Selenophile🍃 E5

673 30 2
                                    

Apapun kekuranganya
akan saya terima Jika dia setia

Jihan Haneula Siregar
🍃❤_________❤🍃
Happy Reading
_
_
_
_
_
_
_

Jihan jalan tergesa-gesa dikoridor, ia menabrak seorang senior perempuan dengan pakaian ketat sampai terjatuh dilantai. Senior itu menatapnya tajam, menginjak kaki Jihan dan berlalu begitu saja. Jihan bangkit ia tidak memperdulikan rasa sakit yang menjalar pada jari-jarinya yang memerah.

Tujuannya saat ini adalah menemui Arkie dan berbicara mengenai pesannya yang semalam dibiarkan begitu saja. Langkah Jihan berhenti saat ingin menaiki tangga, ia melihat Arkie tersenyum manis dengan Vanya. Jihan menelan ludahnya kasar, ia menghela napas berat ketika Arkie melewatinya begitu saja.

"Ka Arkie, bisa kita bicara?"

Arkie tersenyum kecut melihat kondisi Jihan yang berantakan, ingin sekali memeluk tubuh mungil itu dan menenangkannya. Tapi Arkie sudah tidak bisa, dia tidak memilik hak itu lagi.

"Sorry gue nggak bisa." Arkie menggandeng tangan Vanya pergi dari tempat itu. Mereka berjalan dengan melanjutkan ceritanya yang sempat terpotong.

Setelah semalam diabaikan Pagi ini Jihan juga tidak di perdulikan. Sesibuk apa Arkie, biasanya cowok itu lebih memilih Jihan  dan menyerahkan tugas kepada Nata. Tapi kenapa hari ini Arkie melakukan hal itu?

Jihan menghapus air matanya kasar, ia berjalan mengejar Arkie dan Vanya yang berada di lapangan. Berkumpul dengan angota OSIS yang lainnya. Samudra pun ikut serta dalam acara itu, tidak hanya angota OSIS.

"Ka, lo kenapa sih? Nggak biasanya kaya gini." Jihan meminta penjelasana, Arkie tetap melanjutkan obrolannya dengan Vanya dan Zahra. Merasa kasihan pada Jihan yang di diamkan oleh Arkie, Zahra menepuk pundak Arkie dan melirik Jihan yang terdiam

"Kasihan dia Ar, bicara baik-baik kalau lagi berantem. Gue sama Vanya ke Nata dulu."

Zahra menarik tangan Vanya, mereka meninggalkan Arkie dan Jihan berdua. Sedangkan Sam bingung menatap Jihan yang berpenampilan berbeda, apa mereka bertengkar? Batin Sam mengalihkan padanganya ke arah Vanya yang sedang tersenyum manis.

"Ka, lo baik-baik aja kan? Plis bicara sama gue. Telfon sama chat gue nggak dibales kenapa?" Jihan mendekat menggengam tangan Arkie yang dingin. Arkie melepasnya dengan kasar, dia harus ingat kalau Jihan adik kandungnya.

"Mending mulai sekarang lo jauhin gue."

"Nggak mau ka, kita itu pacaran. Gimana bisa gue jauhin lo?"

"Tapi gue mau lo Jauhin gue Jihan, gue nggak mau pacaran sama lo lagi."

Air matanya lolos. Jihan melemas merasakan sakit hati yang begitu kuat. Kenapa Arkie berbicara seperti itu? Kemarin mereka masih baik-baik saja kan? Apa ini karena Vanya? Karena perempuan itu dari awal sudah menjadi benalu di hubunganya dengan Arkie.

"Jadi lo beneran selingkuh sama Ka Vanya? Lo duain gue ka? Lo lebih cinta perempuan itu kan? Makanya lo minta putus dari gue?"

Arkie menahan napasnya setelahnya mengangguk," Gue emang selingkuh sama Vanya. Dari dulu gue cuma main-main sama lo. Gue nggak pernah serius Han, segala hal yang gue lakuin ke lo itu cuma rasa kasihan aja nggak lebih. Tapi lo salah mengartikan itu semua."

Jihan memundur ia membekap mulutnya. Jadi selama ini Arkie hanya kasihan pada Jihan tidak lebih? Kenapa cowok itu sangat jahat? Seharusnya Jihan sadar diri dari awal kalau Arkie memang tidak pernah mencintainya.

SELENOPHILE🍃|| TAMAT||Where stories live. Discover now