A Song of Seraphim

38 2 0
                                    

Jauh di langit

Mereka tersedu meratap

Kidung itu menggema hingga membuat semesta pilu

Semua makhluk yang mendengarnya gemetar, bintang-bintang menutupi kemilaunya, bulan kehilangan cahayanya dan matahari tenggelam dalam lautan kepedihan abadi.

Mereka melihat visi tunggal tentang akhir dunia

Sebuah akhir yang penuh duka.

***

Para penyihir telah lama menaruh perhatian pada peninggalan-peninggalan Norse. Terutama teks-teks sihir mereka dan tafsir semesta mereka. Mereka dikenal sebagai perompak dan penjarah tetapi juga suka berladang. Setelah berabad-abad para penyihir baru menyadari kalau mereka telah lama bersinggungan langsung dengan penduduk langit. Teks-teks kuno itu memiliki kekuatan magis, bahkan bahasa yang digunakan itu memiliki kekuatan supranatural. Tulisan itu dikenal sebagai Rune. Rune Nordik memiliki kekuatan khusus dalam konstruksi realitas, atau bahkan tentang penciptaan itu sendiri.

Dewa kehidupan ketika turun pertama kali ke Midgard bersama para Nirvanna dipercaya telah menggunakan bahasa Rune dalam menyalurkan visi dunia dengan nyanyian agung yang menghidupkan bumi.

Berbagai teori dari kalangan penyihir muncul mengenai anomali bangsa ini. Melihat bangsa ini suka berlayar lalu ada penyihir yang berasumsi kalau mereka berlayar sampai menembus Alfrinns Ärucanê. Tetapi sampai sekarang tidak ada bukti mengenai asumsi itu.

Diantara teks yang ada dan telah dibukukan adalah nyanyian Seraphim. Teks ini menggambarkan harmoni semesta. Nyanyian akan kenangan, harapan, ratapan, kepedihan dan kebahagiaan. Sekarang beberapa bait darinya menggema.

"Apa kau mendengarnya?" kata Violet Eremia.

"Ya, suara yang begitu merdu" Louis berusaha bangun dan menjauh dari keremangan "Argh!" dia tersentak.

"Kau jangan terlalu banyak bergerak dulu!"

Batin Lady Eremia menyadari. Lagu itu membangunkan kembali kekuatannya. Para merpati gembira menyambutnya. Lagu ini bukan berasal dari pasukan langit yang dipanggil Titus. Begitu dalam. Penuh tangisan dan pengharapan. Semua kehidupan tertegun senyap mendengar keelokan yang bukan main indahnya. Bahkan sang Ars Magia Morgana Le Fay bungkam. Suara itu menggema ke segala penjuru dan membuat perhatian mereka yang sedang berperang teralihkan.

Suara itu merangkak mendekati Violet. Dan dibalik kabut muncul sosok wanita yang mengenakan sutra biru terjulur mengumandangkan kidung itu. Semua orang mencarinya, tetapi sosok itu hanya nampak pada sang Nephilim. Violet Eremia terbujur kaku, sementara wanita itu semakin mendekatinya. Perlahan tangan putih pucatnya menjulur berusaha meraih tangan Violet. Betapa halus dan lembutnya. Bagaikan sutra yang membalut sekujur tubuhnya dengan cahaya.

"Bintang di langit malam mampu memancarkan sinarnya karena harapan manusia di muka bumi. Harapan-harapan yang menggantung di langit itulah yang kemudian menerangi manusia dalam kegelapan malam"

Nyanyian itu membungkam dari mulutnya namun tetap menggema dibalik bentangan kubah langit biru itu.

"Dan dibalik kegelapan, jadilah engkau sinar itu!"

Perlahan sang wanita memudar, begitupun dengan nyanyian elok itu.

Diujung pedang yang bernapaskan api keadilan, guratan cahaya berpendar mengelilingi Artefak suci itu. Dia terbangun, dia tersadar, bahwa kekuatan miliknya justru padam karena masih ada keraguan dalam dirinya. Batinnya mulai bangkit dalam pengharapan dan cinta. Dia meraih pedang itu dengan genggaman tangan seorang Dewi Keadilan Athena bukan lagi seorang gadis yang hendak berlatih seni pedang.

"Violet?!" Louis tertegun diam memandangi wajah kharismatiknya,

Bukan dia yang akan mengalahkan kegelapan. Tetapi pengharapan seluruh umat manusia yang membekas dalam sanubarinya dan terwujud dalam bilah pedang cahaya serta sayap agung miliknya. Dia terbang dengan kilatan cahaya menghantam tanduk Morgana le Fay. Dalam diri Morgana terdapat iblis besar yang bersemayam dan memberinya suguhan kekuatan dan aura kegelapan. Begitulah. Bukan pula ia yang akan mengalahkan cahaya. Tetapi keputusasaan dari seluruh umat manusia tentang kehidupan yang termanifestasikan dalam api hijaunya.

