51. Definitely - 명확히

302 17 24
                                    

4 Oktober 2022

Jeon Jungkook's POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeon Jungkook's POV

Sudah 2 minggu terhitung dari hari itu. Akhir-akhir ini, aku jadi sering bertukar cerita dengan Jihyun.

Ada satu restoran ayam goreng dan bir kesukaannya di dekat stasiun Apgujeong. Harganya tidak terlalu mahal tapi rasanya seperti makan di hotel bintang 5. Pemandangannya juga indah saat malam hari seperti sekarang. Pilihan tempat duduk di dekat jendela menjadi spot favoritku dan Jihyun makan. Bulan juga bisa dilihat dengan sangat jelas dari sini.

Mungkin karena ini sudah masuk musim gugur, suasananya jadi cukup dingin dibandingkan sebelum—terakhir kali kami datang ke sini. Anginnya sedikit kencang, jadi kami menutup jendelanya. Walaupun begitu, daun-daun yang tadinya hijau berubah menjadi kecoklatan yang gugur bisa kami lihat dari dalam.

Jika aku memilih ayam bumbu, lain halnya dengan gadis ini yang justru akan memesan ayam super pedas. Kami tidak bisa mabuk jadi lebih suka memesan soda. Aku juga lebih suka cola, sementara Jihyun lebih suka sprite. Katanya, minuman ini favoritnya seseorang.

"Apakah kau masih suka menyendiri dan menyesali yang sudah terjadi?" Ujarnya di sela-sela makan. Aku sempat bingung tapi setelahnya aku tersenyum. "Tidak, tidak lagi. Aku memiliki hyung-hyungku berkatmu." Jihyun juga tersenyum senang mendengar jawabanku.

Jihyun sempat berpikir lama, setelahnya mengubah raut wajahnya. "Tidak juga, Aku bahkan tidak melakukan apapun. Kalian bertemu lagi karena takdir." Mau bagaimanapun juga, Jihyun pasti tidak akan mengakui perbuatan baiknya padaku.

"Kalau begitu, karena kau di sini sekarang." Ucapanku membuatnya menatapku penasaran. "Aku pikir saat itulah di mulai." Tambahku sambil meneguk cola.

"Apa?" Tanyanya mendengarkan. "Pertemuan kita di atap rumah sakit." Sebenarnya, aku ragu tapi Jihyun mengangguk setuju. "Aku juga berpikir saat itulah di mulai." Jawabannya membuatku bingung. "Maksudmu?" Aku bertanya lagi padanya.

"Hatiku mulai sakit untukmu dan aku mulai mengasihanimu. Aku juga jadi tidak bisa berhenti memikirkanmu." Entah mengapa, pernyataannya membuat hatiku menghangat. "Kau mengasihaniku?"

Gadis di depanku mengangguk pelan, "Mungkin karena terlalu khawatir?" Aku Sempat diam menatapnya. Aku tidak pernah tahu Jihyun bisa mengkhawatirkanku. "Jangan menatapku seperti itu juga." Diomeli tapi rasanya menyenangkan.

"Lalu bagaimana tepatnya aku harus melihatmu?" Jihyun sempat menatap mataku cukup lama.

Saat kami saling bertatapan, dia membuang napasnya pelan, "Matamu terlihat sedih."

14 Mei 2018

14 Mei 2018

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Love Yourself : Happiness [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now