

"Aaa, kenapa tidak minta tolong bantuan jaemin saja?" Ucap jaemin.

"Kau kan sudah sangat sibuk dengan renjun. Ditambah perusahaan milikmu. Jadi tidak mungkin otusan juga meminta tolong padamu. Tidak masalahkan?" Ucap yuta.

"Tentu saja." Ucap jaemin.

"Nana?"

"Hmm? Ada apa?" Ucap jaemin melihat renjun dan tersenyum.

"Aku mau itu." Ucap renjun menunjuk americano milik jaemin.

"Baiklah. Setelah ini janji langsung meminum tea herbalmu. Oke?" Ucap jaemin. Dan renjun hanya mengangguk lalu jaemin memberikan americano nya pada renjun yang dengan senang hati di minum oleh renjun yang notabenenya tidak suka americano tapi karena tengah mengandung akhirnya dia jadi suka. Layaknya saat dia hamil pertama kali itu.

Jaemin hanya tersenyum melihat renjun yang sangat lucu sekali bahkan bukan hanya dimatanya saja tapi dimata semua orang yang ada di sana. Mereka jadi terhibur berkat renjun sangat menggemaskan. Bahkan sooan dan Jackson jadi sedikit bisa tersenyum setelah menangis sepanjang malam.










💚💚💚





Reader-nim😁
Maaf karena up nya pendek. Lahi buntu😁
Semoga nyambung ya😁
Ingat selalu jaga kesehatan😁
We love you💚😘😍


My Sweety {Renjun X Jaemin) END✔Where stories live. Discover now