Ethereal

47 5 0
                                    

árchontas Éont lumina strălucitoare a îngerilor.

(Lord Éont brightest light of angels)

el dă dragoste oamenilor

(he blesses love for humans)

ceva ce nu este deținut de îngerul însuși

(something that's not owned by the angel itself)

***

Louis mendapati dirinya sedang mengapung di dalam kegelapan. Dia tidak bisa melihat apa-apa, hanya kilatan-kilatan kecil yang menjalar ke langit-langit. Kilatan itu seperti sedang mengarah ke satu titik. Dan titik itu perlahan semakin membesar dan semakin terang. Dia membuka mata dan mengeram saat cahaya itu menyergap wajahnya.

Seperti cahaya Matahari. Tetapi lebih dekat dari matanya. Bentuknya bulat lalu bertransformasi menjadi Phoenix. Louis menyadarinya tetapi dia memilih untuk tidak gegabah. Dia merasakan kekuatan yang mengalir pelan di dalam tubuhnya, aura milik ayahnya dan Oktavianus. Dia langsung berdiri dan mengeluarkan Aura yang sama dengan cahaya Phoenix. Louis menariknya paksa dan mengisap Phoenix itu ke dalam tubuhnya.

"Hah!" Dia terbangun dari tidurnya. Disaat yang sama rintihannya itu mengejutkan Violet yang duduk di sisi kanannya.

"Hah...hah..."

"Kau baik-baik saja?" Tanya Violet.

Louis menggelengkan sedikit kepalanya. Dadanya masih terasa sesak.

"Ini," Violet memberikan baju, "aku membuatkan teh hangat."

Louis langsung menyambutnya dan mengenakan baju. Dia meminum sedikit teh dari pemberian Violet.

"Apa yang terjadi?" tanya Violet.

"Ceritanya panjang," Louis meletakkan gelas ke meja. Louis menatap Violet dan memperlihatkan kepadanya semua yang dialaminya.

Violet melihat semuanya dengan detil. Phoenix itu membuatnya takjub, dan dalam ingatan itu, dia merasakan sensasi yang sama ketika ia merasakan kekuatan Nirvanna Aldebaran memercik dari kebijaksanaan Nirvanna Sirius dalam The Book of Ankh. Apollo menggambarkan nya dengan sajak yang begitu indah, dengan puisinya pula dan disertai metafora ia menggambarkan kengeriannya.

"Jadi, ayahmu juga seorang penyihir?" Tanya Violet.

"Sepertinya begitu. Tapi selama ini dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kalau dia sebenarnya penyihir."

Violet terdiam dan menatap pinggiran bunga aster yang tumbuh di pojokan kamar. Ya, dia seorang Nephilim, walau begitu dia tetaplah seorang manusia yang selalu merindukan asal usul.

Sewaktu dia kecil, Violet pernah mendengar percakapan ayah dan ibunya. Dia hanya mengintip di kamar tetapi suara-suara itu tetap menyelinap di sela-sela pintu kamarnya. Ayahnya berbisik dan berusaha menekan suaranya. Inti dari percakapan itu adalah kalau Violet sebenarnya bukan anak mereka.

Dia begitu terguncang. Ucapan-ucapan orang mulai bermunculan di kepalanya. Banyak orang yang heran kalau dia sama sekali tidak mirip ayah atau ibunya. Tetapi dia tidak menghiraukan nya kala itu. Dia meluapkan perasaannya dan menangis sepanjang malam. 

A Song of Light and Dark: Archmage and the DarknessWhere stories live. Discover now