Selenophile🍃 O

970 52 0
                                    

Dear self
bertahap yah, gak semuanya harus sekarang
It takes tame to get better

Mikael Lansaladon Arkiesna Ares
🍃❤_______________❤🍃
_
_
_
_
_
_
_
_
Jangan lupa votmen!

Happy Reading❤

Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima menit yang lalu, Arkie sudah bangun sedari tadi ia merapikan ranjang itu. Setelahnya memakai sepatu siap untuk pulang ke rumah. Ia mengendong ranselnya, langkahnya berhenti di depan Jihan yang sedang tertidur. Ia mengacak pelan rambut gadis itu, Arkie berbisik tepat mengenai telinga Jihan.

"Jangan berhenti buat perjuangin gue." Setelah mengucapkan itu, ia menyelimuti tubuh Jihan. Berjalan keluar UKS lalu menutup pintu dengan pelan. Ia tidak ingin Jihan terbangun, gadis itu sangat terlelap Arkie tidak ingin mengangunya.

Dikoridor mulai sepi, sore ini ia sudah izin untuk tidak mengikuti ekstra futsal. Langkah Arkie berhenti di parkiran ia mengirim pesan pada Jihan sebelum pergi dari sekolahan. Setelah selesai ia menyimpannya pada saku, siap untuk pulang kerumah.

"Ka Arkiee!" Suara nyaring dari seorang perempuan menghentikan pergerakan pada gas motornya, ia menoleh mendapati Kane dan Seyna yang terkekeh melihat Arkie yang memasang wajah datar.

"Apa? Waktu gue nggak banyak!" Sentak Arkie menurunkan gigi motornya, ia membuka helm fullface nya. Menatap teman Jihan yang tersenyum lebar.

"Jihan kemana?" Tanya Sey, tangannya sibuk bermain ponsel menghubungi Mama nya yang hendak menjemput Seyna ternyata sudah sampai di depan gerbang.

"Eh Kane, gue udah di jemput sama Mama. Duluan yah bay, dadah ka Arkie." Seyna pergi melengang begitu saja meningalkan Kane dan Arkie yang saling tatap menatap.

"Gue juga udah ditunguin bokap, nggak jadi ka."

Kane berlari tergesa-gesa menjauh dari Arkie, Arkie menghela napas ia menurunkan kaca helmnya lagi dan mensater motornya hingga mulai jalan meningalkan pekarangan sekolah. Selama perjalanan ia terbayang pada kejadian tadi pagi di UKS ketika Vanya membawakannya makanan, terlihat muka Jihan sempat kesal karena menahan cemburu. Arkie yang dulunya tidak menganggap keberadaan perempuan selain Bunda dan Vanya sekarang beralih ke Jihan. Perempuan yang berpikirnya pendek, membujuk Arkie agar mau menjadi pacarnya. Selalu melakukan apapun agar selalu dekat dengan dirinya. Kalau Arkie lihat Jihan terlihat tulus mencintainya, tapi Arkie ragu setelah masalalunya yang kelam. Dia tidak mudah menerima orang baru di kehidupannya, tidak mempercayai orang sebegitu mudah. Karena yang Arkie mau orang itu benar tulus apa adanya. Dan semua itu ada di diri Jihan Haneula Siregar.

Tidak lama kemudian Arkie telah sampai di rumahnya, setelah memarkirkan motor ia masuk dan menyalami tangan Bundanya yang sedang bersih-bersih di dapur. Arkie memeluk Kirana dari belakang menyenderkan pundaknya di perempuan yang sudah berjasa besar bagi Arkie.

"Abang baru pulang? Kenapa ini tumben peluk-peluk?" Tanya Kirana membalikan badanya menghadap putra sulungnya. Senyum dibirinya terukir, mengusap wajah putra sulungnya yang terlihat bahagia.

"Aku masuk kamar dulu yah mau istirahat, nggak enak badan Bun, hari ini capek banget. Padahal cuma tidur di UKS."

"Kan Bunda udah bilang, abang dirumah aja nggak usah pergi ke sekolah. Kamu nya aja yang ngotot tetep pergi, atau jangan-jangan abang udah punya pacar yah?"

Arkie meringis saat Kirana mencubit pipinya, ia menangkup wajah yang mulus itu. Gemas seakan ingin mengarunginya.

"Arkie nggak punya pacar Bun, siapa yang mau sama aku yang dingin, kaku kaya gini? Yang ada semua cewek mundur."

SELENOPHILE🍃|| TAMAT||Where stories live. Discover now