23

3.5K 310 3
                                    

Korea.

Dikamar renjun, terlihat pria kecil itu membuka matanya dan melihat pria yang dia cintai tengah tertidur sembari memeluk pinggangnya dengan sangat erat. Lalu diapun melihat wajah tampan itu dengan sangat lekat dan mengangkat tangannya untuk mengelus wajah sang dominan yang masih tertidur dengan sangat pulas.

Lalu renjunpun mengingat semua perkataan chenle tadi pada semuanya. Lalu meneteskan airmata sembari bergumam pelan sangat pelan bahkan.

"Maafkan injunie. Nana. Injunie tidak bisa melihat chenle menderita jika kita bersama. Maafin injunie. Kalau injunie meninggalkanmu. Tidak masalah kalau nantinya Nana berakhir membenci injunie. Setidaknya tidak ada hati yang bakalan terluka. Tidak masalah jika injunie terluka asal bukan adikku ataupun Mama dan otusan juga ojisan dan gege."

Jaemin sebenarnya telah bangun tapi dia tidak membuka matanya dan membiarkan renjun mengelus nya. Dia juga bisa mendengar perkataan renjun karena mau sepelan apapun dia mengatakannya. Ntah kenapa telinga jaemin dapat mendengar dengan sangat baik, bahkan dia ingin menangis mendengar hal itu.

Hingga pada akhirnya dia membuka matanya dan mengagetkan renjun yang langsung hendak menurunkan tangannya tapi ditahan oleh jaemin yang langsung membawa tangan itu menuju dada kirinya untuk merasakan detak jantungnya, hingga renjun merasa sangat kaget dan bingung.

"Apa yang kau lakukan jaemin-ssi?" Ucap renjun ketus. Yah, dia berubah agar jaemin membencinya. Dia berubah untuk kebaikan yang menurutnya sangat baik.

"Apapun yang kau coba lakukan tidak akan mempan Nakamoto Renjun. Karena aku akan tetap membuatmu menjadi Jung renjun pada akhirnya." Ucap jaemin dengan nada ketusnya tidak kalah ketus dari renjun.

"Jangan pernah bermimpi jaemin-ssi. Kita tidak sedekat itu." Ucap renjun ketus dan jangan lupakan wajah datarnya.

"Aku tidak bermimpi sebentar lagi aku akan melakukannya. Menjadikanmu milikku. Jadi bersiaplah." Ucap jaemin sembati menatap intens renjun yang hanya bisa terdiam dan hendak melepaskan tangannya. Tapi kalah cepat karena jaemin kembali menarik tangan itu dan menarik pinggang ramping itu agar mereka tidak ada jarak sama sekali, bahkan renjun bisa merasakan hembusan nafas jaemin diwajahnya.

"Aku akan sangat mencintaimu. Selalu mencintaimu Nakamoto Renjun. Anio, Jung Renjun." Ucap jaemin lalu mendekatkan kepalanya dan menutup matanya lalu menyentuh bibir Semerah Cherry itu dengan bibirnya. Dan kembali merasakan bibir kenyal yang membuat candu itu. Renjun jujur saja sangat terkejut. Dan dia berusaha untuk mendorong jaemin tapi sia-sia.

Jaemin semakin mendekatkan renjun padanya dan memberikan sedikit lumatan pada bibir itu, hingga renjun menyerah dan membalas ciuman yang terkesan menuntut tapi sangat lembut itu.

Bahkan jaemin tak kunjung melepaskan ciumannya tapi dia malah semakin memperdalam ciuman keduanya, lalu menggigit bibir bawah renjun hingga renjun sontak saja kesakitan dan membuka mulutnya dan kesempatan itu membuat jaemin langsung memasukkan lidahnya kedalam mulut renjun untuk mengajak lidah renjun saling membelit dan bertukar Saliva basah bersama.

Dan renjunpun meloloskan lenguhan dari bibir kecilnya.

"Mhhmhh." Lenguhan itu membuat jiwa lain dari dalam tubuh jaemin keluar tapi jaemin menahan semuanya karena renjun masih belum sehat dia tidak ingin membuatnya sakit.

Setelah cukup lama berciuman, jaemin merasa kalau bibir itu sudah membengkak akibat ulahnya lalu diapun melepaskan ciuman tersebut hingga membuat benang Saliva itu tercecer di bibir renjun yang sedikit membengkak dan dagunya.

Jaemin tersenyum lalu menghapus Saliva itu dengan ibu jarinya lalu mengecup sekilas bibir itu sebagai penutup sembari melihat renjun yang lucu saat mengambil nafas akibat ulahnya juga wajahnya yang telah Semerah tomat, benar-benar sangat lucu.

My Sweety {Renjun X Jaemin) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang