[16] lift

3.6K 439 17
                                    

Sore hari setelah kedatangan Lisa, ternyata Rose sudah diizinkan untuk pulang. karena menurut dokter, Rose hanya sedikit mengalami shock. dia bingung sekarang harus bagaimana? dia harus pulang dengan cara apa?

taxi online aja. pikirnya.

Rose berdiri di depan pintu loby rumah sakit sambil mengeluarkan ponselnya untuk memesan taxi online.

"Rosetta?" suara seseorang menginterupsi telinganya.

Rose hanya diam memperhatikan laki laki yang duduk di kursi roda. wajahnya sangat tidak asing.

"lo pasti gak kenal gue haha. gue Dika, temen angkatan lo, gak tau kan?"

Rose hanya diam menatap aneh orang di sampingnya. tiba tiba dia berdiri dari kursi roda dan mengisyaratkan agar suster yang bersamanya bisa meninggalkan dirinya.

Dika lalu meraih tangan Rose secara paksa.

"Dika Wijaya. temennya Kiming. tau Kiming kan? yang item tapi sok ganteng itu. pasti tau lah. atau kenal Jaka? nah itu juga temen gue kok. atau Windu deh Windu, koko koko China yang wajahnya imut. atau ini deh, Jeffrey. Fix pasti tau lah kalo Jepri. pangeran kampus." Dika terus berbicara dengan tersenyum lebar layaknya orang aneh.

Rose masih diam. dia memang pernah melihat Dika, tapi tidak sering.

"lo ngapain di sini? mau pulang? sama siapa?"

"wait wait, bisa satu satu gak tanya nya?" protes Rose kesal.

"hahaha gue bacot ya? hobi gue bacot emang."

"hobi udah kayak penyakit ya?" spontan Rose menjawab.

"hahahahaha lucu juga lo Rose!" Dika reflek memukul Rose setelah mendengar lelucon gadis berambut merah itu. hanya Dika yang menganggap itu lelucon, Rose mengatakan itu jujur.

"mau balik bareng? gue rasa lo emang sendirian. tuh abang gue dateng."

datanglah sebuah mobil fortuner hitam di hadapan mereka. dan saat kaca mobil di buka, ternyata ada Wonu dibalik kemudi.

"yuk!" tanpa persetujuan dari Rose, Dika menggiring gadis itu untuk masuk mobil.

"tenang gue anter sampek rumah. sampek kamar kalo perlu."

Dika langsung diam setelah mendapat tatapan tajam dari kakaknya.

"lo bingung ya? ini abang gue. kita kembar sebenernya, tapi gak identik. gak deng hahahahaha"

Rose bersumpah Dika sangat menyebalkan dunia akhirat.

"lo sakit apa Rose?" tanya Dika lagi.

"darah tinggi."

"ohh gue abis kena dbd. makanya lo gak pernah liat gue di kampus kan?"

jangankan Rose, Wonu saja sangat kesal dengan Dika.

"rumah lo dimana?" tanya Wonu akhirnya. mencoba menghentikan Dika.

"Pandhawa apartemen."

Wonu mengangguk. Dika juga seketika diam. dia sudah sangat hafal dengan Wonu.

mereka adik kakak. tapi bukan kandung. mereka menjadi saudara sejak ayah dan ibu mereka menikah. yaah saudara tiri tapi sudah seperti saudara kandung. pernikahan yang dilakukan saat Wonu berusia 2 tahun dan Dika 1 tahun, menjadikan mereka seperti saudara kandung karena telah terbiasa bersama sejak kecil.

saat sampai di loby apartemen itu, Rose segera turun dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada adik dan kakak beda sifat itu.

langkahnya lalu menuju ke unit yang sudah mama Dara beritahukan. apartemen ini sudah terisi dengan banyak perabotan. sepertinya mamanya itu memang memiliki tempat persembunyian. bahkan ia juga merasa bahwa ada satu kamar yang memang di desain untuknya.

Romansa • Jaerose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang