S2:25 Kecelakaan Yeri

1.6K 145 3
                                    


Keesokan harinya, tepatnya hari ulang tahun sih kembar. Tapi, Junlin tidak bersemangat karena dia tahu minjun tiba-tiba pergi ke LA tanpa sebab yang pasti. Bahkan untuk sarapan saja dia tidak mau menyentuh makanannya. Membuat semua anggota keluarga bingung.

"Linlin? Kenapa tidak makan sarapanmu? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" Ucap renjun.

"Tidak mommy. Hanya tidak berselera saja." Ucap Junlin tersenyum.

"Kau sakit?" Ucap renjun cemas.

"Sepertinya tidak mommy. suhu tubuhnya normal. Sangat normal." Ucap Minhee yang telah menempelkan punggung tangannya pada kening adik kembarnya itu.

"Aku baik-baik saja mommy." Ucap Junlin sembari tersenyum.

"Nanti kalau kau merasa tidak enak badan, pulang saja. Mengerti?" Ucap renjun.

"Ne mommy." Ucap Junlin.

"Sudah sekarang kau juga makan. Kasihan calon adik mereka jika kau belum makan juga." Ucap jaemin memberikan satu potong kimbab pada piring renjun dan dengan senang hati renjun memakannya langsung bahkan tersenyum dengan sangat manis.

"Kami berangkat semuanya." Ucap Minhee lalu merekapun pergi kesekolah masing-masing. Ada yang masih sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, hanya sooan yang berada di sekolah menengah atas untuk hari pertamanya.

Setelah anak mereka pergi ke sekolah, renjunpun duduk dipangkuan jaemin sebelum dia beranjak dari tempat duduknya bahkan semua itu berlangsung dihadapan Mark.

"Kenapa injunie? Untung Nana belum berdiri. Kalau sudah kan bahaya." Ucap jaemin sembari mengelus perut renjun dengan kedua tangannya yang menahan istrinya itu.

"Nana-ya, ayo belikan hadiah untuk sih kembar. Merekakan ulangtahun hari ini. Kasihan sih linlin dia sangat pendiam secara tiba-tiba." Ucap renjun.

"Hmm baiklah. Ingin pergi sekarang?" Ucap jaemin.

"Hmm." Ucap renjun sembari mengangguk dengan sangat kuat.

"Baiklah. Ayo kita mengambil mantel, nanti injunie kedinginan jika tidak memakai mantel." Ucap jaemin.

"Hmm." Ucap renjun.

"Sekarang turun dulu sebentar. Oke?" Ucap jaemin dan renjunpun menuruti perkataan jaemin. Setelah jaemin berdiri renjunpun mengangkat tangannya karena minta di gendong oleh jaemin.

"Baiklah." Ucap jaemin lalu menggendong renjun alah koala lalu pergi menuju lift untuk kekamar mereka.

"Haechan? Bagaimana kabarmu?" Ucap Mark yang berusaha mengajak haechan berbincang karena jeno tengah ke toilet sebentar.

"Baik." Ucap haechan sembari menunduk dan menahan tangisnya karena ntah kenapa dia merasa sangat takut.

"Kau mengingatku bukan?" Ucap Mark yang mencoba mendekat tapi gagal karena jeno yang datang tiba-tiba.

"Echanie. Kenapa?" Ucap jeno menatap tajam Mark.

"Nono hikss...hikss..." Ucap haechan sembari mengangkat wajahnya untuk melihat kearah jeno dengan airmata yang telah mengalir dengan deras.

"Sssttt. Jangan menangis." Ucap jeno lalu diapun langsung menggendong haechan ala koala dan haechan langsung menyembunyikan wajahnya diantara ceruk leher jeno dan terus menangis.

"Tenanglah. Jangan menangis lagi. Nono disini. Mianhe." Ucap jeno sembari mengelus punggung istrinya itu.

"Aku tidak tau kenapa haechan begitu jeno." Ucap Mark.

"Hanya moodnya sedang tidak bagus saja hyung. Kami kekamar dulu." Ucap jeno cuek lalu membawa haechan menaiki lift untuk menuju kamarnya.

"Tenang Mark. Kau harus banyak sabar dan Yeri ucapkan selamat tinggal dengan hidupmu saat ini sayang. Maafkan aku karena menjadi sangat jahat, tapi mau bagaimana lagi, aku tidak mencintaimu dengan sangat. Jadi, kau akan memaafkanku bukan? Sampai jumpa di kehidupan selanjutnya Yeri. Anio, aku berharap tidak bertemu denganmu sama sekali. Matilah dengan damai." Batin Mark sembari melihat istrinya yang sedang membantu para ibu membereskan meja makan bersama dengan shotaro.

My Sweety {Renjun X Jaemin) END✔Where stories live. Discover now