11

1.2K 46 10
                                    

" Abang dah makan ubat belum ni ? " tanya Farra dengan nada risau.

" Dah la sayang. Tadi mama bagi. " Mikhael menjawab. Dia menarik tubuh Farra hingga terduduk di riba nya.

" Abang... jangan macam macam. Kita kat rumah orang ni. " Farra mengingatkan Mikhael.

" Tch, sayang ni abang tau laa. Tak kan nak bermanja dengan wife sendiri pun tak boleh ? " Mikhael usap tangan Farra.

tok tok

Bunyi ketukan pintu menyentakkan mereka.

" Abang Kael ! Jom la turun makan. " Hani melaung dari luar.

" Nanti Kael keluar. " Jawab Mikhael dari dalam.

" Jom la kita pergi sama sama. " Ajak Hani masih mengetuk pintu bilik Mikhael.

Farra dengan geram menuju ke arah pintu lalu membukanya.

" Yes Hani ? Mikhael boleh pergi dengan I nanti. " Dengan tenang Farra menjawab.

Hani kelihatan marah namun cepat cepat dia mengawal emosi nya.

" Eh abang Kael. Jom lah. " Hani cuba memegang lengan Mikhael.

" Haram lah Hani. Sekolah dulu belajar kan ? tak malu ke ? " Mikhael maghah.

" Ab- hiks Hani m-minta maaf. " Hani segera pergi.

" My cherry jeles ke ? alolo. " Mikhael mencuit hidung mancung isterinya.

" Dahlah abang. Jom. " Mereka berjalan beriringan. Tangan Mikhael tidak henti mengusap lembut jemari isterinya. Gatal.

" Ha turun pun kauorang. Buat apa lama lama dalam bilik ? " tegur Tok Wan.

" ala biasalah tok, projek suami isteri. " Balas Mikhael selamba.

" Uhuk uhuk ." Farra yang sedang makan pelam itu tersedak. Mikhael segera memberi air.

" Ha kamu ni Mika tak senonoh lah. " Kata papa.

" Hehe saje je. "

Hani yang berdiam diri itu dikerling sekilas oleh Farra. Jelas mukanya menunjukkan riak marah.

" Ehem. Hani masuk dulu lah. " Hani terus beredar meninggalkan mereka.

" Kenapa dengan Hani tu ? " ibu Hani bertanya. Risau dengan anaknya itu.

" Tahlah bu, Hana pun tak tau. Period gamaknya. " Balas Hana.

" Haih yela. "

" Lusa Mikhael dah kena balik KL. Ada meeting dengan client. " Maklum Mikhael.

" Lah yeke ? Takpela kalau macam tu. " Kata Tok Wan.

" Client dari Italy ke Mika ? " tanya papanya.

" Haah pa. " Balas Mika pendek.

' Arghhhhhhh l-lepas la bodo'

Terdiam mereka apa bila terdengar jeritan seseorang. Macam familiar.

" ya Allah Hani ! " jerit Mak long , ibunya.

Mereka bergegas ke luar rumah. Tiba di permukaan pintu, mereka lihat Hani menangis teresak esak. Baju di bahu nya sudah pun koyak.

" Kenapa ni mak long ? " tanya Arif prihatin.

" T-tadi ada orang cuba buat benda tak elok dekat Hani ! Dia tarik Hani dalam semak sana. " Ujar Mak long.

" ya Allah. "

" H--hani takut ibu. " Hani meraung.

" Shh dah dah ibu ada jom naik. " Mak long memapah anak nya untuk bangun lalu masuk ke dalam rumah.

" Ya Allah apa nak jadi dengan budak kampung ni. " Kata tok wan.

" Dahla mak. Esok kita bincang dah lewat malam ni. " Papa membawa tok wan masuk dalam rumah.




" Lepas lepaskan aku !! " Hani menjerit meronta ronta.

" Ya Allah. Hani ! Kamu gila ke ha ? " bapanya menengking. Manakan tidak marah, masuk sahaja di dapur anaknya sedang memegang pisau dan menghiris lengan nya.

" Biar Hani mati ayah ! Hani tak larat hidup dah. " teriak Hani dengan kuat.

" Hani.. Hani cakap je nak apa i-ibu bagi tapi jangan lah macam ni hiks. " Ibunya menangis dalam dakapan suaminya.

" Betul ke ibu ? " Hani sudah berhenti dari menangis.

" Ye nak. "

" H-hani nak kahwin dengan abang Kael. " Putus Hani.

Mereka yang mendengar nya turut tergamam.

Farra sudah memegang erat lengan suaminya. Matanya sudah berkaca.

" Kael dah ada isteri lah Hani. " Mikhael berkata.

" Hani boleh jadi isteri kedua. "

" Hani... tolong jangan jadi macam ni. " Ibunya merayu.

" Hani bunuh diri ! " Hani mengambil pisau itu lalu didekatkan dengan lehernya. Seakan mengugut.

" Mikhael tolong lah. " Rayu Mak long.

" Ibu ! Abang Kael dah ada isteri bu. " Marah Hana.

" Kamu nak ke kakak kamu ni mati ?! " Tengking Mak Long.

" Mikhael, Mak Long merayu sangat dekat kamu. " Mak Long melutut di depan Mikhael.

" Biar jela Hani mati ibu ! " Hani teriak lagi.

" Okay Mikhael setuju. " Mikhael berkata dengan nada tersekat sekat.

" Abang... " Farra sudah menitik kan air mata. Kepala nya digeleng . Farra terus berlalu masuk kedalam bilik.

" Woi along ! Kau gila ke sial ? Kau ada bini lah bodoh. " Mikhael sudah terduduk akibat mendapat tumbukan padu dari Arif.

" Kau nak tengok orang mati ke ? " Mikhael membalas.

" Masalahnya, kau dengan Farra baru 2 minggu kahwin ! " Amuk Arif.

" Kau betina. " Arif menghampiri Hani.

" Bodoh, sundal punya betina. Nasib kau ni perempuan je. " Arif terus menarik isterinya pergi dari situ. Semua gila.

" b-betul ke abang Kael ? " Hani bertanya.

" Kau pekak ke ? dah dengar kan tadi." mama yang menjawab. Suaminya menggosok belakang badannya supaya bersabar.

" Sudah Lia. " Pujuk suaminya.

" Sayang... " Mikhael memanggil lembut isterinya.

" Stay away from me ! " Farra menjawab.

Pertama kali Mikhael melihat isterinya itu menangis. Kerana dia.

Mikhael pantas menarik tubuh Farra lalu memeluknya dengan erat.

" Shh dah sayang. Abang tetap cinta kan sayang, abang janji." Ujar Mikhael dengan lembut.

" Jangan nak berjanji sangatlah. Saya ikut Arif dengan Shaf balik kejap lagi. " Farra berkata dingin.

" Sayang ! No ! " Mikhael tidak mengizinkan.

Farra hanya memekakkan telinganya. Bukan niat untuk derhaka tetapi hatinya sangat sakit tika ini. Baru sahaja dia ingin bahagia ada pula menghalang.

" I'm sorry my cherry. " Gumam Mikhael perlahan.

Alahai cliche nya HAHAHAHA😭

Senang je kan Hani nak kahwin dengan Mika hm.

PELUANG KEDUAWhere stories live. Discover now