S2:23

1.7K 144 1
                                    


Dikamarnya renjun terbangun dari tidurnya tapi tidak melihat jaemin berada didalam kamarnya. Lalu renjunpun duduk dan menangis seketika. Renjun yang menangis pun keluar dari dalam kamarnya sembari menangis lalu turun menggunakan lift dalam keadaan sesegukan.

Jaemin yang melihat hal itu, langsung mendekat kearah istrinya dan diapun langsung memeluk tubuh mungil istrinya yang menangis.

"Nana hikss...hikss..." Ucap renjun menangis sembari memeluk erat tubuh suaminya itu.

"Tenang ya. Mianhe, karena Nana tidak ada dikamar." Ucap jaemin sembari mengelus punggung istri mungilnya itu.

"Jangan pergi Nana hikss..." Ucap renjun sembari menangis dan mengusak pada dada bidang suaminya itu.

"Hmm." Ucap jaemin sembari mengangguk. Dan diapun langsung merenggangkan pelukannya pada istri mungilnya itu.

"Sudah jangan menangis lagi. Kasihan nanti anak kita yang didalam sini." Ucap jaemin sembari mengelus perut renjun yang sedikit membuncit.

"Hmm." Ucap renjun sembari mengangguk dengan sangat lucu. Dan jaemin hanya bisa tersenyum melihat kelucuan istri mungilnya itu.

"Gendong." Ucap renjun sembari mempoutkan bibirnya.

"Baiklah." Ucap jaemin lalu menggendong renjun ala koala tanpa memperdulikan tatapan Mark pada mereka berdua.

"Kau baik-baik saja kan renjun?" Ucap Mark, renjun yang mendengar hal itu langsung menyembunyikan kepalanya pada ceruk leher jaemin dan mulai meneteskan airmata. Jaemin dapat merasakannya lalu diapun mengelus punggung istri mungilnya agar tetap tenang.

"Maaf hyung. kami ketaman belakang dulu." Ucap jaemin lalu membawa renjun dalam gendongannya menjauh dari Mark. Bahkan jeno bisa melihat bagaimana tidak nyamannya renjun pada Mark. Dia jadi memikirkan haechan.

"Baiklah." Ucap Mark tersenyum kecil lalu jaeminpun pergi bersama renjun ketaman belakang.

"Sial. Sangat sulit jika mendapatkan renjun. Lebih baik tetap ke tahap semula. Akan lebih mudah untuk merebut haechan. Aku akan berusaha dengan haechan kalau begitu. Dan mengenai Yeri, maaf Yeri kau akan menjemput ajalmu. Secepatnya, aku pastikan itu." Batin Mark.

"Kau memikirkan apa Mark?" Ucap Yeri sembari menyentuh bahu suaminya itu.

"Tidak ada sayang. Sooan sama Jackson dimana?" Ucap Mark pura-pura tersenyum pada istrinya itu.

"Dia di taman belakang sedang bermain dengan peliharaan renjun. Mungkin nanti mereka berdua akan bertemu dengan renjun dan jaemin." Ucap Yeri tersenyum.

"Baiklah." Ucap Mark lalu duduk kembali dan tidak lupa pula dengan jeno yang masih menatap tajam kearahnya.

"Kau ingin tea?" Ucap Yeri pada Mark.

"Boleh." Ucap Mark.

"Bagaimana denganmu jeno?" Ucap Yeri melihat jeno yang ada disana. Kalau jisung dia sudah kembali kekamarnya agar Chenle tidak terlalu mencarinya saat bangun, jaehyun, Johnny, yuta tengah beristirahat dikamar masing-masing bersama dengan istri mereka, sungchan sedang berada di ruang kerja bersama shotaro hingga tinggal mereka bertiga saja juga para maid yang sibuk bekerja dan beberapa bodyguard di setiap sudut mansion itu.

"Tidak perlu noona. Aku akan kekamar dulu, takut nanti haechan mencari." Ucap jeno tersenyum lalu pergi kekamarnya.

"Baiklah. Aku akan membuatkanmu tea sebentar." Ucap Yeri lalu pergi meninggalkan Mark yang bergelut dengan pikirannya.

"Akan sangat sulit jika mencelakai Yeri di mansion ini mengingat banyaknya bodyguard di sini. Apa lebih baik memancing Yeri keluar saja dari mansion ini. Yah, aku akan memancingnya lalu menabraknya hingga meninggal. Kurasa itu bukan hal yang sulit. Aku akan melakukannya sebelum pembukaan perusahaan baru itu. Karena dengan begitu, mereka berenam tidak akan bisa pergi ke Jepang. Dan akan ada banyak waktu untuk mendekati haechan. Bahkan membongkar hubunganku dengan haechan 15 tahun yang lalu. Walaupun haechan melupakannya, aku bisa jamin dia akan mengingat semuanya segera dan aku bisa bersama dengannya." Batin Mark dengan senyuman yang sangat jahat di wajahnya itu.






My Sweety {Renjun X Jaemin) END✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon