Selenophile🍃R

927 40 2
                                    

Semacam diperjuangkan
Namun dipermainkan

Mikael Lansaladon Arkiesna Ares
🍃❤___________❤🍃
_
_
_
_
_
_
_
_
Jangan lupa votmen!

Happy reading!

Siang ini Sam dan Arkie sedang berada di kelas, semua tugas sudah selesai. Mereka tinggal mengumpulkan dan menunggu hasil nilai kerja kelompoknya keluar. Ponsel Arkie berdering, pangilan dari Jihan yang tiba-tiba menelfonya.

"Hallo Ka Alkie, kantin yuk gue tauh lo sekarang jamkos kan? Bu Vindi tadi udah ke kantor."

Arkie menoleh mendapati Jihan yang berdiri sembari menebar senyum ke penjuru kelas. Arkie bangkit ia memasukan ponselnya di saku berjalan keluar kelas menyeret tangan Jihan menjauh dari kelasnya. Dia tidak mengerti kenapa ia melakukannya, ia hanya tidak suka Jihan senyum dengan orang lain selain dirinya.

"Loh kita mau kemana? Lo nggak lagi mabuk kan?" Jihan mengibaskan rambutnya, ia tersenyum menatap wajah dingin Arkie yang datar, kenapa cowok itu sangat tampan yah? Tidak senyum saja mampu membuat Jihan meleleh.

"Nggak usah diliatin! Gue colok mata lo." Cibir Arkie masih setia mengandeng tangan Jihan di koridor. Tentu saja semua siswi yang melihatnya heboh bahkan ada yang berteriak memangil nama Arkie yang keluar kelas dengan seorang junior.

Jihan senyum-senyum sendiri membayangkan kalau dirinya dan Arkie menjadi sepasang kekasih. Sudah pasti ia bahagia sesuatu hal yang tak terduga bagi Jihan sendiri bisa memiliki Arkie.

Mereka masuk ke kantin, Arkie melepaskan tangan Jihan ia duduk di kursi yang kosong. Tatapanya beralih menatap Jihan yang menyunggingkan senyumannya sangat manis dan mengemaskan. Arkie hampir terposana dalam kecantikan gadis itu.

"Ngapain lo senyum-senyum? Jadi makan nggak?"

"Jadi lah masa enggak, Ka Alkie dong yang pesenin, biar romantis."

"Lo pikir gue babu? Enak aja nyuruh-nyuruh. Sana mesen sendiri. Gue tunguin disini, buruan Jihan!"

Jihan menghentakan kakinya sebal, berjalan ke arah stand makanan dan membeli dua mangkuk bakso dan es teh. Setelah beberapa menit ia membawa pesanannya yang telah jadi berjalan dengan pelan, agar mangkuk miliknya tidak jatuh berceceran di lantai.

"Nih punya lo yang ada mie nya, ini punya gue." Jihan duduk ia memberikan bakso satunya untuk Arkie lengkap dengan minuman. Cowok itu menerimanya tanpa mengucapkan terimakasih dan memakannya.

"Loh kok nggak pake ini?" Tanya Jihan lagi menunjukan kecap, saus, dan sambal. Arkie menggeleng ia melanjutkan makannya tanpa memperdulikan ocehan Jihan.

"Nih gue ambilin. Ini tuh enak tauh ka Alkie. Biar ada pedes manisnya, jangan lupa kasih jeruk nipis. Udah makan cobain pasti enak."

Ingin menolak tapi bakso punya Arkie sudah lengkap dengan bumbu yang Jihan kasihkan padanya. Dia mengaduknya hingga terciptalah kuah yang terlihat pedas, jujur Arkie tidak bisa makanan dengan rasa pedas.

"Enak kan? Iyah lah orang gue yang racik. Tapi tadi sambalnya kebanyakan nggak apa-apa kan?" Tanya Jihan saat Arkie hanya diam melanjutkan makanya. Lidah Arkie terasa terbakar, keringat mulai menetes pada pelipisnya. Tengorokanya juga panas karena sambal yang terlalu banyak.

SELENOPHILE🍃|| TAMAT||Where stories live. Discover now