[30] little gift

3.4K 362 6
                                    

Acara Romansa sudah semakin dekat, seluruh panitia dibuat semakin riweh dengan segala persiapannya. H-5 dan semua panitia banyak yang harus menginap di venue untuk persiapan. Kebanyakan dari sie perlengkapan dan sie dekor. Tapi banyak dari sie lain yang juga harus memonitor persiapan untuk hari H. Johnny selaku ketua panitia terlihat tidak memiliki waktu senggang, dirinya terus mondar-mandiri. Yah, resiko orang penting. 

Bahkan Jeffrey juga terlihat sibuk berurusan dengan beberapa orang dari pihak sponsor, padahal dia merupakan salah satu pengisi acara inti nanti. Tapi ini memang tanggung jawabnya. 

"capek banget gue ngeliat bang johnny dari tadi." ucap Haikal sambil mengangkat beberapa kursi yang nanti akan digunakan oleh beberapa dosen untuk acara opening

"dari kapan hari kagak tidur tuh orang. kopiiii mulu yang diminum." Rendy juga tak kalah heran dengan ketua panitianya itu. 

"EHH TOLONG! TOLONG!" teriak seseorang dari luar gedung. Haikal dan Rendy yang mendengar itu segera berlari keluar untuk memastikan itu apa. 

Ternyata Johnny terlihat tak sadarkan diri di depan gedung. 

"Ya Allah bang John!" panitia langsung banyak yang mendekat untuk membantu mengangkat tubuh besar Johnny ke tenda di dekat mereka. 

"Buset mana gede bener nih bang Johnny." celetuk Jaka saat mengangkat badan Johnny bersama Haikal, Windu dan Yugy. 

"badan doang gede, bisa pingsan juga nih orang. gue kira superman, pakek segala gak tidur." Yugy mengusap pelipisnya yang tiba-tiba berkeringat, mengingat cuaca saat ini memang sangat panas. 

"Nih nih!" Enzi menyerahkan minyak kayu putih pada Jaka. Dengan cekatan Jaka membasuhkan minyak kayu putih pada perut, pelipis dan ujung hidung Johnny. Tak lama setelah itu, Jeffrey, Dhanes dan Tian datang setelah mendengar bahwa Johnny pingsan. 

"kenapa nih?" panik Tian yang melihat Johnny belum sadar. 

"kayaknya Bang John kecapekan deh." ucap Yugy sambil memijit kaki Johnny. 

"nih anak udah 2 hari kagak tidur, minumnya kopi terus, kerjaan banyak, makan juga gak teratur. jadi begini kan dia." Dhanes lalu memberikan sedikit pijatan pada kepala Johnny, agar temannya itu merasa lebih nyaman. 

Kebetulan tenda itu hanya diisi laki-laki, memang Jaka melarang Enzi, Jasmine dan anggota perempuan lain masuk. 

Tak lama setelah itu, Johnny mulai membuka matanya. Wajahnya terlihat masih pucat. 

"pada kenapa nih?" dengan tak ada rasa bersalah dia malah menanyakan hal itu. 

"lo istirahat deh John. jangan kayak gini. semua malah berantakan kalo lo jatuh sakit." Tian mulai mengomel, di saat seperti ini memang seharusnya Tian mengomel. 

"Gak bisa Yan. Banyak yang harus gue kerjain." elak Johnny dengan keras kepala. 

"Lo pingsan John! lo gak tidur 2 hari, minum kopi terus, makan gak teratur. lo mau mati?!" Tian semakin emosi. Suasana ruangan itu terasa sangat canggung. sepertinya baru pertama kali bagi Haikal dan Rendy melihat Tian semarah itu.

"lo istirahat. kerjaan lo biar gue yang handle buat sementara. lo bisa balik, biar dianter Yugy. gue gak mau lo mati konyol, sekali ini lo dengerin gue. lo percaya kan sama gue?" 

Johnny membuang nafasnya kasar. Tanggung jawab dia memang besar, tapi kalau dia sampai lupa istirahat seperti ini, memang dia yang salah. 

"oke. gue percaya sama lo." dan akhirnya Johnny mengalah dan meminta Yugy untuk mengantarnya pulang. Waktu yang diberikan Tian, ia gunakan istirahat, makan teratur dan minum air putih sebanyak-banyaknya. sebelum hari H, Johnny harus sehat. 

Romansa • Jaerose ✔Where stories live. Discover now