[10] Kokumi

4.3K 593 19
                                    

Setelah 15 menit mereka menunggu, akhirnya gadis itu turun juga. dia merasa diperhatikan semua orang. pasti dia banyak merepotkan keluarga ini.

"sini Rose." perintah bunda Jeffrey yang tak lain juga dosennya.

bunda Jeffrey menunjuk bangku di samping Jeffrey. dengan ragu Rose duduk di samping laki laki itu.

"maaf ya bu, dok, saya pasti ngrepotin." ucap Rose dengan nada tidak enaknya.

Jeffrey melihat ke arah Rose. gadis itu terlihat baik baik saja walaupun matanya sedikit bengkak. tapi tidak seburuk kemarin.

"udah gak usah dibahas. ini nasinya." bunda Jeffrey lalu mengambil satu centong nasi untuk Rose.

Rose tersenyum canggung. astaga mimpi apa dia? bagaimana bisa dosen dan dokter yang menanganinya ini ternyata adalah bunda dan ayah Jeffrey. ooh, wait. Rose baru menyadari ada anak laki laki lain. wajahnya tampak tak asing.

"dia adek gue. namanya Jeno. adek tingkat lo juga di kampus." Jeffrey yang melihat Rose tampak aneh saat melihat ke arah Jeno yang duduk di depannya.

"hallo kak, Jeno." Jeno mengulurkan tangannya sambil tersenyum dengan begitu manis.

"Rosetta."

"of course i know." jawab Jeno dengan cengirannya. sedangkan Rose dibuat tidak mengerti dengan senyuman Jeno.

"kamu mau ngampus Rose?" tanya dokter Dimas.

"iyaa dok, kebetulan hari ini saya ada kelasnya bu Tiffany." jawab Rose sambil melirik ke arah dosennya yang sedang tersenyum.

"kamu bisa ijin kalo emang perlu Rose."

"tidak bu, saya baik baik saja."

"are you sure?" tanya bunda Jeffrey memastikan. lalu melihat ke arah suaminya, memastikan apakah Rose memang baik baik saja.

Dokter Dimas mengangguk memberikan tanda bahwa Rose pasti baik baik saja.

"yaudah nanti berangkat sama Jeffrey aja. kamu juga ada kelas sama bunda kan?" tanya bundanya.

Jeffrey mengangguk namun diinterupsi oleh Rose.

"saya bisa berangkat sendiri bu Tiffany, lagipula saya harus pulang terlebih dahulu untuk mengambil keperluan kampus."

"kamu pulang?" tanya bunda Jeffrey.

"saya harus pulang bu." kekeh Rose yang entah mengartikan apa.

"seenggaknya biar Jeffrey anterin kamu pulang. masalah ntar berangkat bareng ke kampus atau enggak, itu terserah kamu." putus bunda Jeffrey dan disetujui oleh Rose.

akhirnya keluarga Gyan ditambah Rose memulai sarapan mereka dengan tenang. tidak ada yang berbicara lagi saat makan. Rose sedikit kagum dengan suasana rumah seperti ini. sudah lama sekali dia tidak makan bersama dengan keluarganya. melihat Jeffrey berada di keluarga yang bahagia sedikit membuatnya iri.

setelah acara sarapan bersama itu, bunda Jeffrey beserta ayahnya berangkat bersama untuk bekerja. dan Jeno juga berangkat ke kampus menggunakan motor KLX kesayangannya. sedangkan Rose dan Jeffrey kini berada di dalam mobil menuju rumah Rose.

"gila ya? gue masih gak nyangka ternyata lo anaknya Bu Tiffany." cerocos Rose sedangkan Jeffrey hanya diam. bagaimana bisa Rose terlihat baik baik saja? padahal kemarin malam gadis itu terlihat sangat rapuh.

"jangan bilang orang kampus gaada yang tau kalo lo sama Jeno itu anaknya bu Tiffany?"

"emang gaada." jawab Jeffrey singkat dan masih fokus dengan jalanan di depannya.

Romansa • Jaerose ✔Where stories live. Discover now