[24] known

2.7K 373 11
                                    

"yeeyy bener bener bisa kewujud yaa rencana lo?" ucap Jana pada Jennie di sekret BEM.

Jennie tersenyum lega setelah rundown yang selalu memusingkan dirinya tiap malam akhirnya selesai juga.

"Jepri makasih yaa?? berkat lo Rosetta mau tampil di Romansa! gue doain lo langgeng sama dia!!" teriak Jennie bersemangat.

"apaan dah? orang gue gak ngapa ngapain." jawab Jeffrey biasa aja.

"lo berkontribusi besar atas semua ini Jep. gue traktir sepuasnya deh lo!" lanjut Jennie lagi.

tiba tiba Johnny selaku ketua panitia masuk dan semua anggota memang segan dengan Johnny. memang Johnny dikenal sebagai pemimpin yang tegas, jadi banyak yang merasa sungkan jika bertingkah macam macam. apalagi saat berada di ruangan ini, aura Johnny berubah.

"Jef ada Rosetta tuh di depan."

Semua langsung saling tatap. seperti paham dengan pemikiran masing masing. tanpa menunggu lama, Jeffrey segera berlari keluar dan menemukan Rose sedang bersandar di dinding depan pintu masuk sekret.

"Rose? udah lama?" tanya Jeffrey mencoba santai.

Rose tersenyum miring menanggapi pertanyaan Jeffrey.

"lo pantes banget dapet penghargaan oscar." ucap Rose penuh penekanan.

"go away from me." imbuh Rose lagi saat Jeffrey berusaha mendekat ke arahnya.

"udah cukup lo sama temen temen lo ngegoblok goblokin gue. pergi dari kehidupan gue." selanjutnya Rose berlari melewati lorong sepi untuk menghindari Jeffrey.

"Rose!! Rosetta!!" tentu saja Jeffrey mengejar Rose yang entah berlari ke arah mana.

orang orang di dalam ruangan tentu saja mendengar keributan di luar. semua diam.

"ada sesuatu yang kalian sembunyiin?" tanya Johnny akhirnya. setelah melihat seluruh anggotanya hanya diam dan berubah suasana. Johnny yakin ada sesuatu yang tidak dia ketahui.

"John.." Tian berusaha menjelaskan.

"Rosetta dengerin aku dulu." Jeffrey berhasil mengejar Rose dan kini meraih tangan gadis itu.

"dengerin Rose, kamu harus dengerin aku dulu."

"diem, lo diem!" Rose kembali berjalan tanpa memperdulikan Jeffrey yang saat ini hanya diam melihat Rose yang terus berjalan menjauh.

Jeffrey pikir mungkin Rose sangat emosi saat ini. dan dia perlu meninggalkan Rose sendiri terlebih dahulu. membiarkan Rose agar lebih tenang. dan itu justru salah.

Rose pun berjalan entah ke arah mana. dia menyusuri trotoar dengan langkah pelan. ini sudah jam jam maghrib dan jalanan tampak sepi.

"Ternyata kamu di sini Rosetta." seseorang berhenti di samping trotoar dan turun dari mobilnya. menghampiri Rose yang sedang berjalan.

"ayo ikut papa!" Sandy menarik tangan Rose agar anaknya itu ikut dengannya.

"papa? gak! Rosetta gak mau!"

"Ayo Rose! kamu harus ikut papa!" Sandy masih berusaha menarik Rose untuk masuk ke dalam mobilnya.

Sandy benar benar ingin mengasuh Rose, walaupun dia tau cara dia merawat Rose salah.

Romansa • Jaerose ✔Where stories live. Discover now