chapter 74

1.1K 168 20
                                    

Dear, siders.
Semoga kalian memiliki hati untuk lebih menghargai karya orang lain. Bisa terus membaca sampai berada di chapter ini tanpa memberi feedback apapun, amat sangat mengecewakan, sedih dan agak marah. Tapi terima kasih sudah terus membaca walau tanpa jejak ಠ⁠‿⁠ಠ

--

Dear, my lovely.
Temen-temen yang selalu senantiasa dukung semua karyaku. Terima kasih untuk vote serta kalimat penyemangat, saran, obrolan lucu dan lain-lainnya. Makasih juga udah terus nunggu dgn penuh sabar (walaupun kdg brutal neror apdet tp aku suka).

Jaehyun pasti bangga sama aku, eh maksudnya sama kita (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

--

Happy reading.

"I try erasing but I can't erase you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"I try erasing but I can't erase you." (Aliee - Goodbye my love)

-

Han GoEun membuka mata perlahan. Mengerjap menatap langit kamar yang tampak berbeda. Dan sekelebat kejadian tadi malam segera menguasai hingga wajahnya menghangat. Pagi ini, perasaannya terasa membaik. Lebih segar dan begitu rileks seakan tidak ada beban yang mengganggu. Senyumnya terukir manis sembari merenggangkan badan.

"Eh?" GoEun menoleh dan tidak menemukan sang suami di sampingnya.

Tatapannya berpendar. Selalu terkesima pada desain interior rumah besar ini. Kamar yang sudah dipakai Jaehyun bertahun-tahun sejak pindah dari Connecticut sampai resmi menjadi trainee. Begitu tenang dan nyaman. Perpaduan warna coklat, abu dan putih tampak indah dipandang.

Han GoEun mengatur nafasnya lambat-lambat. Harum woody yang menelisik indera penciumannya mencirikan bau khas yang sulit dilupakan. Aroma lelakinya tidak pernah berubah, begitu netral dan penuh kehangatan. Selayaknya wangi kayu cendana yang terasa natural, segar dan menenangkan. Ada tekstur key note suede, saffron dan musk yang menggambarkan rasa lembut alami, halus dan indah. Namun sekaligus menciptakan aroma yang liar menggoda, sensual, menawan dan sangat menarik. Harum ruangan ini persis seperti mendeskripsikan seorang Jaehyun.

Cukup puas dengan dekapan aroma ruang sang suami, Han GoEun beranjak duduk. Lagi-lagi termangu pada tubuhnya yang sudah kembali terbalut piyama. Lengkap dengan semua kancing yang tertutup sempurna.

"Kapan dia melakukannya?" gumam GoEun mengheran.

Ia memijat tengkuknya sekilas sembari turun dari ranjang. Melangkah masuk ke kamar mandi untuk sekedar membasuh wajah. Beberapa menit setelahnya, Han GoEun menyusuri walk-in closet. Mencari pakaian yang bisa dipakainya. Sebetulnya Han GoEun memiliki beberapa cadangan baju di kamar Jaehyun. Tetapi untuk saat ini dia sedang tidak ingin memakai pakaiannya sendiri. Karena itu dia hanya melewati barisan baju miliknya dan berdiri lama di depan lemari sang suami.

Married with my idolWhere stories live. Discover now