What's Magic?

157 20 11
                                    

Tok.... Tok... Tok..

"Bangun, sudah pagi!" ketuk Violet.

"Hoaam, masih ngantuk." kata Deniel.

"Woi cepat atau aku dobrak!"

"Iya, tunggu sebentar."

Ku buka pintu kamar dan di situ ada Violet yang berdiri dengan wajah yang menyeramkan. Aneh tidak seperti biasanya, Violet mengenakan baju biru.

"Cepat mandi!" katanya sambil mlempar handuk ke wajahku.

Sesaat setelahnya kami dipanggil Darius untuk ke aula.

Aula itu terdapat di tengah kuil. Tempatnya luas, dindingnya berwarna hijau, di sudut belakangnya terdapat lemari buku yang banyak. Ada satu yang membuatku keheranan, kolam air yang ada di tengah aula itu seperti bercahaya.

"Kakek, apa kolam itu bercahaya atau perasaanku saja?"

"Itu air Urd yang ku ambil dari benua selatan. Air itu memiliki kandungan energi sihir, sehingga air itu terlihat bercahaya."

Di atas kolam itu terdapat bola yang besar, kalau dilihat secara detil, bola itu seperti bola dunia.

"Lalu untuk apa bola dunia itu?" tanyaku

"Itu adalah alat sihir yang mampu mendektesi adanya ancaman mistis dari dalam maupun luar bumi."

Di luar sana dunia telah mencapai masa modern, apa mungkin wilayah ini belum pernah di jangkau orang-orang luar.

"Ayo duduk, ada sesuatu yang ingin kuceritakan"

"Aku mendengar orang-orang di sisni memanggil kakek itu Master, apa panggilanmu itu?" tanya Violet.

"Mereka semua memanggilku begitu, tetapi terserah kalian ingin memanggilku apa."

"Yah lebih baik kita juga memanggilnya Master." Kataku.

Master tersenyum, dia mengadahkan tangan kanannya lalu seberkas cahaya biru muncul disertai percikan api biru, dan memunculkan sebuah buku.

"Mungkin kalian belum mengenal apa itu sihir, tetapi kalian sudah mampu mengaksesnya dari kekuatan cincin itu."

Master membuka buku itu, "Bahasa ilmu mistik, sama tuanya seperti peradaban. Penyihir kuno menyebut bahasa tersebut Mantra."

Tulisan-tulisan kuno berwarna biru bermunculan diatas buku yang Master baca.

"Kode sumber yang membentuk kenyataan." Lalu Master menutup buku itu. "Sihir adalah praktik memanfaatkan energi dimensi untuk memanipulasi satu atau lebih aspek dari realitas tak terbatas yang ada dalam Multiverse. Ini mencakup banyak kegiatan berbeda, termasuk proyeksi astral, meramal, spell casting, teleportasi dan lain-lain."

Master menyipitkan matanya, "Apa kalian mengerti dengan apa yang ku katakana barusan?"

"Emm," kataku dengan sedikit senyuman, "tidak terlalu, teruskan saja penjelasanmu."

"Baiklah, akan ku teruskan." Master menghela napas, "Sihir dibagi menjadi tiga kategori yang berbeda: yaitu, Energi pribadi, Energi universal dan Energi dimensi. Seharusnya, semua sihir dibangun di atas konsep bahwa realitas dapat dibentuk kembali dengan memanfaatkan kekuatan pribadi, universal dan dimensi."

"Bisa kau memperjelas tentang energi pribadi, universal dan dimensi?"

"Perhatikan baik-baik," Master mengangkat tangannya lalu benda-benda di aula ini melayang. Sihir ini mirip dengan kemampuan cincin Louis.

Ini adalah Telekinesis.

Mulut master tidak bergerak, tetapi aku mampu mendengar suaranya.

"Ini adalah Energi pribadi, melalu konsentrasi, aku mampu memakai gelombang pikiran dan memaksakan kesadaranku kepada benda-benda mati. Kalian mampu mendengar suaraku dalam diam, itu Telepati."

A Song of Light and Dark: Archmage and the DarknessWhere stories live. Discover now