Selenophile🍃Q

874 43 0
                                    

Karena terlalu baik itu berpontensi diremehkan, diabaikan dan tidak dihargai, maka jadilah yang biasa-biasa saja.

Jihan Haneula Siregar
🍃❤_____________❤🍃

Setelah di antar oleh Arkie ia masuk kedalam rumah, menghela napas gusar sebelum Hendra melihatnya. Namun terlambat, baru ingin menaiki tangga, suara bariton Papa nya menghentikan langkah Jihan. Ia berbalik menatap malas kepala keluarga yang selalu Tania bangga-banggakan.

"Bagus jam segini baru pulang."

"Bukan urusan Anda, mau saya pulang larut malam, sekalian besok pagi juga apa peduli Anda?" Sorot matanya dingin, menandakan bahwa Jihan sudah tidak ingin meladeni ucapan Hendra yang menghentikan langkahnya tadi. Kalau disini ada Mamanya sudah pasti perempuan itu membentak Jihan karena sudah berani melawan Hendra.

"Hebat kamu yah berani melawan Papa, kalau saja Mama mu dirumah. Sudah pasti kamu kena tamparan."

"Udah ceramahnya? Saya mau masuk kedalam kamar. Banyak yang harus saya urus, bukan untuk meladeni anda seperti ini."

Tanpa menunggu persetujuan, ia menaiki tangga menuju kamarnya yang bersampingan pada kamar Sam. Saat memasuki kamar Jihan terkejut ternyata Sam sudah berdiri di balik pintu sembari berkacak pinggang, melirik Jihan yang seketika tersenyum.

"Seneng kan tuh muka habis di antar sama Arkie."

"Yah iyah lah pake nanya, dia juga ngajak gue makan tauh. Bersyukur Abang nggak recokin gue buat pulang." Bisik Jihan melemparkan tasnya ke sofa, ia duduk berganti melepas sepatunya yang sudah kusam.

"Tadi ketemu Papa bilang apa?" Ujar Sam mencari topik lain, dia mengerti kalau muka Jihan cemberut karena sudah beetemu dengan Hendra. Tadi sebelum Jihan pulang terlebih dahulu, Sam juga ditanyai seperti itu. Ia hanya dia melanjutkan langkahnya hingga masuk ke dalam kamar miliknya. Dan masuk kedalam kamar Jihan menunggu sampai gadis itu pulang.

"Nggak mau ah males, bahas yang lain aja." Dengus Jihan masuk ke dalam kamar mandi." Tadi gue ketiduran di UKS makanya Ka Arkie jemput gue, besok mau lagi ah."

"Gila lo, udah tauh ketiduran di UKS bukannya takut malah mau di ulang. Mentang-mentang Arkie yang nolongin, yah beda cerita lagi lah kalau besok." Sewot Sam menyalakan tv sembari duduk memakan keripik singkong.

Lima belas meni kemudian Jihan selesai mandi ia duduk di samping Sam, ikut makan keripik singkong yang bertabur bumbu pedas manis. Perut Jihan berbunyi Sam melirik ia hampir tersedak dibuatnya.

"Lo belum makan?" Tanya Sam ia berniat membuatkan nasi goreng untuk Jihan dan dirinya kebetulan ia juga lapar. Pulang sekolah tadi ia Jean, Reynand serta Nathaniel pergi nongkrong di cafe mereka hanya memesan kopi tanpa pendamping makanan yang lain.

"Udah tadi sama Ka Arkie makan bakso, tapi masih laper. Abang buatin adekmu ini makanan." Jihan merengek ia memohon pada Sam agar membuat makanan di dapur, kalu dirinya yang masak bukan makanannya yang jadi justru yang ada dapurnya kebakaran karena ulah Jihan yang tidak becus.

Flasback on

Sepulang sekolah Jihan sendirian di rumah. Sam dan Mamanya sedang pergi ke sekolahan untuk mengurus kenaikan Sam di SMA Renvarica. Jihan kelaparan, istirahat di kantin tadi ia hanya memakan siomay dan es teh saja. Biasanya ia akan memakan banyak, namun karena uang sakunya tinggal sedikit ia mengurungkan niatnya untuk tidak membeli jajan lagi. Sekarang dirumah ia celingak-celinguk menatap kulkas yang berisi berbagai bahan masakan.

SELENOPHILE🍃|| TAMAT||Where stories live. Discover now