Selenophile🍃Z

874 33 3
                                    

Bukan ingin menjadi lebih baik dari pada
Orang lain, tapi aku hanya ingin lebih baik
dari diriku yang dulu

Anandaputri
🍃❤__________❤🍃
_
_
_
_
_
_
_

Jangan lupa votmen!

Happy reading❤

Berbeda dengan Jihan yang kini sibuk berada di minimarket. Ia memutuskan untuk berbelanja karena kebutuhan makananya sudah habis. Dari beberapa menit yang lalu ia hanya memandangnya saja tanpa mengambilnya. Ia bingung perasaanya tidak enak menyangkut tentang Sam kakanya.

Langkah seorang cowok berhenti di samping Jihan. Ia memiringkan wajahnya, setelahnya tersenyum tipis. Merasa bahagia karena bertemu dengan Jihan, cewek yang pernah menolong Sean saat dulu. Ia mempunyai niat untuk selalu menolong Jihan, tapi gadis itu selalu dalam perlindungan orang lain.

"Ngapain?"

"Ehh?" Jihan berjengit ia mundur, menjauhkan wajah Sean yang hampir menyentuh hidungnya. Nafasnya juga terasa hangat menerpa wajah Jihan begitu saja. Ia tersenyum kikuk menyentuh dadanya yang bergejolak sangat cepat.

"Mau belanja yah? Kok sendirian? Lo nggak sekolah? Atau bolos?"

Berbagai pertanyaan dari Sean, Jihan hanya mengiyakan. Ia mengernyit saat pelipis Sean mengeluarlan darah, reflek ia mendekat menghapus tetesan dari itu. Sean menoleh terpaku pada wajah cantik Jihan. Aroma wangi yang menusuk indra penciumnya sangat kentara. Dia hampir saja kehilangan akal sehatnya.

"Kenapa nggak di obatin sih ka? Ini bahaya loh. Nanti bisa infeksi, lebih parahnya nanti lo jadi Zombie." Ujar Jihan diakhiri dengan kekehan yang sedikit keras.

"Lo bolos?" Tanya Sean kedua kalinya. Tanganya yang memegang satu bungkus rokok ia letakan di keranjang belanjaan Jihan.

"Enggak Ka Sean, gue izin nggak berangkat sekolah "jawab Jihan mengambil es krim dengan jumlah banyak lebih dari sepuluh.

"Kenapa?" Balas Sean masih setia mendengarkan reapon Jihan yang setengah-setengah. Jihan menghela napas, ia menyentuh tangan Sean dan meletakannya pada keningnya.

"Lo sakit? Kenapa keluar rumah? Emang pembantu lo nggak bisa yang belanja? Bahaya Jijan, nanti kalau tiba-tiba lo pingsan di tem--"

Ucapan Sean terpotong saat tubuh Jihan ambruk di pelukannya. Keranjang yang cewek itu bawa jatuh berhamburan dilantai. Semua orang maupun pegawai mendekat berniat menolong keduanya.

"Maaf mas saya bawah temen saya ke mobil dulu, nanti balik lagi kesini buat bayar ini. Minta tolong ini di beresin yah."

Sean membopong Jihan keluar minimarket. Ia meletakan Jihan dikursi belakang mobil. Sean sangat panik, ia masuk kembali ke minimarket untuk membayar belanjaan Jihan setelah selesai ia masuk duduk di kursi kemudi. Setelah menimang nimang akan pergi kemana, ia akhirnya membawa Jihan ke rumah sakit. Sean tidak mengerti rumah Jihan dimana. Jadi ia memutuskan membawa gadis itu menuju rumah sakit terdekat. Lima menit kemudian ia sampai disana, membawa Jihan masuk kedalam rumah sakit.

Dikoridor cukup sepi karena sudah siang mungkin banyak yang sudah pulang. Ia memangil salah satu suster dan diarahkan untuk masuk ke ruang inap. Sedangkan suster tadi akan memangil dokter. Sean menelfon Danu meminta nomor Seyna salah satu teman Jihan yang dirinya kenal

"Hallo Nu? Lo dikelas?"

"Nggak gue sama Abi lagi di warung pak nade, kenapa?"

"Minta nomor cewek lo, ini penting buruan!"

SELENOPHILE🍃|| TAMAT||जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें