[6] batu

4.5K 673 18
                                    

Meskipun Rose bergabung di meja perkumpulan anak BEM, dia tidak nimbrung sama sekali di pembicaraan mereka. dia hanya sibuk dengan laptopnya tanpa memperdulikan orang orang sekitarnya. perkumpulan anak BEM itu juga mengingat ketika Rose baru saja tiba, "anggep aja gue gak ada." selanjutnya Rose sibuk dengan laptop serta memasang earphone nya.

sebenarnya mereka sama sekali tidak terganggu dengan kehadiran Rose, tapi heran saja. terlebih lagi Jennie dan Jana yang memang sejak lama mengenal Rose.

"kak Rose, kenalan boleh gak?" tanya Rendy dengan wajah polosnya. hanya wajahnya yang polos, sungguh wajah Rendy benar benar menipu.

Rose diam tak menjawab. tapi Rendy mengulurkan tangan dengan semangat, "gue Rendy kak. Ini Haikal, maaf ya dia daritadi berisik, mulutnya banyak soalnya."

Rose hanya mengangguk biasa dan tak berniat untuk membalas ucapan Rendy.

"Rose, nimbrung aja sama kita. gak papa kali" ucap Enzi. Mereka berdua kenal, tapi tidak dekat. begitu juga Yugy dan Jasmin. yang merupakan teman satu angkatannya.

berbeda dengan Jaka, Windu dan Mingyu yang memang cukup dekat dengan Rose, karena mereka bertiga kenal baik dengan Lisa. sejauh ini, Rose hanya dekat dengan beberapa orang saja. untuk di angkatannya, dia hanya dekat dengan Lisa, dan... teman SMAnya Edwyn.

Rose hanya menjawab dengan senyuman tipis dan kembali sibuk dengan laptopnya.

"btw, kalian berdua dapet tugas akhir apaan?" tanya Jennie lalu melepas earphone milik Rose.

"manajemen Risiko." jawab Jeffrey singkat.

"suruh ngapain?" sambung Jana yang juga penasaran. dia berharap tugas itu sangat rumit, sehingga Jeffrey bisa menghabiskan waktu lama dengan Rose.

"bikin analisis manajemen risiko sebuah perusahaan." lanjut Jeffrey. Rose tidak berminat menjawab.

"analisis dari segi mana?" kali ini Dhanes yang bertanya.

"semuanya."

"wiih ribet dong."

"mayan."

"ngambil perusahaan apa?" Tian juga ikut menambahi.

"Nokia."

"dia kan udah hampir bangkrut, emang masih sanggup di analisis? kenapa gak coba analisis perusahaan yang lagi naik naiknya? yang keuangan, likuiditas dan segala macemnya masih baik."

"justru kita lagi cari perusahaan yang kayak Nokia, Kodak, Motorola gitu bang. kita analisis penyebab likuiditas mereka sampek sekarang gak bisa membaik, sedangkan Nokia aja udah mulai ikut pakek android. hal hal macem gitu yang lagi kita cari." jelas Jeffrey dan Tian langsung mengangguk mengerti.

"yok yang maba diem yok!" teriak Nathala saat mulai tidak mengerti pembahasan di meja itu.

"yok yang maba ngomongin upacara hari pendidikan aja yok!" sambung Haikal.

"lo jadi pakek perusahaa apa zi?" tanya Jeffrey pada Enzi.

"tau nih si Yugy goblok banget, malah ngusulin ruang guru."

"lah gue itu brand ambassadornya." celetuk Nathala.

"bodo amat setan!" jawab Enzi jutek.

keributan semacam itu berlanjut sampai jam menunjukkan pukul 10 malam.

Jeffrey masih ingat ada Rose di sana. mobil Rose masih ia tinggal di parkiran starbucks, karena tadi dia bersama Jeffrey.

"loh Rose, mau kemana?" tanya Jeffrey saat dia hendak masuk ke dalam mobil, tapi Rose malah melewatinya.

"mau balik ke starbucks ngambil mobil."

"bareng sama gue lah." Jeffrey masih berdiri di samping mobilnya.

"gue bisa naik grab."

Jeffrey menghembuskan nafasnya.

"yaudah anggep aja gue grab, besok lo traktir gue pas kerkel."

"gak."

Rose masih kekeh untuk pergi sendiri.

tak lama abang grab pesanan Rose datang, dan dengan cepat Rose segera memakai helm yang di berikan oleh drivernya.

kepergian Rose itu hanya ditatap tak percaya oleh Jeffrey.

"batu banget tu cewek. heran." gumam Jeffrey lalu masuk ke mobilnya.

tbc

update cuma dikit gpp yaaa

bakal aku usahain banget buat sering update, yang penting kalian sering2 comment, karena dengan kalian comment kayak numbuhin semangat baru buat aku huhu

happy reading everyone ❣️

Romansa • Jaerose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang