Mimpi Buruk

1.9K 62 2
                                    


= Di sebuah hutan kecil di tepi Bendungan Riam Kanan Kalimantan Selatan =


Leilith namaku.

Nama yang kupilih sendiri entah sejak kapan. Mungkin berpuluh tahun yang lalu, aku tak mau tahu. Aku juga tak mau mengingat bagaimana aku lahir atau lebih tepat dikatakan aku diciptakan. Sejak dia meninggalkan raga kasar itu di semak-semak, membiarkan darahku menetes perlahan, setetes demi setetes hingga aku mengapung di dalamnya, aku sudah tidak peduli asal usulku.

Nama asli? Hhh ... aku tak punya!

Aku makhluk multidimensi sekarang. Buat apa mengurus asal usul?

Udara adalah napasku, bumi adalah dagingku, dan lautan adalah darahku. Suaraku ada di mana-mana. Sejak Tuan memberiku semua kehebatan ini, aku tak terkalahkan! Lihatlah, di wilayah kekuasaan ini, aku bertakhta di atas mereka semua!

Tangisku adalah sungai yang memberi minum mereka yang menjerit. Amarahku adalah tenaga bagi mereka yang murka. Ayo datang padaku perempuan-perempuan teraniaya! Aku akan menjadikanmu mulia di alam ini. Ambillah lelaki-lelaki yang menyakitimu. Jadikan mereka budak di sini. Balaskan dendammu!

Wahai lelaki hidung belang dan keji, berhati-hatilah!

Aku Leilith.

Aku mimpi burukmu!

Percobaan 44Where stories live. Discover now