35. Piggyback - 피기백

290 35 3
                                    

30 Mei 2022

Park Jimin's POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Park Jimin's POV

Aku berdiri sejajar di sampingnya.

"Sejak tadi kau menyedihkan sekali."

Itu lucu karena Jihyun terlihat emosi sekaligus menatapku tajam. Mungkin dia tidak akan menerima candaanku sekarang dan akan marah nanti. Tapi aku pikir belakangan, nyatanya dia sangat lucu sekarang.

"Kau---kenapa kau di sini?"

Posisinya masih sama-berjongkok sambil mendongak berusaha melihatku dari bawah. Wajahnya juga sedikit bingung daripada marah.

Aku lebih memilih mendengus daripada menjawab pertanyaannya.

"Kau akan berjalan dengan kaki seperti itu? Pulang ke rumah?"

Tapi sepertinya sindiranku tidak membuatnya kesal apalagi marah. Dia menunduk dan mulai menangis. Aku jadi sedikit bingung.

Detik itu juga, aku berdiri di depannya dengan kedua tangan yang kemasukkan ke dalam saku celana.

"Naiklah, aku akan menggendongmu."

Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena dia berada di belakangku. Tapi tangisannya yang tadi sempat berhenti sekarang kembali menangis lebih keras.

"Bagaimana aku bisa naik jika kau berdiri seperti itu?"

Ah, aku bodoh. Kenapa juga aku masih berdiri sedangkan niatku adalah memintanya untuk naik ke punggungku. Setelah menoleh ke belakang, aku langsung berlutut tanpa sedikitpun berbalik.

"Cepatlah. Jangan menangis terus."

Sekarang Jihyun berada di punggungku dan aku membantunya, menyelipkan kedua tanganku ke belakang tubuhnya sebagai pengait agar dia tidak jatuh ke belakang ketika aku berdiri.

Ketika berjalan, ia mengalungkan kedua tangannya di leherku dengan tangan yang memegang stiletonya.

"Kenapa kau datang?"

Suaranya terdengar jelas di telingaku. Gadis ini menyandarkan kepalanya lemah di bahuku, bahkan suaranya terdengar gemetar dan kecil.

"Apalagi? Aku datang untuk menjemputmu."

Tapi, dia tidak langsung menjawab pernyataanku. Aku jadi sedikit menoleh.

"Kenapa? Bukannya kau marah padaku?"

Lucu, Jihyun mengira aku masih marah padanya. Bagaimana bisa aku berlarut-larut dan membuang waktuku untuk marah padanya.

"Aku tidak marah."

Jihyun kembali menangis tapi berusaha menahan suaranya. Aku kembali merasa bersalah karena membuatnya menangis lagi.

"Hey, kenapa menangis lagi?"

Love Yourself : Happiness [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now