Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hal baik sedang terjadi. Bisakah kita menikmatinya?"
-
Pinggang GoEun kembali terpeluk dengan pipi kanannya yang tercium lama oleh Jaehyun. "Aku berangkat."
GoEun yang melipat kedua tangan di depan dada mengangguk tersenyum. "Hati-hati,"
"Beritahu jika kamu sudah berangkat kerja,"
"Okay." GoEun menatap Jaehyun yang masih saja memeluk dirinya. "Tidak berangkat?"
Jaehyun tertawa canggung, "Ini berangkat." Tetapi bukannya menjauh, lelaki itu justru semakin memeluk istrinya lebih dekat. Membuat GoEun membalas pelukan sang suami.
"Kamu akan dimarahi Shin Yoo Jinssi jika terlambat,"
"Bisakah kamu ikut saja?" pinta Jaehyun dengan tingkah laku manjanya. Bahkan Ha Min Jun kini harus berdiri membelakangi mereka berdua.
"Aku akan menyusul jika sempat,"
Jaehyun mendengus kecewa. "Bagaimana kalau aku tidak usah bekerja?"
"Tuan, telepon dari Shin Yoo Jinssi." Sela Ha Min Jun pada Jaehyun yang masih memeluk tubuh istrinya. Menyerahkan ponselnya pada sang Tuan yang sedang bermanja. Setelah itu kembali ke tempat dan berbalik.
Lelaki itu berdeham. "Hm, apa?"
"Masih ada satu jam lagi sebelum vlive dimulai. Jangan mengecoh." Seru Jaehyun langsung mematikan sambungan dan memberikannya kembali pada Ha Min Jun.
"Kamu harus pergi," ucap GoEun.
"Okay. Baik-baik selama di rumah," Jaehyun mendekatkan jarak untuk sekedar memberi Han GoEun ciuman singkat di bibir mungil sang istri.
"Hati-hati," sahut GoEun pada Jaehyun dan Ha Min Jun yang meninggalkan rumah. Tepat kala pintu tertutup, raut GoEun berubah sendu. Kemudian mengarsir bibirnya yang mengerucut, "Ciumannya singkat sekali. Aku ingin lagi."
Begitulah, jika sudah berbaikan, ciuman selama satu hari penuh pun takkan pernah cukup bagi mereka. Rasanya sekarang, GoEun harus segera menuju kantor untuk memastikan semua pekerjaan pegawainya dalam keadaan baik. Agar dirinya bisa dengan cepat menyusul suaminya ke perusahaan agensi.
Dan meminta Jaehyun kembali menciumnya, untuk durasi yang lebih lama.
Setibanya Jaehyun di ruang latihan, lelaki itu langsung duduk di antara Mark dan Haechan. Bertekuk lutut saat Doyoung mulai bersiap dengan Ipad yang terhubung pada televisi yang menyala. Beberapa staf juga sibuk menyusun kotak putih berlogo NCT di sisi kanan dekat keberadaan Taeyong dan Hendery.
"Hyung, kamu tampak beda." Ucap Mark pelan.
Jaehyun yang belum memakai masker pun mengulum senyum. Ia bahkan sempat membenarkan posisi beanie hitamnya yang tampak miring. "Benarkah?"
