Selenophile P16🍃

659 33 1
                                    

Bilang sayangnya ke aku, dia, ke orang lain
Hebat, penyayang sekali yah anda

Jihan Haneula Siregar
🍃❤________🍃❤

Sam masuk kedalam kamar Jihan. Gadis itu masih terlelap di ranjangnya. Sam duduk di samping ranjang. Membangunkan Jihan yang tertidur pulas. Siang ini Jihan pasti akan bingung melihat Arkie yang berada dirumahnya.

"Han, bangun. Makan dulu yuk. Mama udah nunggguin dibawah."

Mata Jihan perlahan-lahan membuka, ia merasakan rasa pusingnya sudah menghilang. Jihan beringsut duduk, menatap Sam dengan lekat kemudian memeluk lelaki itu dengan  erat. Sam yang dipeluk oleh Jihan tiba-tiba terkejut. Ia membalas pelukan adik nya yang tersayang.

"Mau gendong, aku masih lemes. Boleh nggak makananya bawa sini aja, nanti abang yang suapin gue?" Ujar Jihan dengan cengiran khasnya. Sam mengangguk ia mengacak rambut Jihan dan bangkit.

"Abang ambilin, kamu cuci muka sana bau tau."

Jihan mendengus ia bangkit lalu berjalan ke kamar mandi. Saat Sam keluar dari kamar Jihan ia berpapasan dengan Arkie yang sehabis mandi. Sam tersenyum paksa, menepuk pundak Arkie. Menyemangati laki-laki itu.

Kalau Sam berada di posisi Arkie pun akan sama. Dia bingung, merasa jahat pada Jihan yang sebelumnya status mereka berpacaran. Dan sekarang putus karena takdir keduanya berbeda. Salah satunya info kalau Arkie adalah kaka dari Jihan yang sudah lama tidak bertemu.

"Jihan nggak ikut makan,"

"Kenapa?" Tanya Arkie dengan cepat, ia takut kalau Jihan sudah mengetahui dan tidak ingin bertemu dengan Arkie karena hal ini.

"Dia masih sakit, lemes susah buat jalan. Gue bawa aja makananya kesana," Balas Sam duduk di ruang makan. Tania meletakan ayam goreng. Ia menyiapkan makanan untuk Arkie terlebih dahulu barulah Sam. Sam yang mengerti kondisi Mamanya yang seperti itu hanya diam.

Tidak di ambil hati, jika Sam tidak mengetahui tentang penyakit Tania. Sudah jelas ia iri karena Tania lebih memperhatikan Arkie dari pada dirinya. Namun ia sudah dewasa, tidak seperti anak kecil lagi. Lagipula Arkie juga adiknya jadi ia lebih baik mengalah untuk cowok itu.

"Jihan kemana Sam? Nggak dibangunin?"

"Dia masuh lemes Ma, nanti Sam bawain makananya ke kamar aja."

"Terserah kamu, Arkie mau nambah lagi nak? Kamu harus makan banyak biar cepet sehat."

Arkie mengangguk tersenyum tipis membalas ucapan Tania. Sebenarnya Arkie merasa tidak enak pada Sam. Disini Sam terlebih dahulu tinggal dengan Tani, namun perempuan itu justru tidak memperlakukannya dengan baik.

Dan berpindah pada Arkie, ia ingin berbicara pada Sam. Namun menunggu waktu yang tepat. Agar Sam tidak salah mengartikan semua perlakuan Tania pada nya.

"Ma, besok aku mau berangkat sekolah boleh? Tugasku udah numpuk. Acara festival juga temen aku yang gantiin. Dia kewalahan karena saking banyaknya."

"Boleh, hari ini Mama beliin kamu mobil buat sekolah besok."

Sam melirik mentap Tania dengan datar. Dulu saat Sam ingin masuk ke SMA RENVARICA ia harus memohon-mohon agar dibelikan motor baru. Sampai ia rela meminjam motor Reynand untuk balap liar. Hasil uangnya baru bisa Sam gunakan untuk membeli motor sesuai keinginanya.

Dan separuhnya lagi digunakan untuk membayar Reynand. Dan mentraktir teman-temannya. Berbeda dengan Arkie yang tanpa meminta sudah di belikan. Sangat beda jauh dengan Sam  saat dulu.

"Nggak usah Ma, aku bisa nebeng temen aku kok. Mama nggak perlu beli mobil buat aku."

