chapter 88

738 122 19
                                    

jangan males untuk sekedar vote sebagai bentuk apresiasi kepada author ya.

jangan males untuk sekedar vote sebagai bentuk apresiasi kepada author ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"You're the Inspiration." – Chicago

-

Jaehyun memasuki kamar tanpa penghuni dan melihat lampu walk in closet menyala. Lampu putih teramat kontras dibanding suasana kamar yang sudah menggelap. Menandakan bahwa penghuni kamar tersebut sedang berada di sana.

Kaki-kaki Jaehyun membawanya melangkah ringan memasuki ruang tersebut. Dan segera menemukan keberadaan sang istri sedang bersedekap dada sambil berpangku dagu menatap kabinet berisi pakaian.

"Babe?" panggil Jaehyun pelan. Teramat rendah karena tidak ingin membuat sang istri terkejut.

Han GoEun tersenyum hangat menyambut Jaehyun yang mengecup keningnya. "Bagaimana makan malamnya? Menyenangkan?"

"Sama sekali tidak." jawab Jaehyun jujur. Kepalanya merebah pada bahu sang istri selagi memeluk erat. "Ada kejadian tidak menyenangkan dipertengahan makan."

"Apa itu?"

Jaehyun menghela panjang saat Han GoEun mengusap pelan punggungnya. "Wanita itu datang mengacaukan suasana."

"Wanita it—Kim Sae Ron?!" seru Han GoEun membelalak tak percaya sambil melepas peluk. "Dia menemuimu di sana?! Bagaimana bisa?"

"Entahlah, tiba-tiba dia menerobos masuk ruang makan dan membuat keributan hanya karena ingin bicara denganku." ungkap Jaehyun menunduk murung.

"Lalu kalian bicara?"

Jaehyun mengangguk sambil menarik pinggang sang istri agar kembali berdekatan. "Dia akan menemuimu jika aku tidak bicara dengannya. Aku tidak mau itu terjadi."

"It's okay, babe."

Jaehyun menggeleng. "Nooo. Aku tidak menginzinkan kamu ditemui olehnya."

"Jadi, apa yang kalian bicarakan?"

Bukannya menjawab, lelakinya justru menguselkan wajah di perpotongan leher Han GoEun. Menghirup wangi tubuh sang istri sebagai penenang. "Dia banyak memakimu dan aku kehilangan kontrol."

Tubuh Han GoEun membeku. Bukan terhadap isi pembicaraan, melainkan pada jemari sang suami yang bergerilya memasuki bajunya.

"Aku melayangkan kursi ke sisi kanannya agar dia berhenti memakimu."

"Astaga," sahut GoEun terkejut mendapati Jaehyun melepas pengait bra-nya hingga reflek mendorong jauh. "Aku harus fokus pada ceritamu atau pada tanganmu?"

Jaehyun terkekeh manis. "Setelah berhasil membuatnya kehilangan kata, emosiku sedikit mereda. Dan di akhir, aku benar-benar menyemogakan wanita itu hidup dengan baik tanpa membuat onar. Apakah tidak apa-apa seperti itu?"

Married with my idolWhere stories live. Discover now