Selenophile🍃D

1.8K 93 0
                                    


Tidak ada yang menyakitimu
Kau terluka oleh harapanmu sendiri

Jihan Haneula Siregar
🍃❤________________❤🍃


Di rumah Jihan sendirian, Mamanya pergi dari kemarin. Samudra kakanya izin pergi ke rumah Stela, pacarnya. Dan sekarang dia hanya bisa terdiam, senyum membayangkan cowok tampan disekolahnya. Apapun caranya dia harus bisa mendapatkan nomor cowok tampan itu.

Pukul 21.00 Samudra pulang kerumah, dia melihat adiknya sedang tersenyum dan berguling-guling diatas kasur. Ia mendekat menyentuh kening Jihan yang tidak panas.

"Lo nggak gila kan?"

"Abang, gue mau minta nomor cowok tampan itu," ujar Jihan menyentuh tangan Samudra yang terlihat bingung.

Samudra duduk ia menyuruh agar Jihan memeluknya. Ternyata Jihan tidak menolak, gadis itu langsung berhamburan kedalam pelukan Sam.

"Cowok tampan siapa? Seolah lo nggak mengakui kalau lo sendiri juga punya kaka yang sangat tampan ini?"

Jihan bergidik ngeri ia menoyor pelan kepala Sam."Jangan kepedean gue jjyk liatnya, pengen mual. Mungkin aja tuh mata Ka Stela katarak! Makanya dia mau jadi cowok abang."

"Jihan, nggak sopan bicara kaya gitu? Siapa yang ngajarin?"

"Nggak ada," balas Jihan merogoh ponselnya, ia menyumpal telinganya dengan earphone.

"Tadi minta nomor siapa?" tanya Sam membelai rambut Jihan yang halus.

"Ka Arkie, gue suka sama cowok tampan itu, abang. Biarin gue ngejar dia," ujar Jihan dengan tatapan kosongnya.

"Koadrat cewek dikejar jihan, bukan mengejar. Abang nggak mau kamu dicap sebagai cewek murahan."

"Tapi gue nggak bisa nyuruh Ka Arkie buat suka sama gue, dari tampangnya aja mustahil."

Jihan menyerah, dia juga tidak bisa memaksakan seseorang untuk mencintainya. Apalagi senior tampannya itu berbeda dari yang lain.

"Setidaknya izinin gue buat deket sama dia, janji sama gue lo nggak boleh ikut campur?" Jihan menautkan jari kelingkingnya dijari Sam, mereka tersenyum berharap keinginan Jihan mudah untuk dijalankan.

Hari sudah malam, mereka terlelap bersama diranjang. Posisi Jihan yang tidur didekapan Sam, mereka menunggu hari esok. Jika Tania tauh keduanya seperti ini, maka Jihan atau Sam akan dimarahi.

-------------

Pagi ini Arkie sudah siap mengomeli juniornya yanh telat. Ia, Reynand, Jean dan teman OSIS yang lain, berdiri disamping lapangan upacara, memantau siswa-siswi yang telat masuk sekolah.

Jam menunjukan pukul 7:20 menit gerbang sudah ditutup barusan, ia melangkah lebar menemui siswa laki-laki  dibarisan kanan.

"Siapa yang ngajarin buat warnain rambut, selain warna hitam?"

"Nggak ada ka," cowok itu menunduk menyenggol lengan temanya, berharap mau membantunya berbicara pada Ketua OSIS di depan.

"Rey, ambilin gunting," suruh Arkie meminta Reynand mengambilkan gunting. Rey menurut ia pergi dari lapangan untuk keruang kelasnya, mengambil sebuah gunting dan menemui Arkie dilapangan lagi.

"Nih," ujar Rey menyodorkan gunting ke Arkie.

"Makasih, Rey."

Arkie menyentuh rambut adik kelasnya. Tanpa kata ampun ia menggunting asal rambut yang berwarna itu. Setelahnya menyingkirkan bekas potongan rambut itu kedalam wadah pelastik.

SELENOPHILE🍃|| TAMAT||Where stories live. Discover now