Tania menggengam tangan Arkie, tersenyum seakan hal itu tidak terlalu dipikirkan. Arkie mengerti Sam menatap Tania sedaritadi. Namun Mamanya selalau menebar senyum dengan Arkie.

"Nggak apa-apa Ar, anggap aja hadiah dari Mama buat kamu yang udah mau tinggal sama Mama dirumah ini. Sama Jihan dan Sam, nanti Mama kenalin kamu ke Om Hendra"

"Iya."

Sam menyelesaikan makanannya hingga habis. Ia menuju dapur mengambil piring dan segelas air putih meletaknnya di nampan. Sam berjalan ke ruang makan untuk mengambil makanan untuk Jihan.

"Sisain buat Arkie, Sam. Kasihan dia baru makan satu potong."

Sam menulikan pendegaranyan, bahkan tadi saat dirinya makan tidak mengambil ayam goreng. Jumlah dipiring pun masih banyak, kenapa saat Sam mengambil satu potong untuk Jihan tidak di perbolehkan? Dan Mamanya berbicara itu untuk Arkie.

"Masih banyak Ma, aku makan tadi nggak ambil. Ini buat Jihan, masih sisa banyak. Ambil itu semua buat anak kesayangan Mama."

Sam mengambil nampan itu dan berjalan menaiki tangga. Arkie hendak mengejar namun tanganya sudah dicekal oleh Tania. Mamanya menyuruh Arkie duduk, namun Arkie tidak bisa menahanya.

"Ma, jangan gitu dong, Sam marah sama Arkie. Lagian ini juga masih banyak."

"Biar kamu nggak kekurangan, lagian Mereka udah biasa makan banyak, jadi kamu nggak usah takut yah?"

"Aku juga biasa makan banyak Ma, Mama secara nggak langsung pilih kasih sama Arkie"

Tania terdiam, ia hanya ingin Arkie yang memakan masakannya. Ia tidak terlalu memperdulikan Sam dan Jihan. Biasanya kedua anak itu juga makan diluar. Jarang sekali makan bersama dengan Tania dan Hendra.

Tapi respon Arkie justru berbeda, ia merasa tidak enak karena Tania memperlakukannya seperti tadi. Terlihat sangat dimata Sam bahwa dia cemburu karena melihat tingkah Arkie yang di nomor satukan.

"Arkie, Jihan sama Sam itu jarang makan bareng sama Mama. Mereka berdua lebih sering menghabiskan waktunya berdua. Makan diluar, berangkat sekolah bareng, tidur satu ranjang. Karena Mama jarang pulang. Kalau Mama pulang mereka biasa aja." Ujar Tania merasa gagal mendidik kedua anaknya. Tania mengerti Sam selalu tidur dengan Jihan, menemani Jihan kemanapun. Membuatkanya sarapan, berangkat sekolah bersama.

Pernah Tania pulang malam hari, tidak sengaja mendengar keduanya saling bercerita tentang masalahnya masing-masing. Sam menjadi pahlawan  bagi Jihan, menggantikan sosok Ibu dan Ayahnya. Selalu memberikan apa yang Jihan mau. Makanya kalau Tania pulang respon mereka biasa saja.

"Maaf Ma, aku nggak ada maksud buat marahin Mama. Aku cuma takut Sam bakalan marah besar dan ngelarang Jihan buat deket sama aku. Mama tauh kan kalau aku sama Jihan pernah pacaran?"

"Yah Mama tauh, maaf yah Ar bikin hidup kamu rumit. Mama nyesel ngelakuin hal itu dulu."

Arkie mengangguk mengerti ini juga bukan kesalahan Tania semua. Takdir yang memisahkan Arkie dari Tania. Dan mereka dipertemukan saat dewasa. Pernyataan yang sulit Arkie terima. Karena beresiko dengan hubunganya dengan Jihan.

"Nanti Mama bicarain baik-baik sama Sam. Dia pasti ngertiin Mama. Kamu tenang aja, kalian bertiga akan kembali bersama. Hanya saja sulit untuk mendapatkan kata iya dalam diri Jihan."

"Arkie akan cerita baik-baik sama dia Ma. Jihan pelan-pelan pasti akan ngertiin kok. Mama juga nggak perlu takut yah kita bisa lewatin ini bareng-bareng."

SELENOPHILE🍃|| TAMAT||Where stories live. Discover now