" Abang dah makan ubat belum ni ? " tanya Farra dengan nada risau.
" Dah la sayang. Tadi mama bagi. " Mikhael menjawab. Dia menarik tubuh Farra hingga terduduk di riba nya.
" Abang... jangan macam macam. Kita kat rumah orang ni. " Farra mengingatkan Mikhael.
" Tch, sayang ni abang tau laa. Tak kan nak bermanja dengan wife sendiri pun tak boleh ? " Mikhael usap tangan Farra.
tok tok
Bunyi ketukan pintu menyentakkan mereka.
" Abang Kael ! Jom la turun makan. " Hani melaung dari luar.
" Nanti Kael keluar. " Jawab Mikhael dari dalam.
" Jom la kita pergi sama sama. " Ajak Hani masih mengetuk pintu bilik Mikhael.
Farra dengan geram menuju ke arah pintu lalu membukanya.
" Yes Hani ? Mikhael boleh pergi dengan I nanti. " Dengan tenang Farra menjawab.
Hani kelihatan marah namun cepat cepat dia mengawal emosi nya.
" Eh abang Kael. Jom lah. " Hani cuba memegang lengan Mikhael.
" Haram lah Hani. Sekolah dulu belajar kan ? tak malu ke ? " Mikhael maghah.
" Ab- hiks Hani m-minta maaf. " Hani segera pergi.
" My cherry jeles ke ? alolo. " Mikhael mencuit hidung mancung isterinya.
" Dahlah abang. Jom. " Mereka berjalan beriringan. Tangan Mikhael tidak henti mengusap lembut jemari isterinya. Gatal.
" Ha turun pun kauorang. Buat apa lama lama dalam bilik ? " tegur Tok Wan.
" ala biasalah tok, projek suami isteri. " Balas Mikhael selamba.
" Uhuk uhuk ." Farra yang sedang makan pelam itu tersedak. Mikhael segera memberi air.
" Ha kamu ni Mika tak senonoh lah. " Kata papa.
" Hehe saje je. "
Hani yang berdiam diri itu dikerling sekilas oleh Farra. Jelas mukanya menunjukkan riak marah.
" Ehem. Hani masuk dulu lah. " Hani terus beredar meninggalkan mereka.
" Kenapa dengan Hani tu ? " ibu Hani bertanya. Risau dengan anaknya itu.
" Tahlah bu, Hana pun tak tau. Period gamaknya. " Balas Hana.
" Haih yela. "
" Lusa Mikhael dah kena balik KL. Ada meeting dengan client. " Maklum Mikhael.
" Lah yeke ? Takpela kalau macam tu. " Kata Tok Wan.
" Client dari Italy ke Mika ? " tanya papanya.
" Haah pa. " Balas Mika pendek.
' Arghhhhhhh l-lepas la bodo'
Terdiam mereka apa bila terdengar jeritan seseorang. Macam familiar.
" ya Allah Hani ! " jerit Mak long , ibunya.
Mereka bergegas ke luar rumah. Tiba di permukaan pintu, mereka lihat Hani menangis teresak esak. Baju di bahu nya sudah pun koyak.
" Kenapa ni mak long ? " tanya Arif prihatin.
" T-tadi ada orang cuba buat benda tak elok dekat Hani ! Dia tarik Hani dalam semak sana. " Ujar Mak long.
" ya Allah. "
" H--hani takut ibu. " Hani meraung.
" Shh dah dah ibu ada jom naik. " Mak long memapah anak nya untuk bangun lalu masuk ke dalam rumah.
" Ya Allah apa nak jadi dengan budak kampung ni. " Kata tok wan.
" Dahla mak. Esok kita bincang dah lewat malam ni. " Papa membawa tok wan masuk dalam rumah.
" Lepas lepaskan aku !! " Hani menjerit meronta ronta.
" Ya Allah. Hani ! Kamu gila ke ha ? " bapanya menengking. Manakan tidak marah, masuk sahaja di dapur anaknya sedang memegang pisau dan menghiris lengan nya.
" Biar Hani mati ayah ! Hani tak larat hidup dah. " teriak Hani dengan kuat.
" Hani.. Hani cakap je nak apa i-ibu bagi tapi jangan lah macam ni hiks. " Ibunya menangis dalam dakapan suaminya.
" Betul ke ibu ? " Hani sudah berhenti dari menangis.
" Ye nak. "
" H-hani nak kahwin dengan abang Kael. " Putus Hani.
Mereka yang mendengar nya turut tergamam.
Farra sudah memegang erat lengan suaminya. Matanya sudah berkaca.
" Kael dah ada isteri lah Hani. " Mikhael berkata.
" Hani boleh jadi isteri kedua. "
" Hani... tolong jangan jadi macam ni. " Ibunya merayu.
" Hani bunuh diri ! " Hani mengambil pisau itu lalu didekatkan dengan lehernya. Seakan mengugut.
" Mikhael tolong lah. " Rayu Mak long.
" Ibu ! Abang Kael dah ada isteri bu. " Marah Hana.
" Kamu nak ke kakak kamu ni mati ?! " Tengking Mak Long.
" Mikhael, Mak Long merayu sangat dekat kamu. " Mak Long melutut di depan Mikhael.
" Biar jela Hani mati ibu ! " Hani teriak lagi.
" Okay Mikhael setuju. " Mikhael berkata dengan nada tersekat sekat.
" Abang... " Farra sudah menitik kan air mata. Kepala nya digeleng . Farra terus berlalu masuk kedalam bilik.
" Woi along ! Kau gila ke sial ? Kau ada bini lah bodoh. " Mikhael sudah terduduk akibat mendapat tumbukan padu dari Arif.
" Kau nak tengok orang mati ke ? " Mikhael membalas.
" Masalahnya, kau dengan Farra baru 2 minggu kahwin ! " Amuk Arif.
" Kau betina. " Arif menghampiri Hani.
" Bodoh, sundal punya betina. Nasib kau ni perempuan je. " Arif terus menarik isterinya pergi dari situ. Semua gila.
" b-betul ke abang Kael ? " Hani bertanya.
" Kau pekak ke ? dah dengar kan tadi." mama yang menjawab. Suaminya menggosok belakang badannya supaya bersabar.
" Sudah Lia. " Pujuk suaminya.
" Sayang... " Mikhael memanggil lembut isterinya.
" Stay away from me ! " Farra menjawab.
Pertama kali Mikhael melihat isterinya itu menangis. Kerana dia.
Mikhael pantas menarik tubuh Farra lalu memeluknya dengan erat.
" Shh dah sayang. Abang tetap cinta kan sayang, abang janji." Ujar Mikhael dengan lembut.
" Jangan nak berjanji sangatlah. Saya ikut Arif dengan Shaf balik kejap lagi. " Farra berkata dingin.
" Sayang ! No ! " Mikhael tidak mengizinkan.
Farra hanya memekakkan telinganya. Bukan niat untuk derhaka tetapi hatinya sangat sakit tika ini. Baru sahaja dia ingin bahagia ada pula menghalang.
" I'm sorry my cherry. " Gumam Mikhael perlahan.
Alahai cliche nya HAHAHAHA😭
Senang je kan Hani nak kahwin dengan Mika hm.
YOU ARE READING
PELUANG KEDUA
Romance[ JALAN CERITA MASIH BELUM DIEDIT. MAAF JIKA MENGARUT ] Tengku Ariq Mikhael & Farra Aryna Kelakuan dingin seorang gadis bernama Farra Aryna membuatkan Tengku Ariq Mikhael jatuh hati terhadapnya. Walaupun si bunga tidak pernah senyum kepada si kumban...