Kini kedua pedang itu beradu di atas penghakiman umat manusia.

Sebuah nyanyian cahaya dan kegelapan.

***

Memangnya apa yang begitu kau takutkan tentang kematian? kematian adalah hal yang mutlak bagi penduduk bumi, sekalipun bagi mereka yang berusaha melawannya, adalah sebuah kemustahilan, beberapa dari mereka hanya menundanya.

Apa yang membuatmu takut tentang kematian? Lady of Death bertanya.

Para penunggang kuda telah datang ke bumi yang sekarat ini. Mereka akan mengambil semua bentuk mereka di masa lalu atas tindakan manusia dalam sejarah.

Perang. Ambisi. Wabah. Kelaparan.

Wujud itu nyata dan siap menyantap mereka yang bernyawa. Lantas Apa yang membuatmu takut tentang kematian jika hal itu tak terhindarkan darimu?

Ketidaktahuan, ucapnya. Ketidaktahuan atas apa yang terjadi setelahnya yang membuat dirinya takut atas kematian. Apa yang ada di sebrang sana?

Ditengah samudra kehidupan. Ditengah pencapaian dan penaklukan. Ditengah timbunan pengetahuan tentang dunia. Namun itu semua tidak bermakna ketika mereka menyebrang ke alam sana. Tidak ada pengetahuan tentang kematian. Kematian akan tetap menjadi misteri.

Akan tetapi misteri itu akan tetap mempesona untuk dipikirkan bagi mereka yang bertanya. Memecahkan misteri dunia membuat kita memiliki kuasa atas dunia. Apakah dengan memecahkan misteri kematian akan membuat mereka menguasai kehidupan? Entahlah, apakah itu sebuah kesimpulan yang keliru atau bukan. Ada banyak orang yang berusaha mengungkapnya dalam sejarah. Termasuk sang raja kegelapan sendiri.

"Misteri adalah keindahan yang maha agung dari alam dan cahaya itu takkan padam hingga mereka menemukan jawabannya!" Daniel menyeringai

"Ada apa, yang mulia?"

"Oh! tidak apa" Daniel kembali menatap bukunya, "Apa kau terganggu?"

"Tidak sama sekali, yang mulia. Hanya saja ketika kau bergumam saat membaca membuat ku mengira sedang memulai pembicaraan."

Daniel mengangkat alis kanannya tipis, "yah, begitulah. Terkadang aku ketika terlalu larut membaca jadi ya..."

Historian... Buku yang sangat mengagumkan bagi sang pembaca. Nalar manusia seakan takkan berhenti bertanya tentang suguhan fakta dan pemikiran yang tertulis di dalamnya. Ringkasnya substansi buku ini ingin berkata sejarah dunia adalah narasi tentang manusia yang mencari jati dirinya. Namun ada sebuah konsep yang lebih menarik perhatian Daniel diantara panjangnya narasi sejarah itu. Ada satu bab khusus mengenai perenungan manusia tentang waktu.

"Astaga ini hanya akan membuatku gila!" Daniel begitu bergairah

Waktu adalah misteri... keterbatasan nalar manusia dalam mencari jawaban tentang 'apa itu waktu' justru menimbulkan banyak sekali jawaban dan tafsir. Hidup manusia dihimpit oleh 3 proses kemewaktuan dalam sejarah yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan.  Diantara ketiga dimensi waktu itu, waktu sekarang menempati tempat istimewa sebab waktu yang sekarang adalah "kehadiran" yang nyata. Waktu adalah sebuah arus sungai yang abstrak. Siapapun takkan bisa menundukkan arusnya. Tetapi seseorang dapat menggunakan arus itu sebagai kekuatannya.

"Bagaimana dengan masa lalu? aku selalu penasaran apakah kita bisa pergi ke masa lalu?" Daniel bergumam, "apa pendapatmu, Ao?"

"Ah," dia menyeringai, "waktu adalah misteri tertua di bumi dan setahu saya ada memang upaya yang ingin memecahkannya"

"Siapa? siapa orang itu?" sela Daniel

"Saya sendiri tidak begitu yakin tetapi sepertinya ada salah satu dari Sorcerer Supreme yang mengetahauinya"

"Lord Ahran?" Daniel menatap sinis

"Sepertinya begitu, yang mulia"

"Kalau begitu panggil Lord Ahran kemari, katakan ini situasi darurat!"



You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 11, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A Song of Light and Dark: Archmage and the DarknessWhere stories live. Discover now