31

4.1K 303 1
                                    

Telah seminggu berlalu, dan sudah seminggu juga renjun dan jaemin berada di mansion ten yang berada di Thailand karena mood rollercoaster renjun yang tidak ingin jauh-jauh dari haechan. Jaemin bisa apa? Dia tidak bisa melakukan apapun karena itu bukan kemauannya tapi kemauan anak yang berada di dalam kandungan renjun.

Sekarang saja, jaemin dan jeno sedang di cuekin karena renjun sedang asyik bersama dengan haechan yang berada di kursi roda. Maklumlah proses penyembuhan haechan sedikit lebih lama karena dia kecelakaan saat sedang mengandung. Itulah yang membuat dia jadi sangat lama menjalani proses penyembuhan.

"Injunie. Apa tidak lelah mendorong haechan terus? Ingat baby injunie. Dia bisa sangat lelah." Ucap haechan sembari memegang perut renjun.

"Aku tiba-tiba memiliki kekuatan yang sangat banyak haechanie. Jadi kau tenang saja." Ucap renjun tersenyum.

"Benarkah? Kenapa bisa begitu? Apa baby injunie ingin dekat denganku?" Ucap haechan menggoda renjun.

"Mungkin. Mungkin dia tidak ingin mommy haechan kenapa-napa." Ucap renjun tersenyum sangat manis. Lalu diapun tiba-tiba terduduk sembari memegang perutnya yang kesakitan.

Jaemin langsung berlari dan mengangkat badan istrinya itu dengan sangat panik, begitupula dengan jeno yang mendorong kursi roda haechan.

"Nana. Sakit." Rengek renjun dengan airmata yang membasahi pipinya.

"Tenang injunie. Nana akan segera bawa ke mommy ten." Ucap jaemin panik lalu membawa kekamar yang mereka tempati dan jisung langsung memanggil ten.

Ten langsung masuk kedalam kamar dengan keadaan panik dan melihat wajah renjun yang kesakitan dengan tangan jaemin yang tak melepaskan genggamannnya.

"Injunie tenang dulu ya sayang. Tarik nafas lalu lepaskan." Ucap ten cemas.
Dan renjun hanya melakukannya dengan rasa sakit di perutnya yang semakin menjadi-jadi.

"Baby. Jangan membuat mommy sakit sayang. Tenanglah." Ucap jaemin sembari mengelus perut buncit renjun dengan penuh kasih sayang.

Lalu tenpun memeriksanya dengan sangat teliti juga menyiapkan usg untuk melihat keadaan bayi jaemren.

"Injunie hanya kelelahan saja. Injunie, banyak-banyak istirahat ya sayang. Jangan kebanyakan bergerak kemana-mana dulu. Dengerin kata-kata jaemin." Ucap ten dan renjun hanya mengangguk.

"Mommy akan menyuntikan obat pengurang rasa sakit agar sakitnya berkurang." Ucap ten dan jaemin mengangguk tanda mengerti lalu tenpun menyuntikan pada tangan renjun, dan seketika renjunpun tertidur karena efek dari suntikan itu.

"Injunie kenapa mommy?" Ucap jaemin cemas dan kaget.

"Dia akan baik-baik saja. Itu hanya pengaruh obatnya. Biarkan dia istirahat dulu. Mommy akan melakukan usg untuk melihat perkembangan anak kalian." Ucap ten lalu membuka kancing kemeja kebesaran milik jaemin yang dipakai oleh renjun dan mengoleskan gel pada perut itu.

"Lihat. Ketiga anak kamu baik-baik saja nana. Lihat mereka sangat aktif sekali. Apa kau ingin melihat jenis kelaminnya?" Ucap ten tersenyum.

"Jangan dulu mommy. Biarkan saja nanti kami mengetahuinya saat kandungan renjun sudah menginjak 7 bulan saja." Ucap jaemin.

"Baiklah. Kau jangan menyerah untuk melarang renjun melakukan hal yang berat-berat karena akan sangat berbahaya bagi kandungannya. Apalagi, karena kecelakaan itu. Kondisi tubuhnya tidak terlalu baik." Ucap ten.

"Iya mommy. Nana mengerti." Ucap jaemin mengangguk dan melihat renjun yang tertidur dengan sangat damai sekali.

"Yasudah. Kami akan keluar. Jung jaga ipar dan calon ponakanku dengan sangat baik." Ucap jeno lalu mendorong kursi roda haechan untuk keluar dari kamar itu. Begitu pula dengan jisung yang membantu ten untuk membawa alat keluar dari kamar jaemren. Mengenai Johnny dia sedang bekerja dan berada di Chicago karena ada urusan dengan klien baru.

My Sweety {Renjun X Jaemin) END✔Where stories live. Discover now