18 Welcomeback

4.7K 371 20
                                    

Reader-nim untuk chap ini akan sedikit panjang ya, selamat membaca. Have fun

••••••

Renjun masih menutup matanya walaupun sinar mentari terus mengintip melalui celah jendela kamarnya. Ntah kenapa matanya tidak mau bangun dan tubuhnya seakan tidak ingin lepas dari seseorang yang memeluknya dengan sangat hangat.

Dia merasakan aroma jaemin, tapi dia enggan membuka matanya karena dia sangat takut kalau saja ini hanya mimpi belaka dan tanpa sadar dia menggeleng dalam tidurnya hingga tanpa sengaja mengusak di dada bidang jaemin.

Jaemin yang menyadari hal itu, membuka matanya perlahan dan mengerjapkan matanya untuk mendapatkan kesadaran sepenuhnya. Lalu dia dapat melihat renjun masih memeluknya dengan sangat erat dan mengusakkan kepalanya pada dadanya sendiri.

Melihat hal itu, jaemin tersenyum dan berpikir kalau aja renjun mungkin sedang mengira dia bermimpi makanya dia tidak mau membuka matanya untuk melihat kenyataan. Karena dia sangat takut dengan kenyataan. kenyataan kalau jaemin mungkin tidak berada disisinya.

Sebenarnya renjun bingung, kenapa dia sangat cepat sekali tenang didekat jaemin seakan-akan telah bertemu lama dengan jaemin. Begitu pula sebaliknya. Walaupun baru beberapa hari ntah kenapa, renjun yakin dengan perasaan cinta yang dia miliki untuk jaemin. Begitu pula sebaliknya.

Flashback???

7 tahun yang lalu, terlihat renjun yang berjalan-jalan dengan Samuel. Tapi, renjun masih saja diam dan menatap kosong kearah jendela mobil. Renjun masih menjalani perawatan dari dokter Kim woo seok. Dan ini juga saran dari dokter itu kalau Samuel harus mengajak renjun jalan-jalan keluar agar keadaannya cepat pulih dan bisa bangkit dari trauma beratnya.

Sekarang mereka berdua telah tiba di salah satu mall yang ada di Amerika. Dan terlihat Samuel yang terus mengawasi pergerakan adiknya itu. Hingga dia harus membagi konsentrasinya pada renjun karena harus mengangkat telpon dari sang ayah angkat.

Renjun yang masih dengan pikiran kosongnya berjalan tanpa diawasi Samuel menuju ntah kemana. Yang penting kakinya hanya berjalan tanpa arah. Hingga renjun berada di salah satu lantai dan kejadian menakutkan menurut dirinya itu kembali datang dalam pikirannya. Dan diapun terjatuh lalu langsung histeris.

"Pergi! Pergi! Menjauh dariku! Menjauh! Aku mohon! Hikss...hikss...hikss..." Ucap renjun sanhat ketakutan sembari memeluk lututnya dan menangis dengan sangat keras.

Pengunjung mall yang melihat hal itu tidak kunjung mendekat karena mengira renjun adalah orang gangguan jiwa yang lepas makanya mereka menghindar.

Namun, pria bersurai pink berjalan mendekat kearah pria kecil itu lalu jongkok dihadapannya.

"Excuseme?" Ucap pria itu hingga akhirnya renjun mengangkat kepalanya dan menatap jaemin dengan wajah sembabnya dan jangan lupakan airmata yang terus mengalir itu.

"Are you okay?" Ucap pria itu ragu. Dan kembali berpikir. Apa mungkin pria kecil yang terlihat cantik ini tidak mengerti dengan bahasa yang dia gunakan? Karena pria kecil itu tak kunjung membalas perkataannya.

"Pergi. Aku mohon jangan sakiti aku, hikss...hikss...hiks... Mama, otusan, ojisan... Gege... Tolong injunie.." ucap renjun menangis.

Jaemin mengerti dengan bahasa Korea yang di katakan oleh pria kecil itu lalu diapun langsung merengkuh tubuh mungil itu dalam pelukannya dan dalam seketika renjun merasakan rasa hangat yang menjalar ke seluruh tubuhnya juga kedalam hatinya.

"Gwanchana. Kau aman disini. Aku bukan orang jahat. Tenanglah. Aku Nana. Jangan takut lagi injunie." Ucap pria bersurai pink Jung Jaemin yang biasa dipanggil Nana.

My Sweety {Renjun X Jaemin) END✔Where stories live. Discover now