[8] kapsul

4.9K 621 38
                                    

Jeffrey duduk dengan tenang di sebuah bangku berwarna hitam kombinasi putih. di sebelahnya ada Yugy dan Mingyu yang sedang sibuk menyalin tugas milik pak Dewo nanti siang. matanya tiba tiba mengelilingi seluruh kelas dan mencoba mencari seseorang. dia hanya menemukan Lisa tanpa ditemani dengan Rose. padahal biasanya dimana ada Lisa, pasti ada Rose.

sampai kelas telah selesai, Jeffrey tidak menemukan keberadaan Rose. hingga akhirnya, Jeffrey mendekat ke bangku Lisa untuk menanyakan Rose.

"Lis, Rose kemana?" tanya Jeffrey tanpa basa basi.

"oh dia gak masuk Jef. kenapa?"

"o-oh gitu. gak masuk kenapa ya?" ada rasa sedikit khawatir dibalik ucapan Jefffey. tapi Lisa tidak menyadarinya.

"sering sih dia gak masuk tapi gak bilang gitu."

Jeffrey lalu diam. memikirkan kira kira dimana Rose? dan apa dia baik baik saja?

"tumben nyariin Rose, ada apaan?" tanya Lisa sedikit curiga.

"iya soalnya kemaren udah janjian mau kerkel, eh tapi dia gak masuk." jawab Jeffrey cepat sehingga tidak menimbulkan kecurigaan pada diri Lisa. alasan yang sangat masuk akal.

"ANJING LAH SIALAN! NGAPAIN GUE NYALIN INI TUGAS KALO PAK DEWO GAK MASUK NJIR!" teriakan Yugy yang menggelegar di dalam kelas berhasil mengalihkan perhatian seluruh penghuni ruangan itu.

beberapa langsung mengecek ponselnya masing masing, dan benar saja, pak Dewo tidak bisa hadir untuk kelas nanti siang.

Jeffrey langsung meninggalkan kelas tanpa mengucapkan apapun pada teman temannya. ini kesempatan bagus agar Jeffrey bisa memastikan keadaan Rose.

saat sampai di rumah Rose, tepat sekali gadis itu sedang keluar rumah dan mengunci pagar rumahnya. Jeffrey segera turun dari mobil dan menghampiri Rose.

"ngapain lo di sini?" tanya Rose saat melihat Jeffrey berdiri di hadapannya.

Jeffrey tak menjawab, karena ada satu hal yang menarik perhatiannya. sebuah luka lebam serta sedikit darah yang keluar dari sudut bibir Rose. secara reflek Jeffrey menyentuh luka itu dan secara reflek pula Rose langsung menangkisnya.

"paan sih!" Rose langsung berniat pergi dari hadapan Jeffrey, tapi tentu saja laki laki itu tidak akan membiarkan Rose pergi apalagi dengan keadaan seperti itu.

"paan lagi sih elaah?" omel Rose saat Jeffrey menggenggam pergelangan tangannya.

"gue masih punya beberapa tempat buat jadi pelampiasan kalo lagi sedih."

Dengan satu kantong plastik yang berisikan peralatan untuk mengobati lebam di sudut bibir Rose, kini Jeffrey sedang mencoba untuk mengobati luka itu.

"sakit bego! bisa pelan pelan gak sih?!" omel Rose.

"sabar dikit Surti! sakit juga ini tangan gue lo gaplok mulu dari tadi." Jeffrey pun juga melancarkan omelannya pada Rose. karena memang sejak tadi, Rose terus memukul tangannya.

diam diam Rose memperhatikan lamat lamat wajah Jeffrey yang saat ini sangat dengan dengan wajahnya.

gile itu muka apa ubin masjid? batin Rose.

"awas lo suka sama gue." celetuk Jeffrey saat masih sibuk mengoleskan salep ke ujung bibir Rose.

"gue kali yang harus bilang gitu." jawab Rose cepat lalu mengambil salep yang ada di tangan Jeffrey. selanjutnya dia berusaha sendiri untuk mengobati lukanya.

Romansa • Jaerose ✔Where stories live. Discover now