Alfrinns Ärucanê

235 28 20
                                    

Hari ini ada acara study tour ke museum Louvre di Manchester City. Jadi harus bangun lebih awal. Ku lihat ibu sedang melakukan ritual aneh lagi, sarapan juga belum disiapkan ibu. Memasak lagi-memasak lagi, dari pada pusing roti dan selai saja lah. Baru saja selesai mengoleskan selai ke roti, bis sekolah sudah datang. Ku bawa saja sambil sarapan di bis.

Saat di bis ternyata Daniel, Violet dan Louis ada dibangku belakang.

"Hai," sapa Daniel, "itu kenapa kau membawa roti?"

"Aku belum sempat sarapan. Aku boleh duduk di sampingmu?"

"Tidak!" sahut Daniel dengan memperlihatkan wajah sok sinisnya.

"Dasar." Aku sedikit kesal, ah tapi lupakan ada sesuatu yang lebih penting. "Ada yang ingin aku ceritakan lagi."

"Apa? Kau akhir-akhir ini sering mengalami kejadian aneh ya." Kata Daniel di sampingku.

"Aku juga bingung. Daniel, setelah kita berpisah pulang aku berpapasan dengan pengemis yang menginginkan cincin ini."

"Lalu, kau berikan?" dia bertanya dengan polos.

"Kau pikir aku sebodoh itu?"

"Teruskan ceritamu," Kata Violet, "Daniel jika kau memotong pembicaraan lagi akan ku pukul kau!"

"Iya iya" sahutnya dengan nada bicara mengejek.

Ku teruskan ceritaku sampai habis.

"Huhuhu, seandainya aku punya cincin itu dan diserang kegelapan, pasti menyenangkan." Kata Daniel

Violet mengerutkan dahi "Aneh, apanya yang menyenagkan!"

"Jadi itu kekuatan cincin mu ya?" tanya Daniel.

"Cahaya, ku rasa....."

"Tunggu aku lupa menanyakannya kemarin," Violet memotong, "Soal kakek-kakek yang kau temui di Valhalla, ada bagian dari ceritamu yang tidak ku mengerti," dia menyandarkan punggungnya ke kursi kereta dengan tangan bersedekap, "Reinkarnasi itu apa, dan kenapa kau?"

Daniel tertawa kecil sambil mengelap kacamatanya, "Reinkarnasi adalah kelahiran kembali dalam bentuk fisik yang lain, misalnya seperti ini, Merlin telah mati tetapi bagian jiwanya kembali ke dunia kita dan jiwa itu adalah Alex."

"Tunggu, kenapa aku tidak merasa bahwa aku adalah Merlin?" tanyaku

"Entahlah, aku juga tidak terlalu mengerti bagian itu."

"Soal cincin, aku juga punya." Tiba-tiba Louis berbicara dari diamnya yang lama. Tapi kali ini dia melontarkan pernyataan yang aneh. Dia memperlihatkan cincin emas yang sama seperti punyaku tetapi permata di tengahnya menyerupai batu Safir berwarna jingga.

"Ini peninggalan Nenekku, dan asal kalian tahu, sejujurnya aku telah mengetahui sihir lebih dulu dari kalian."

"Apa? Kenapa kau baru memberitahukannya sekarang?" kataku dengan sedikit geram.

"Aku takut mengatakannya karena khawatir terjadi sesuatu. Aku awalnya kaget mendengar ceritamu kemarin tentang makhluk bersayap itu. Aku juga pernah melihat makhluk itu sedang menggiring merpati bercahaya kuning terbang ke langit.''

Keadaan menjadi hening sejenak. Aku sedikit kesal dengannya. Sikapnya yang bertindak seolah-olah misterius lalu datang seolah telah mengetahui segalanya.

Oh ya, aku mampu berbuat sesuatu dengan cincin ini!" dia mengelak.

"Apa?" kata Daniel.

"Ini..." Dia mengepal lengannya, lalu cincin itu bersinar dengan cahaya jingga, seketika bis terdiam, orang-orang disekitar juga kecuali kami berempat.

A Song of Light and Dark: Archmage and the DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang